Rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat ini digelar untuk mengambil sikap partai tersebut setelah Anies disebut menyetujui pilihan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, untuk menjadikan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, menyatakan bahwa keputusan itu diambil tanpa melibatkan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai anggota Koalisi Perubahan dan Persatuan. Demokrat pun merasa kecewa karena sebelumnya Anies sempat menyampaikan akan memilih AHY sebagai cawapres.
Tak hanya itu, Riefky menyatakan bahwa Anies tak menyampaikan langsung keputusan itu kepada mereka, melainkan melalui anggota Tim 8 Sudirman Said.
Demokrat cabut dukungan terhadap Anies dan keluar dari Koalisi Perubahan
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Alfian Mallarangeng, pun mengumumkan dua poin hasil rapat. Demokrat secara resmi mencabut dukungan kepada Anies Baswedan dan tak lagi bergabung dalam Koalisi Perubahan.
"Setelah rapat, Majelis Tinggi Partai memutuskan sebagai berikut; yang pertama, Partai Demokrat mencabut dukungan kepada Saudara Anies Baswedan sebagai (bakal) calon presiden dalam Pilpres 2024. Kedua, Partai Demokrat tidak lagi berada dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) karena telah terjadi pengingkaran terhadap kesepakatan yang dibangun selama ini," kata Andi saat menyampaikan hasil rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat.