TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengatasi kekeringan di Papua Tengah. Hal itu diambil dalam rapat kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 10 Agustus 2023 kemarin.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, dalam rapat tersebut diputuskan, pemerintah akan membangun gudang stok pangan di dua tempat, yaitu Distrik Agandugume dan Distrik Sinak sebagai langkah penanganan jangka pendek.
"Sesuai dengan arahan dari Bapak Presiden, ada beberapa langkah yang akan ditindaklanjuti untuk jangka pendek itu akan membangun gudang stok pangan di dua tempat, yaitu di Agandugume dan di Sinak," ujar Muhadjir dalam keterangan resminya, Jumat 11 Agustus 2023.
Sementara untuk jangka menengah, lanjut Muhadjir, pemerintah akan memperpanjang landasan pacu atau runway Bandara Sinak, Kabupaten Puncak, Papua.
Langkah tersebut diambil pemerintah agar pesawat-pesawat berbadan besar seperti Hercules dapat mendarat di Bandara Sinak.
"Kalau nanti pesawat Hercules sudah bisa mendarat di Sinak, nanti bukan hanya bahan pangan saja yang bisa diangkut tapi material untuk pembangunan infrastruktur, terutama untuk jalan supaya tidak high cost," kata Muhadjir.
Rp 35 juta untuk sekali penerbangan
Muhadjir mengatakan, selama ini satu-satunya akses yang bisa dilalui untuk menuju Distrik Agandugume dan Sinak hanya menggunakan jalur udara dan itu memakan biaya hingga Rp 35 juta untuk sekali penerbangan.
"Satu kali penerbangan itu Rp 35 juta, dari Timika ke Agandugume dan Sinak. Nanti kalau sudah bisa melalui darat, itu kita harapkan akan lebih murah," ungkap Muhadjir.
Dengan perpanjangan landasan pacu itu, pemerintah akan mulai mendistribusikan material guna pembangunan infrastruktur jalan dari Jayapura-Wamena hingga ke Sinak.
"Pembangunan infrastruktur jalan tersebut sesuai dengan visi dari Presiden Jokowi yang ingin membangun Trans-Papua untuk dimanfaatkan secara efektif bagi kemajuan dan kemakmuran masyarakat Papua," katanya.
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan transfer teknologi tepat guna dalam rangka meningkatkan nilai tambah makanan lokal, terutama umbi-umbian yang merupakan bahan pokok bagi masyarakat pegunungan Papua. Pemerintah berharap, transfer teknologi tepat guna tersebut dapat membantu masyarakat pegunungan Papua untuk membangun ketahanan pangan.
"Kami harapkan dia bisa menstok sehingga nanti dia bisa membangun ketahanan pangan diri sendiri, kita hanya menyiapkan infrastrukturnya misalnya gudang," ucap Muhadjir.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Pilihan Editor: Kapolri Kirim 264 Ton Beras untuk Warga Papua Tengah yang Menderita Kelaparan