Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gerindra Jadi Partai Paling Ramah Perempuan di Bangka Belitung

image-gnews
Ilustrasi bendera partai politik. ANTARA
Ilustrasi bendera partai politik. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Pangkalpinang - Hasil penetapan Daftar Calon Sementara (DCS) anggota legislatif di DPRD Provinsi, Kabupaten, dan Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menunjukkan keterwakilan perempuan yang cukup tinggi, salah satunya Gerindra. Dosen Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung sekaligus Peneliti Yayasan Kapong Sebubong Indonesia, Ranto mengatakan rata-rata kehadiran politikus perempuan di Bangka Belitung dalam DCS yang disusun oleh peserta pemilu yang memiliki kursi di parlemen nasional dan lokal telah melampaui jumlah ambang batas minimal.

"Dari catatan yang saya miliki, Gerindra merupakan peserta pemilu yang paling ramah terhadap politikus perempuan dalam pencalonan di DPRD Kabupaten/Kota maupun di level Provinsi dengan mengakomodasi sejumlah 35,6 persen," ujar Ranto, Selasa, 22 Agustus 2023.

Partai berikutnya di Bangka Belitung yang tertinggi memenuhi keterwakilan perempuan, kata Ranto, adalah Partai Demokrat dengan capaian 35,5 persen. Untuk PPP dan PDIP, kata dia, sebetulnya cukup tinggi memenuhi keterwakilan politikus perempuan yang terdaftar di DCS yakni 36,3 persen untuk partai kabah dan 36,2 persen dari partai banteng.

"Hanya saja di arena DPRD Kabupaten, PPP tidak mampu memenuhi batas maksimal calon yang disediakan bagi kadernya seperti di Kabupaten Bangka Selatan, Belitung, dan Belitung Timur. Sedangkan untuk PDIP di DPRD Provinsi hanya mengutus kadernya sebanyak 43 orang dari total seharusnya 45 orang," ujar dia.

Posisi pemenuhan keterwakilan perempuan berikutnya, menurut Ranto, diduduki PKB yang mampu mengutus politikus perempuan sebanyak 34,8 persen, Nasdem 34,1 persen, PKS sebanyak 33,8 persen dan Golkar 33,7 persen. "Untuk peserta pemilu yang berstatus non parlemen dan pendatang baru bisa dilihat dalam komposisi berikut ini. Partai Perindo paling tinggi dengan mengutus politikus perempuan 38,6 persen. Di urutan berikutnya ada PBB dengan 30,5 persen dan PSI di angka 55,3 persen," ujar dia.

Hal menarik, kata Ranto, ada di PSI karena keterwakilan politikus perempuan sangat tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Hal tersebut, kata dia, disebabkan minimnya kader-kader politik yang dimiliki oleh PSI di Bangka Belitung.

"Sebagai contoh, di Bangka Barat saja PSI hanya mampu mengutus kadernya sebanyak 5 orang dari total seharusnya 30 orang. Dari 5 orang tadi maka hanya 1 politikus laki-laki dan 4 perempuan. Begitu juga di Kota Pangkalpinang, PSI hanya mampu mengumpulkan kadernya 12 orang dari total 30 orang," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fenomena yang menimpa PSI tersebut, kata Ranto, ini juga terlihat di Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, dan Belitung Timur hingga di level Provinsi. "Kondisi tersebut juga semakin menegaskan kalau PSI di Bangka Belitung benar-benar kesulitan menarik kadernya di daerah," ujar dia.

Ranto mengatakan nasib peserta pemilu berkategori pendatang baru setali tiga uang dengan partai non parlemen seperti PSI tadi. Partai pendatang baru, kata dia, terlihat cukup kesulitan untuk memiliki kader yang akan dikompetisikan.

"Hanya Partai Gelora dengan 41,1 persen dan Partai Garuda dengan 31,6 persen yang nampak sepintas memenuhi ambang minimal keterwakilan politikus perempuan. Terakhir, untuk Partai Ummat kondisinya benar-benar memperihatinkan karena di Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Selatan, dan Belitung Timur tidak memiliki kader sama sekali untuk dicalonkan alias kosong melompong," ujar dia.

Pilihan Editor: OJK Sebut Ibu-ibu Punya Peran Penting Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

4 jam lalu

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bergandengan tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri setelah melakukan pertemuan di DPP PKS, Jakarta, Senin, 30 Juli 2018. Pertemuan tersebut untuk membahas hasil dari penyampaian Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional yang menunjuk Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019 serta Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri dan ustad Abdul Somad sebagai cawapres. TEMPO/M Taufan Rengganis
Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.


Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

9 jam lalu

Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto menghadiri acara halalbihalal dan silaturahmi di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Seven, Jakarta Pusat, Minggu, 28 April 2024. Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat seperti, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menteri Investasi Bhlil Lahadalia hingga kedubes Arab Saudi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.


Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

13 jam lalu

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ditemui di kediaman Calon Presiden Prabowo Subianto, Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Maret 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri
Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.


Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

14 jam lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.


Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

14 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.


Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

23 jam lalu

Kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas tambang timah ilegal yang berada di dekat Terminal Bandara Depati Amir Pangkalpinang. TEMPO/Servio Maranda
Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

Polda Kepulauan Bangka Belitung menahan pimpinan salah satu media online terkait dalam kasus penambangan timah ilegal.


Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

23 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.


Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.


Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

1 hari lalu

Penyerahan lukisan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Prabowo Subianto, sebagai penghargaan sebagai Capres terpilih dalam Pemilu 2024, dalam acara Buka Bersama (Bukber) Partai Demokrat, pada Rabu, 27 Maret 2024 di St. Regis, Setiabudi, Jakarta Selatan. TEMPO/Adinda Jasmine
Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.


Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

1 hari lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo (tengah) memimpin jalannya sidang putusan perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Febri Angga Palguna
Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.