Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gubernur Bali Pertama Anak Agung Bagus Sutedja yang Hilang Pasca G30S

image-gnews
Anak Agung Bagus Sutedja. wikipedia.org
Anak Agung Bagus Sutedja. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAnak Agung Bagus Sutedja adalah Gubernur Bali yang lahir pada 13 Januari 1923. Sutedja adalah putra satu-satunya yang dimiliki oleh Raja Jembrana VII. Mengutip ojs.unud.ac.id, ia dikenal sebagai bangsawan yang dibesarkan di lingkungan Putri Agung Negara, Jembrana. Ia mulai menjabat di tahun 1950-1958. Sutedja mulai menjabat karena adanya keputusan Dewan Pemerintah Daerah sebagai pemimpin badan eksekutif Bali. 

Perjalanan Karier Anak Agung Bagus Sutedja Menjadi Gubernur

Awal karier Anak Agung Bagus Sutedja dalam pemerintahan Bali dimulai ketika daerah mengalami adanya transisi politik dari era aristokrasi-kerajaan menjadi integrasi dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia pasca proklamasi dan Revolusi Kemerdekaan Indonesia. 

Pada 1950-an, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara (DPRDS) Bali dibentuk dengan sifat yang menggantikan Dewan Paruman Agung. Dewan Paruman Agung mempresentasikan persekutuan delapan kerajaan di Bali. Sementara untuk ranah eksekutif, lembaga yang bertugas untuk melaksanakan fungsi di Bali segera dibentuk. Di saat itulah, Soekarno memutuskan untuk memerintahkan Sutedja sebagai pegawai negeri sipil di saat usianya masih berusia 27 tahun. Sejak itu, Sutedja mampu menjadi pimpinan lembaga eksekutif di Bali. 

Mengambil dari p2k.stekom.ac.id, Bali memperoleh status provinsi otonomnya pada 1958. Setelah itu, lembaga yang merepresentasikan rakyat di tingkat provinsi mulai dibentuk dengan nama Dewan Perwakilan Rakyat-Gotong Royong (DPR-GR) Daerah Tingkat I (Dati I) Bali. Selanjutnya, pemilihan gubernur segera diselenggarakan oleh DPR-GR untuk memilih kepala daerah yang telah menjadi provinsi. 

Awal mula pemilihan kepala daerah tersebut nyatanya menjadi awal perkelahian politik yang panjang di Bali antara dua kubu. Dua kubu tersebut sebenarnya sama sama bekerja sama dengan partai Sukarno, Partai Nasional Indonesia (PNI). Kedua kubu yang dimaksud adalah I Nyoman Mantik dan Anak Agung Bagus Sutedja. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Walaupun pertikaian tersebut memiliki waktu yang panjang, Sukarno pada akhirnya tetap memilih Sutedja. Sebab, Sukarno memiliki kedekatan dalam bidang politik dan Sutedja mampu untuk menjalankan tugas pemerintahan pusat dengan baik. Hal tersebut terlihat ketika ia menjadi seorang kepala daerah Bali pada 1950-an. 

Anak Agung Bagus Sutedja Hilang Pasca G 30 S

Pada 1965, Anak Agung Bagus Sutedja berhasil menjadi orang nomor satu di Bali. Namun, keberhasilannya menyebarkan berbagai spekulasi terhadap arah politik di berbagai kalangan ataupun elite politik. Sebab, ia memiliki sikap absolut yang tergaris dalam kebijakannya dan berkiblat pada perintah Presiden Sukarno. Sebelumnya, Sutedja sudah dikenal sebagai orang kepercayaan Sukarno. Pasca G30S, Anak Agung Bagus Sutedja menjadi salah satu orang yang hilang dan tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang. 

Pilihan Editor: Gubernur Bali Wayan Koster Larang Pendakian Gunung Ini, 4 Gunung Favorit Wisatawan di Pulau Dewata

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

7 jam lalu

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam. Foto: Tripadvisor
Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.


Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

10 jam lalu

Kejati Bali Tanglap Bendesa Adat Berawa yang Diduga Peras Investor
Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

Kejaksaan Tinggi Bali melakulan operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat yang diduga memeras seorang pengusaha.


Delegasi World Water Forum akan Diajak Wisata Melukat dan Meninjau Museum di Bali

14 jam lalu

Wisatawan mancanegara melakukan ritual melukat atau pembersihan diri di Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali, Rabu, 24 April 2024. Ritual tersebut direncanakan masuk dalam agenda World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali yang akan diselenggarakan pada 18-25 Mei 2024 mendatang. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Delegasi World Water Forum akan Diajak Wisata Melukat dan Meninjau Museum di Bali

Bali menyiapkan tiga tempat penglukatan di Bali, salah satunya Pura Tirta Empul di Tampaksiring, untuk delegasi World Water Forum.


Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

16 jam lalu

Pengunjung bersantai di salah satu pantai di Nusa Dua, Bali, pada libur Lebaran 2024 (Dok. ITDC)
Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

Segara Kerthi merupakan kearifan lokal memuliakan air di Bali, akan ditunjukkan kepada dunia, khususnya kepada delegasi WWF.


Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

18 jam lalu

Ilustrasi petugas Bea Cukai. Instagram/Beacukairi
Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.


Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

1 hari lalu

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Ketut Sumedana (kiri) bersama Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Kuntadi memberikan keterangan pers soal penetapan tersangka kasus jual beli emas Antam 1,1 triliun, Budi Said di Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024. Kejaksaan Agung menetapkan crazy rich Surabaya Budi Said sebagai tersangka kasus permufakatan jahat pembelian emas Antam. Budi Said diduga bekerja sama dengan pegawai Antam Butik 1 Surabaya untuk membeli emas logam mulia dengan harga lebih murah. Akibatnya, PT Antam ditaksir merugi hingga Rp 1,1 triliun. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.


Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

1 hari lalu

Wisatawan mancanegara melakukan ritual melukat atau pembersihan diri di Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali, Rabu, 24 April 2024. Ritual tersebut direncanakan masuk dalam agenda World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali yang akan diselenggarakan pada 18-25 Mei 2024 mendatang. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

Pemerintah Provinsi Bali akan mengenalkan kearifan lokal Segara Kerthi dan Tumpek Uye kepada delegasi World Water Forum ke-10


Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

1 hari lalu

Ilustrasi - Seorang pedagang melayani pembeli di sebuah warung kelontong yang sering juga disebut warungmadura. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nym/am.
Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.


Aryaduta Bali Menciptakan Pengalaman Revitalize & Rejoice untuk Kesehatan dan Kegembiraan

2 hari lalu

Aryaduta Bali
Aryaduta Bali Menciptakan Pengalaman Revitalize & Rejoice untuk Kesehatan dan Kegembiraan

Acara semacam ini merefleksikan komitmen Aryaduta Bali dalam mempromosikan kesehatan dan kebahagiaan di dalam komunitas.


Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

2 hari lalu

Umar Kayam. TEMPO/Rully Kesuma
Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.