TEMPO.CO, Jakarta - Satelit Polar memantau puluhan titik api dari kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla di sejumlah provinsi di Pulau Kalimantan sejak Sabtu kemarin, 19 Agustus 2023. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan upaya pemadaman terus dilakukan.
Berdasarkan pantauan Tempo di laman BMKG, titik api tersebut tersebar nyaris di seluruh provinsi di sana. Kalimantan Barat menjadi wilayah yang paling banyak dengan intensitas titik api sedang hingga tinggi.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Thomas Nifinluri membenarkan adanya peningkatan titik panas di Kalimantan Barat saat ini.
Dia menyatakan jumlah luas hutan dan lahan yang terbakar saat ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama. Meskipun demikian, dia meminta seluruh pihak mewaspadai peningkatan titik api akibat El Nino.
“Luas Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan) di wilayah Kalimantan Barat tahun 2023 sampai dengan Juli seluas 1.962,59 Ha. Angka ini masih 13% lebih rendah jika dibandingkan tahun 2022 sepanjang periode yang sama. Namun demikian, luasan karhutla tahun 2023 masih sangat mungkin meningkat seiring dengan adanya pengaruh El-Nino, sehingga perlu kewaspadaan bersama,” kata Thomas dalam keterangan terulis yang diterima Tempo, Ahad, 20 Agustus 2023.
Pemadaman dibantu TNI-Polri hingga masyarakat
Thomas menyatakan pihaknya bersama TNI, Polri dan masyarakat terus melakukan upaya pemadaman kebakaran tersebut. Dia menyatakan pemadaman dilakukan melalui darat dan udara.
Satgas pemadaman karhutla darat, menurut dia, terdiri dari Brigade Dalkarhutla KLHK-Manggala Agni, TNI, POLRI, Masyarakat Peduli Api (MPA), BPBD, KPH, dan damkar swasta. Sementara itu pemadaman lewat udara dilakukan melalui water bombing.
“Tim gabungan dalkarhutla terus berupaya memadamkan api dan memastikan api benar-benar padam sehingga dapat mengurangi dampak asap yang ditimbulkan,” kata Thomas.
Dia juga menyatakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah menetapkan Status Siaga Darurat Penanganan Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan terhitung mulai tanggal 24 Februari sampai dengan 31 Oktober 2023.
Berdasarkan pantauan Tempo di laman IQ Air, Karhutla tersebut membuat kualitas udara di sejumlah wilayah di Kalimantan Barat masuk ke dalam kategori tidak sehat. Diantaranya adalah Kota Pontianak, Mempawah dan Terentang yang memiliki konsentrasi PM 2,5 di atas 150.
AKHMAD RIYADH| FEBRIYAN