Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aplikasi Transparansi Paskibraka, Cara BPIP Seleksi Calon Paskibraka Secara Transparan

image-gnews
Iklan

INFO NASIONAL – Paskalia Aprilia Kubiari dari Provinsi Papua Barat, Kelvin Ramahenda dari Provinsi Riau, Nessya Ayudhia Alwanni dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Achmad Rasya Alfarizki dari  Provinsi Maluku, Kachina Ozora dari Provinsi Kalimantan Tengah, serta Passya Fredrick Sahupala dari Provinsi Nusa Tenggara Timur merasakan hal yang sama. Mereka mengaku seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tahun ini membuat mereka tidak khawatir lagi. Khawatir terjadi kecurangan seperti isu-isu yang kerap mereka dengar pada seleksi tahun-tahun sebelumnya.

“Awalnya Saya cukup ragu untuk seleksi Paskibraka hingga tingkat nasional. Saya merasa kurang pantas, karena saya mendengar isu-isu yang terpilih adalah orang dalam dan titipan,” kata Passya Fredrick Sahupala di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Minggu 30 Juli 2023.

Passya memulai seleksi di tingkat Kabupaten/Kota secara offline. Karena isu-isu tersebut dia pun menargetkan hanya sampai di tingkat Provinsi. Namun, setelah dia lolos di tingkat Kabupaten/Kota, dia pun mengetahui untuk tingkat Provinsi pendaftaran dilakukan secara online melalui Aplikasi Transparansi Paskibraka. Pengawasan seleksi pun langsung dari pusat yaitu melalui Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

“Langsung saya hilangkan kecurigaan. Seleksi melalui BPIP berarti tidak ada kecurangan yang terjadi,” kata Passya yang mengincar Pasukan Tim 8 pada saat 17 Agustus 2023 nanti. 

Dia pun langsung semangat dan optimistis agar lulus ke tingkat nasional. “Alhamdulillah terpilih tingkat provinsi.” Setelah itu, dia pun berhasil menjadi satu dari 76 anak dari 38 Provinsi yang berhasil ke tingkat nasional. “Senang kami dilatih agar menjadi pemimpin bangsa. Menerima materi dari orang-orang hebat di Lemhanas,” kata Passya yang bercita-cita masuk Akademi Militer Angkatan Udara itu.

Kachina Ozora mengatakan, para seniornya sebelumnya sudah menceritakan perbedaan seleksi tahun sebelumnya dengan menggunakan aplikasi. “Ini perbedaan yang sangat besar di Angkatan kami. Bagaimana perbedaan ini memberikan anak-anak seusia kami kesempatan untuk mendaftar melalui Aplikasi Transparansi.”

Sebelumnya, Kachina juga sempat mendengar isu kecurangan dari orang dalam. “Namun, ketika Saya mendengar kabar ini dilaksanakan secara online dan penilaian langsung dari pusat, Saya optimis, saya pasti bisa. Walau rintangan juga ada.” Menariknya, menurut dia, melalui aplikasi para peserta seleksi dapat melihat nilai secara langsung.

Perempuan yang memang memiliki cita-cita membawa baki bendera di saat upacara peringatan 17 Agustus ini pun berharap, ke depannya generasi muda seusianya bisa lebih aktif. “Tidak hanya di Paskibraka, kita harus menjadi pemuda yang berintegritas mengimplementasikan dari nilai-nilai Pancasila, dan mempersiapkan kita menjadi pemimpin sejak dini.”

Pancasila bagi Kachina merupakan ideologi yang sangat bisa beradaptasi di mana saja. “Walaupun perkembangan, modernisasi ideologi Pancasila bisa menjadi dasar dan landasan berkehidupan. Kita bisa dilihat dari Pancasila sendiri.”

Dia pun memberikan tips bagi generasi selanjutnya yang ingin menjadi Paskibraka agar pertama mempersiapkan dari jauh hari. “Karena untuk bisa menjadi caloncapaska itu tidak bisa hanya dengan sehari. Persiapan saya panjang, dari empat bulan sebelum seleksi saya sudah mempersiapkan. Berlari, wawasan kebangsaan saya pelajari, psikotest, itu sudah dipersiapkan dari awal.”

Sementara Achmad Rasya Alfarizki menyarankan selain terus mempersiapkan diri dari sisi intelligent, juga selalu menjaga Kesehatan. “Terutama Kesehatan mata dari paparan gadget.”

Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Romo Antonious Benny Susetyo mengatakan, dari kesaksian Paskibraka tahun ini bisa dilihat tidak ada lagi KKN, tidak ada lagi titipan, terutama dengan adanya Aplikasi Transparansi Paskibraka.

“Paskibraka terdiri dari orang-orang pilihan, anak-anak cerdas dan pandai. Inisiatif dari Dewan Pengarah BPIP Ibu Megawati, tim yang diseleksi harus tranparansi betul,” kata Romo. Oleh karena itu, lanjut dia, dengan adanya aplikasi itu pendaftaran bisa sampai 100 ribu lebih.

Romo Benny menuturkan, Megawati sadar akan generasi ke depan. Generasi X dan Y merupakan penentu masa depan. Karenanya, menginginkan generasi tersebut mendapatkan wawasan mendalam. “Adanya Duta Pancasila itu karena Ibu Mega merupakan orang yang mampu melihat bahwa kita membutuhkan suatu generasi dan pemimpin masa depan,” kata dia. Melalui Paskibraka maka terdapat orang-orang pilihan yang akan menjadi Duta Pancasila.

Bekerja sama dengan Lemhanas untuk membentuk suatu Pendidikan karakter, hidup berbangsa dan bernegara. “BPIP juga juga memberikan sebuah pendidikan nilai-nilai. Jadi Pancasila itu menjadi pedoman hidup maupun ideologi.”

Sehingga ke depan, kata Romo, anak-anak ini harus disiapkan. Untuk mempersiapkan itu Duta Pancasila ada seleksinya.” Tidak semua Paskibraka menjadi Duta Pancasila, ada tahapan-tahapan dan seleksinya sangat ketat.”

Romo Benny menuturkan, Indonesia memiliki sekitar 25 ribu anak muda yang kreatif, inovatif, cerdas dan talenta ini tinggal dikembangkan. “BPIP ini bertanggungjawab karena ini program prioritasnya. Ini juga diawasi bahkan dimonitor oleh Kepala Dewan Pengarah yaitu Ibu Megawati.”

BPIP, lanjut dia, juga punya tanggung jawab untuk mempersiapkan anak-anak muda ini. Terutama dalam menghadapi era digitalisasi. “Maka anak-anak ini disiapkan untuk mampu menjadi generasi muda sehingga bisa mengantar masa depan. Diberikan persiapan, diklat, kursus Lemhanas, dilibatkan dalam stunting dan kegiatan kemasyarakatan.”

Dalam membimbing Paskibraka ini, kata Romo Benny, pola pembinaan BPIP tanpa kekerasan. “Tidak boleh ada kekerasan fisik, penghinaan, melecehkan martabat manusia karena pembinaan Pancasila itu harus mengaktualisasi nilai  yaitu sila Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, dan Kelima. Maka itu prinsip-prinsip dasar dan itu kita ubah jadi bentuk kekerasan, fisik tidak ada lagi. Dan itu terus dimonitor oleh BPIP.”

Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP dan juga sekaligus Pembina Paskibraka Rima Agristina menuturkan, di dalam peraturan presiden Paskibraka ini merupakan calon pemimpin bangsa berkarakter Pancasila, tidak hanya fisiknya tetapi bagaimana di dalam jiwa mereka itu sudah memiliki karakter Pancasila. “Inilah yang dipersiapkan sejak menjadi calon Paskibraka sehingga tingkat seleksi nya juga dari tingkat kabupaten kota itu sudah dikawal.”

Mereka, kata Rima, akan menjadi contoh generasi yang tidak stunting dan bahkan memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk menjaga NKRI dan juga mampu mencontohkan kepada generasi muda lainnya. “Bagaimana mengamalkan nilai-nilai Pancasila sehingga pelaksanaan tugasnya pun tidak hanya pada 17 Agustus tetapi kami juga sampai kepada peringatan hari lahir Pancasila. Dan tidak semua dari mereka itu bisa menjadi Duta Pancasila, tetapi kalau mereka memenuhi persyaratan mengikuti seluruh tahapannya dengan baik mereka akan mampu menjadi Duta pancasila. Jadi ada proses yang kita sudah susun supaya mereka mampu menjadi Purna Paskibraka Duta Pancasila,” tutur dia.

Pembekalan ideologi Pancasila dari seluruh jajaran BPIP, dari Kepala maupun anggota Dewan Pengarah turun langsung membina Paskibraka. “Memberikan pemahaman pentingnya kita menjaga keutuhan NKRI, memahami geopolitik dan peran Indonesia di tengah dunia, menjaga persahabatan di antara warga dunia dan membangun kemajuan bagi bangsa sendiri dengan kemampuan yang kita miliki.”

Selain itu, kata Rima, para Paskibraka juga dikuatkan lagi dengan watak kebangsaan yang bekerja sama dengan Lemhannas RI. “Mereka berkenan memberikan pemantapan nilai-nilai kebangsaan.”

Ketika terpilih menjadi Duta Pancasila, lanjut dia, maka berbicara terkait sosialisasi. Bagaimana mengatasi stunting, mengedukasi teman-temannya untuk cinta produk Indonesia, permainan tradisional kemudian mereka juga punya kreasi-kreasi inovasi berdasarkan kearifan lokal di daerahnya. “Ini yang kami coba bangun bersama. Kita sedang membuat jembatan untuk masa depan investasi SDM kita untuk masa depan bangsa, dan usia mereka inilah yang nanti 2045 akan jadi calon-calon pemimpin dunia.”

Diketahui, pada tahun 2022 telah diundangkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 51 tahun 2022 tentang program Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Dengan diundangkannya Perpres tersebut, Program Paskibraka sejak tahun 2022 menjadi di bawah koordinasi BPIP.

Berdasarkan pasal 3 Perpres No. 51 tahun 2022, Program Paskibraka secara nasional di bawah koordinasi BPIP, dan pelaksanaan Program Paskibraka di tingkat pusat di bawah koordinasi BPIP. Berdasarkan pasal 5 Perpres tersebut, diatur bahwa pembentukan Paskibraka dilaksanakan melalui 3 tahapan yaitu: rekrutmen dan seleksi, pemusatan Pendidikan dan pelatihan, dan pengukuhan Paskibraka. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan Paskibraka selanjutnya diatur dalam peraturan BPIP no. 3 tahun 2022 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Presiden No.51 tahun 2022 tentang Program Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.

Berdasarkan Pasal 8 Peraturan BPIP no 3 tahun 2022 tersebut di atas, pembentukan Paskibraka tingkat pusat dilaksanakan oleh BPIP dan BPIP berkoordinasi dengan Kementerian terkait untuk pendelegasian Pembentukan Paskibraka Tingkat Provinsi, Kabupaten, dan Kota. Yang pada pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Deputi. Deputi melaksanakan pengawasan terhadap Pelaksanaan Pembentukan Paskibraka (Pasal 13 Peraturan BPIP No 3 Tahun 2022).

BPIP berupaya membuka akses dan memberikan kesempatan yang sama kepada pelajar putra dan putri dari sekolah menengah atas, madrasah Aliyah, sekolah menengah kejuruan, dan atau sederajat di seluruh Indonesia untuk dapat mendaftar sebagai calon Paskibraka melalui sistem rekrutmen dan seleksi secara daring (online) melalui aplikasi Transparansi Paskibraka.

Mulai tahun 2023, proses rekrutmen dan seleksi calon Paskibraka dilaksanakan dengan dukungan aplikasi Transparansi Paskibraka, sehingga dapat terpantau proses yang dilaksanakan beserta hasilnya dari sejak tingkat Kabupaten/kota. Tercatat sebanyak lebih dari 100 ribu pelajar yang mendaftar sebagai calon paskibraka pada aplikasi Transparansi Paskibraka. Jumlah pendaftar yang tinggi menunjukkan tingginya animo putra putri Indonesia untuk menjadi bagian dalam pengkaderan Calon Pemimpin Indonesia masa depan.

Calon Paskibraka diseleksi secara berjenjang dari mulai Kabupaten/Kota hingga tingkat pusat. Penilaian di seluruh tingkatan tidak saja didasarkan hasil pemeriksaan kesehatan, namun didasarkan juga pada keseluruhan nilai yang mencangkup Kesamaptaan, Peraturan Baris Berbaris, dan Kepribadian. Sebanyak 76 pelajar yang mewakili 38 provinsi saat ini sedang menjalani Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan di Pemusatan Diklat Paskibraka Tingkat Pusat di Wiladatika Cibubur.  (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tri Rismaharini Sigap Tanggapi Masalah Sosial di Kecamatan Lewa dan Letis

19 menit lalu

Tri Rismaharini Sigap Tanggapi Masalah Sosial di Kecamatan Lewa dan Letis

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, lakukan kunjungan kerja ke RSUD Umbu Rara Meha dan Puskesma Lewa, di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur


Kemensos Berikan Instalasi Pengolahan Air Terpadu untuk Memenuhi Kebutuhan Air Masyarakat Desa Pambotanjara

23 menit lalu

Kemensos Berikan Instalasi Pengolahan Air Terpadu untuk Memenuhi Kebutuhan Air Masyarakat Desa Pambotanjara

Salah satu warga Desa Pambotanjara, dengan langkah pasti, masuk ke area instalasi pengolahan air terpadu, pemberian Kementerian Sosial untuk membantu pemenuhan air bersih masyarakat.


KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

56 menit lalu

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.


iF Design Award Menunjuk Mitsubishi Xforce dan Triton Sebagai Produk Dengan Desain Terbaik di Tahun 2024

2 jam lalu

iF Design Award Menunjuk Mitsubishi Xforce dan Triton Sebagai Produk Dengan Desain Terbaik di Tahun 2024

Mitsubishi Motors Corporation mendapatkan penghargaan dari iF Design Award 2024 untuk dua model mobilnya, yakni Mitsubishi Xforce dan Triton.


Mitsubishi Motors Hadirkan Diskon Untuk Perawatan dan Perbaikan Kendaraan Paska Mudik Lebaran

2 jam lalu

Mitsubishi Motors Hadirkan Diskon Untuk Perawatan dan Perbaikan Kendaraan Paska Mudik Lebaran

PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (PT MMKSI) menghadirkan program spesial, yaitu "Kilau Lebaran Campaign". 1 April hingga 31 Mei 2024.


Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

3 jam lalu

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

Sepanjang 2023, Telkom telah melaksanakan pemulihan lahan kritis di 4 provinsi.


Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

4 jam lalu

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Revisi Permentan untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran.


Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

4 jam lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.


Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

4 jam lalu

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

Saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga keseimbangan harga di tingkat petani maupun di tingkat peternak.


Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

8 jam lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)