Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menciptakan Ruang Aman dalam Era Digital

image-gnews
Iklan

INFO NASIONAL – Kehadiran media sosial dan teknologi digital telah mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Bagi perempuan, ekspresi diri di dunia digital dapat menjadi tantangan tersendiri. Menghadapi penghakiman dan penilaian, penting untuk menciptakan ruang aman di mana perempuan bisa merasa bebas berbicara tentang pengalaman pribadi mereka. Namun, ruang ini juga harus ditempuh dengan hati-hati, mengingat pentingnya literasi digital dan perilaku yang bertanggung jawab.

Hal itu diutarakan oleh Mithra Tarigan, Editor Cantika yang juga aktif merangkai konten di media sosial, "Jangan semua lah isi dapur dikasih tahu di media sosial,” kata dia dalam diskusi Siberkreasi dengan tema “Ruang Digital = Rumah Kaum Milenials. Yuuk Berkreasi Positif” melalui kanal Youtube Tempodotco dan Literasi Digital Kominfo pada Selasa, 29 Agustus 2023. Kegiatan itu dibuka oleh sambutan dari Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan.

Dia berharap, para perempuan dapat bijak dalam berbagi informasi pribadi. Ruang digital bukan hanya tentang berekspresi, tetapi juga tentang melindungi privasi dan menghindari potensi penyebaran informasi yang tidak perlu atau bahkan merugikan.

Menciptakan ruang aman dalam ekspresi perempuan di era digital memerlukan pemahaman literasi digital yang mendalam dan perilaku yang bertanggung jawab. Melalui pemahaman yang bijak tentang apa yang harus dibagikan dan bagaimana cara berinteraksi secara positif di dunia digital, kita dapat menjaga lingkungan online yang inklusif dan saling mendukung.

Menyadari betapa pentingnya literasi digital, Dewan Pengarah Siberkreasi & Content Creator, Yosi Mokalu menyatakan, "literasi digital bukan sekadar memahami teknologi, tapi juga memiliki sikap kritis dan bertanggung jawab." Literasi digital melibatkan kemampuan untuk memilah informasi yang benar dari yang palsu, serta kemampuan untuk berpartisipasi secara positif di dunia digital. Ini juga berbicara tentang menghindari penyebaran informasi yang tidak diverifikasi, yang dapat merugikan baik individu maupun masyarakat luas.

Dalam era di mana opini dan pembelaan dapat mengemuka dengan cepat di media sosial, perlu untuk lebih berpikir kritis tentang dampak dari setiap tindakan kita. Seperti yang ditekankan oleh Yosi, "Berpikir kritis dan bertanggung jawab adalah ujung dari literasi digital yang ingin diwujudkan dalam masyarakat." Menurutnya, menimbang baik-buruk tujuan di balik setiap unggahan adalah tindakan yang bijaksana. Apakah itu hanya untuk kesenangan pribadi, ataukah ada implikasi lebih besar yang perlu dipertimbangkan.

Dalam perjalanan kita menuju ekspresi diri yang bebas dan bertanggung jawab di ruang digital, penting untuk mengingat bahwa media sosial bukan hanya panggung untuk tampil, tetapi juga platform di mana kita berinteraksi dengan berbagai opini dan pandangan. "Mendapat perhatian dari sosial media itu sangat mungkin. Makanya, orang-orang yang kurang perhatian di rumah, bisa mencari perhatian di dunia maya. “Oleh karena itu, dalam mengekspresikan diri, penting untuk menjaga sikap yang kritis, bertanggung jawab, dan menghormati pandangan orang lain,” kata Yosi. 

Peran Positif Anak Muda dalam Dunia Digital: Literasi Digital dan Konten Bermakna

Di era digital yang melanda anak muda saat ini, terlihat jelas betapa besar peran mereka dalam dunia online. Dari persentase yang signifikan, sekitar 60 hingga 70 persen dari mereka terlibat dalam dunia digital, terutama di media sosial. Fakta ini membuka peluang untuk peran penting mereka dalam membentuk konten positif yang memberikan dampak nyata, terutama dalam konteks politik yang semakin terfokus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ketika kita membicarakan konten positif, penting untuk memahami bahwa 'positif' memiliki makna yang berbeda-beda untuk setiap orang,” kata Yosi. Perspektif ini menggarisbawahi bahwa apa yang dianggap positif oleh satu individu mungkin tidak selalu dianggap sama oleh orang lain. Meskipun begitu, kita perlu memandang konten positif sebagai sesuatu yang memberikan manfaat kepada banyak orang, menghasilkan dampak yang dirasakan bersama.

Menurut Yosi, menjadikan anak-anak muda sebagai agen perubahan di dunia digital memerlukan beberapa langkah penting. "Identitas dan inisiatif berperan penting dalam menggerakkan anak-anak muda untuk berpartisipasi dengan kontribusi positif." Dengan memahami siapa mereka dan apa yang ingin mereka capai, anak-anak muda dapat merasa lebih bersemangat untuk berkontribusi dengan konten yang memberikan manfaat nyata bagi banyak orang.

Bukan hanya tentang konten yang menarik perhatian, tetapi juga tentang menginspirasi perubahan positif. Yosi membawa contoh tokoh seperti Ria Ricis dan Mbok Sarinah, yang membuktikan bahwa jumlah pengikut bukanlah ukuran keberhasilan. Dengan satu juta pengikut atau hanya satu, yang penting adalah bagaimana dampak positif dari konten mereka mampu mempengaruhi. Inisiatif seperti ini tidak boleh dianggap remeh, karena dari sini bisa tumbuh benih perubahan yang mendasar.

Sementara itu isu politik mendominasi banyak diskusi di dunia digital, terutama dengan anak muda yang sekarang menjadi pemilih mayoritas. Namun, tantangan muncul ketika isu-isu ini terkadang digoreng dengan cara yang merugikan. Pertanyaan muncul: Bagaimana anak-anak muda ini dapat membangun konten yang positif dan berkontribusi untuk mencegah adanya penyebaran informasi yang tidak akurat atau merugikan?

Namun, tantangan tetap ada. Mithra pun memberikan pandangan, "Sistem penghargaan dan apresiasi perlu diperkuat." Anak-anak muda yang berinvestasi waktu dan usaha untuk menghasilkan konten positif perlu mendapatkan pengakuan atas kontribusi mereka. Ini akan memotivasi mereka untuk terus membangun konten yang memberikan dampak positif.”

Peran anak-anak muda dalam dunia digital adalah tentang memberikan kontribusi nyata yang menginspirasi, membawa perubahan, dan membangun dampak positif. Literasi digital tetap menjadi fondasi, memastikan mereka dapat menilai informasi dengan bijak dan berinteraksi secara bertanggung jawab di dunia online. Dengan langkah-langkah ini, mereka dapat membentuk dunia digital yang lebih baik, yang memberikan manfaat kepada banyak orang dan mendorong perubahan yang positif bagi masyarakat secara keseluruhan. (*)


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

2 menit lalu

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

menterian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.


iF Design Award Menunjuk Mitsubishi Xforce dan Triton Sebagai Produk Dengan Desain Terbaik di Tahun 2024

1 jam lalu

iF Design Award Menunjuk Mitsubishi Xforce dan Triton Sebagai Produk Dengan Desain Terbaik di Tahun 2024

Mitsubishi Motors Corporation mendapatkan penghargaan dari iF Design Award 2024 untuk dua model mobilnya, yakni Mitsubishi Xforce dan Triton.


Mitsubishi Motors Hadirkan Diskon Untuk Perawatan dan Perbaikan Kendaraan Paska Mudik Lebaran

1 jam lalu

Mitsubishi Motors Hadirkan Diskon Untuk Perawatan dan Perbaikan Kendaraan Paska Mudik Lebaran

PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (PT MMKSI) menghadirkan program spesial, yaitu "Kilau Lebaran Campaign". 1 April hingga 31 Mei 2024.


Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

2 jam lalu

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

Sepanjang 2023, Telkom telah melaksanakan pemulihan lahan kritis di 4 provinsi.


Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

3 jam lalu

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Revisi Permentan untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran.


Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

3 jam lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.


Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

3 jam lalu

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

Saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga keseimbangan harga di tingkat petani maupun di tingkat peternak.


Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

7 jam lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)


Honda Beat Populer di Indonesia, Ini Jenis Skuter Matik di Beberapa Negara

18 jam lalu

New Honda BeAT series ditunjang dengan fitur Secure Key Shutter. (Foto: AHM)
Honda Beat Populer di Indonesia, Ini Jenis Skuter Matik di Beberapa Negara

Skuter matik memiliki fitur-fitur modern. Kepopuleran dapat dipengaruhi beberapa faktor.


BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

19 jam lalu

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

BNPT menggencarkan asesmen dan sosialisasi Pedoman Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang strategis dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme setelah melakukan serangkaian asesmen venue pendukung acara Word Water Forum Ke-10.