Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal Kelaparan di Papua, Guru Besar FKUI Juga Ingatkan Dampak Kesehatan Lain Akibat El Nino

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Kementerian Sosial mengirimkan sejumlah bantuan logistik bai warga Papua yang terdampak kekeringan dan kelaparan di Posko Penanganan Bencana di Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, Papua. FOTO/Kemensos.go.id
Kementerian Sosial mengirimkan sejumlah bantuan logistik bai warga Papua yang terdampak kekeringan dan kelaparan di Posko Penanganan Bencana di Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, Papua. FOTO/Kemensos.go.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama mewanti-wanti masyarakat dan pemerintah fokus dalam menghadapi El Nino yang kemungkinan akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Hal ini ia ungkapkan sehubungan dengan peristiwa kelaparan yang terjadi di Papua.

"Akibat El Nino dapat saja terjadi gangguan kekurangan makanan sampai ke malnutrisi, terjadi karena gangguan ketersediaan ketahanan pangan," kata dia dalam keterangan persnya, Jumat, 4 Agustus 2023.

Ia mengatakan, Badan Pangan Dunia atau FAO juga telah mengeluarkan pernyataan yang mengharapkan negara-negara untuk melakukan risiko mitigasi dan intervensi segera dalam menghadapi kemungkinan kurangnya pasokan makanan ini, antara lain dengan menyiapkan cadangan makanan strategis.

Tjandra juga mengatakan bahwa akan ada sembilan masalah kesehatan yang mungkin terjadi sebagai dampak dari El Nino. Penyakit tersebut antara lain, peningkatan penyakit menular, peningkatan water borne disease yakni penyakit yang terjadi karena bakteri yang terbawa oleh air, dan penurunan akses ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Selanjutnya, ada pula peningkatan penyakit paru dan saluran napas, gangguan kesehatan akibat heat stress, serta dampak psikososial dan kejiwaan. Lalu terdapat pula peningkatan penyakit tular vektor yang terjadi karena penyakit bawaan binatang seperti nyamuk, kemungkinan bencana alam, serta dampak langsung dari kecederaan sampai kemungkinan kematian. 

“Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) juga sudah menyatakan bahwa sehubungan kejadian El Nino sekarang ini maka WHO bersiap menghadapi kemungkinan peningkatan penularan penyakit akibat virus, seperti dengue, Zika dan chikungunya,” ujar Prof Tjandra. Ia menambahkan kalau perubahan cuaca akibat El Nino juga memengaruhi pola hidup nyamuk yang dapat membawa berbagai penyakit menular lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal lain yang menjadi dampak dari El Nino adalah kemungkinan kekeringan hebat yang akan terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga Australia dan sebagian Asia Selatan. “Ini dikarenakan El Nino meningkatkan temperatur dunia sekitar 0,2 derajat,” kata Prof Tjandra melansir dari US National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). Hal ini mengindikasikan meningkatnya suhu sekitar 1,5 derajat Celcius yang menjadi batas pemanasan global yang kemungkinan dicapainya masih 50 persen. 

“Data lain menyebutkan bahwa Indonesia dan Australia mungkin akan menghadapi musim panas yang lebih panjang dan kemungkinan ada kebakaran hutan, yang tentu juga perlu kita antisipasi, apalagi kita punya pengalaman beberapa kali menghadapi kebakaran hutan dengan segala dampaknya yang kompleks,” kata dia.

Tjandra berharap pemerintah, dengan dukungan masyarakat, bertidak cepat mengatasi masalah yang terjadi dan mempersiapkan diri untuk kemungkinan yang akan datang. Pemerintah juga diharap mengambil tindakan untuk mencegah hilangnya nyawa manusia karena fenomena tersebut. 

Pilihan Editor: BMKG Imbau Warga Jawa Tengah Bagian Selatan Waspadai Dampak Kekeringan

ALIFYA SALSABILA NOVANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

2 hari lalu

Foto udara menunjukkan area yang terkena dampak banjir di Lajeado, negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil, 3 Mei 2024. Jeff Botega/Agencia RBS via REUTERS
Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.


Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

3 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.


Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.


5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

7 hari lalu

Seorang siswa menjawab modul pembelajarannya setelah penangguhan kelas tatap muka, di toko kosong milik keluarganya, di Manila, Filipina, 26 April 2024. REUTERS/Lisa Marie David
5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.


Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

10 hari lalu

Sejumlah paus pilot yang terdampar di Pantai Cheynes, Australia 25 Juli 2023. Courtesy of Allan Marsh/Cheynes Beach Caravan Park/via REUTERS
Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?


Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

12 hari lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawah menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.


Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

12 hari lalu

Harga Gabah Terjun Bebas
Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.


Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

16 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.


Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

22 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.


Pemahaman ENSO, IOD, dan Hujan Ekstrem di Indonesia Dinilai Masih Sangat Terbatas

31 hari lalu

Sejumlah pengendara menerobos hujan dan banjir di Jalan Majapahit, Semarang, Jawa Tengah, Kamis 14 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan wilayah Pantura, Jawa Tengah bagian tengah dan selatan masih berpotensi dilanda cuaca ekstrem hujan dengan intensitas sedang sampai lebat disertai kilat sekaligus petir akan terjadi hingga Rabu mendatang dan memperingatkan kepada masyarakat agar tetap waspada saat beraktivitas di luar ruangan. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Pemahaman ENSO, IOD, dan Hujan Ekstrem di Indonesia Dinilai Masih Sangat Terbatas

Kemungkinan besar hujan ekstrem semakin ekstrem di masa depan termasuk di Indonesia.