TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla atau JK mengatakan butuh ongkos besar untuk menjadi ketua umum partai politik di Indonesia. Hal tersebut disampaikannya di seminar bertajuk "Pemuda untuk Politik" di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 31 Juli 2023.
"Kalau sekarang anda ingin menjadi ketua umum Golkar, jangan harap kalau anda tidak punya modal Rp500-Rp 600 miliar,” ujar JK.
Ia mengatakan hal ini bukan hanya terjadi pada partai berlambang pohon beringin. "Hampir semua partai begitu, terkecuali partai yang pendirinya masih ada, kayak PDIP, Nasdem," ujar JK.
Adapun alasannya yang melatarbelakangi ongkos menjadi ketum parpol ini mahal, ujar JK, adalah biaya pemilihannya. "Partai yang sudah go public, artinya pemilihannya (pemilihan menjadi ketua umum) itu butuh biaya besar," ujar dia.
Sementara itu, menyikapi desakan Munaslub di Partai Golkar, JK termasuk yang menolaknya. Keinginan ini diusung sejumlah politikus Golkar untuk mengganti posisi Ketua Umum Golkar yang saat ini dijabat Airlangga Hartarto.
"Sangat tidak setuju karena itu akan lebih menurunkan harkat martabat Golkar," kata dia.
Menurut JK, hal yang perlu menjadi perhatian Golkar hari ini mestinya bagaimana Golkar tidak terlibat dalam situasi rumit. Ini mengingat waktu menjelang Pemilu 2024 tinggal sedikit lagi.
Pilihan Editor: Bertemu Anies Baswedan di Acara Talkshow, Ganjar Ungkap Isi Pembicaraan