TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Golkar 2004-2009 Jusuf Kalla menyampaikan pendapatnya soal hasil pertemuan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Golkar nasional soal mendukung pencapresan Prabowo Subianto. Menurut Jusuf Kalla atau biasa disapa JK, DPD juga punya hak suara.
"Yang punya suara untuk juga menentukan itu kan termasuk DPD," kata JK saat ditemui di Kompleks DPR RI, pada Senin, 31 Juli 2022.
JK menyampaikan bahwa saat ini kondisinya sempit. Pasalnya, menurut JK, kandidat untuk calon presiden di kontestasi Pilpres hanya ada antara Ganjar dan Prabowo. "Karena saya kira sempit, hanya antara Pak Ganjar dan Pak Prabowo," ujarnya.
Mantan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI itu juga menyinggung soal posisi Golkar yang masuk dalam jajaran partai besar di Indonesia. Sehingga, menurut Jusuf Kalla, keberadaan Golkar akan mendongkrak keterpilihan pasangannya. "Semacam partai kedua terbesar mempunyai semacam kemampuan untuk meningkatkan suara nomor satu, apabila jadi wakil gitu kan," ucapnya.
Ketua DPD Kalimantan Barat (Kalbar) Maman Abdurrahman mengungkap DPD Golkar mendukung Capres Gerindra Prabowo Subianto di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dalam kontestasi Pilpres 2024. DPD Golkar, kata Maman, menilai elektoral dari Prabowo cukup signifikan dan unggul.
"Ditambah lagi secara elektabilitas Pak Prabowo menurut kawan kawan DPD 1 Golkar cukup mentereng dan signifikan," ucapnya, Senin, 31 Juli 2023.
Sebelumnya, terdapat pertemuan 38 Ketua DPD Golkar nasional. Kegiatan tersebut menyikapi perkembangan politik internal Golkar. Maman menyampaikan pertemuan berlangsung secara santai dan informal. Perwakilan DPD Golkar, kata Maman, menyampaikan suasana kebatinannya di mana beberapa DPD Golkar mendorong supaya menempuh berkoalisi dengan Gerindra. Maman mengatakan selain menyampaikan pandangan untuk berkoalisi dengan Gerindra, DPD 1 Golkar juga sepakat menolak isu Munaslub yang belakangan mencuat menggoyang internal Golkar.
Pilihan Editor: Jusuf Kalla Tegas Tolak Munaslub Golkar