Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siswa SMP Meninggal Saat MPLS di Sukabumi, Polisi Lakukan Ini Untuk Ungkap Penyebab Kematiannya

Reporter

Editor

Febriyan

image-gnews
Tim gabungan dari Satreskrim Polres Sukabumi, Polsek Nagrak dan dokter forensik RSUD Sekarwangi Cibadak saat melakukan autopsi terhadap jenazah Mandala Aditya Pratama di Kampung Selaawihilir, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada Selasa, (25/7/2023). ANTARA/Aditya Rohman
Tim gabungan dari Satreskrim Polres Sukabumi, Polsek Nagrak dan dokter forensik RSUD Sekarwangi Cibadak saat melakukan autopsi terhadap jenazah Mandala Aditya Pratama di Kampung Selaawihilir, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada Selasa, (25/7/2023). ANTARA/Aditya Rohman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Reserse Kriminal Polres Sukabumi melakukan otopsi terhadap jenazah Aditya Pratama, siswa SMP N 1 Ciambar yang meninggal saat mengikuti Masa Perkenalan Lingukungan Sekolah  atau MPLS, pada hari ini, Selasa, 25 Juli 2023. Aditya meninggal akibat tenggelam di Sungai Cileuluy pada Sabtu lalu, 22 Juli 2023.  

"Otopsi dilaksanakan hari ini mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai. Kegiatan ini merupakan rangkaian penyelidikan Polres Sukabumi untuk mengungkap penyebab kematian dari korban," kata Kapolres Sukabumi Ajun Komisaris Besar Polisi Maruly Pardede di Sukabumi.

Menurut Maruly, pelaksanaan otopsi ini melibatkan tim gabungan dari Satreskrim Polres Sukabumi, Polsek Nagrak dan dokter forensik RSUD Sekarwangi Cibadak.

Otopsi dilakukan di lokasi pemakamann Mandala Aditya Pratama  di Kampung Selaawi hilir, RT 02/06, Desa Cibunar Jaya, Kecamatan Ciambar. Pelaksanaan autopsi dijaga ketat oleh personel gabungan dari Polres Sukabumi dan Polsek Nagrak.

Polisi sudah lakukan Olah TKP hingga meminta keterangan berbagai pihak

Maruly menyatakan autopsi jenazah pelajar kelas VII ini merupakan lanjutan dari penyelidikan yang mereka lakukan. Sebelumnya polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di di Sungai Cileuluy, Kampung Selaawi, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar. Polisi juga telah meminta keterangan dari pihak sekolah hingga rekan-rekan korban yang mengikuti kegiatan MPLS tersebut.

"Kami menangani kasus ini secara profesional dan serius. Hasil dari autopsi ini sangat penting untuk mengungkap penyebab tewasnya Mandala saat mengikuti kegiatan MPLS dan untuk memperkuat jalannya penyelidikan," kata Maruly. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk tidak memercayai isu maupun informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan serta meminta semua pihak untuk memercayakan penanganan kasus kematian pelajar di Ciambar ini kepada aparat kepolisian.

Mandala Aditya Pratama ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di aliran Sungai Cileuluy pada Sabtu, 22 Juli 2023. Keluarga korban menyatakan bahwa Aditya sudah menginap di sekolah pada Jumat malam, 21 Juli 2023. 

Keluarga mulai curiga setelah Aditya tak kunjung pulang pada Sabtu siang tersebut. Keluarga pun mendatangi sekolah dan mendapatkan kabar bahwa Aditya hilang di Sungai Cileleuy. Jenazah Aditya baru ditemukan pada pukul 16.00 WIB. 

Hingga saat ini, Polres Sukabumi masih menyelidiki penyebab kematian korban dan siapa yang bertanggung jawab atas kegiatan MPLS tersebut. Sementara Dinas Pendidikan Sukabumi menyatakan masih menunggu laporan dari pihak SMP N 1 Ciambar atas kejadian tersebut. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bilang Study Tour Perlu Tetap Ada, FSGI Singgung Pengawasan hingga Biaya Siluman

8 jam lalu

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo Antara/HO-Dokumentasi Pribadi
Bilang Study Tour Perlu Tetap Ada, FSGI Singgung Pengawasan hingga Biaya Siluman

Sekretaris Jenderal FSGI mengatakan study tour perlu tetap ada. Namun perlu pengawasan ketat, termasuk soal biaya.


Pembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi, Hasil Autopsi Temukan 10 Luka Tusuk di Tubuh Korban

1 hari lalu

Personel Koramil 2213/Jampangkulon saat menangkap Rahmat, tersangka kasus anak bunuh ibu di Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa 14 Mei 2024. ANTARA/Istmewa
Pembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi, Hasil Autopsi Temukan 10 Luka Tusuk di Tubuh Korban

Tim dokter telah melakukan autopsi terhadap tubuh Inas, korban pembunuhan oleh Rahmat yang merupakan anak kandungnya.


Dinas Pendidikan DKI Jakarta Larang Acara Perpisahan dan Study Tour Di Luar Sekolah, Sebab...

1 hari lalu

Petugas kepolisian mengevakuasi korban kecelakaan bus pariwisata di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu malam, 11 Mei 2024. Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mencatat, dalam kecelakaan bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok tersebut untuk sementara terdapat 11 orang korban meninggal dunia yang terdiri dari 10 orang siswa SMK dan 1 orang pemotor asal Cibogo Kabupaten Subang. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Dinas Pendidikan DKI Jakarta Larang Acara Perpisahan dan Study Tour Di Luar Sekolah, Sebab...

Dinas Pendidikan DKI Jakarta melarang seluruh satuan pendidikan di Jakarta melaksanakan acara perpisahan dan study tour dilakukan di luar sekolah


5 Fakta Pembunuhan Sadis di Sukabumi, Puluhan Kali Pelaku Menusuk Ibu Kandungnya

1 hari lalu

Polres Sukabumi akan periksa psikologi pelaku pembunuhan ibu kandungnya di Kampung Cilandak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
5 Fakta Pembunuhan Sadis di Sukabumi, Puluhan Kali Pelaku Menusuk Ibu Kandungnya

Terjadi pembunuhan sadis di Sukabumi, pelaku diam dan belum mengaku menyesal.


Kasus Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Tersangka

2 hari lalu

Personel Koramil 2213/Jampangkulon saat menangkap Rahmat, tersangka kasus anak bunuh ibu di Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa 14 Mei 2024. ANTARA/Istmewa
Kasus Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Tersangka

Kasus anak bunuh ibu ini baru terungkap pada Selasa pagi, ketika Rahmat minta dibunuh dengan memberi upah Rp 330 ribu.


Anak Bunuh Ibu di Sukabumi Minta Dibunuh Tetangganya, Beri Upah Rp 330 Ribu

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Anak Bunuh Ibu di Sukabumi Minta Dibunuh Tetangganya, Beri Upah Rp 330 Ribu

Tersangka kasus anak bunuh ibu itu dibawa ke Polres Sukabumi untuk mengetahui motifnya membunuh ibu kandungnya sendiri.


Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Lantaran Akumulasi Kekesalan

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. shutterstock.com
Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Lantaran Akumulasi Kekesalan

Polres Sukabumi tengah menangani kasus anak bunuh ibu kandung di Sukabumi.


Buntut Kecelakaan SMK Lingga Kencana, DPRD Bakal Panggil Disdik Depok karena Banyak Aduan Masyarakat Soal Study Tour

4 hari lalu

Keluarga dan kerabat berada di dekat makam Intan Fauziyah korban kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana di TPU Parung Bingung, Depok, Jawa Barat, Minggu, 12 Mei 2024. Kecelakaan bus pada Sabtu, 11 Mei 2024 malam di Subang, yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok itu menyebabkan 11 orang meninggal, 13 orang luka berat dan 40 orang luka ringan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Buntut Kecelakaan SMK Lingga Kencana, DPRD Bakal Panggil Disdik Depok karena Banyak Aduan Masyarakat Soal Study Tour

Ketua Komisi D DPRD Depok prihatin dan berbelasungkawa atas kecelakaan bus rombongan siswa dan guru SMK Lingga Kencana di Subang.


Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok, Pemprov Jabar Evaluasi Perpisahan Sekolah

4 hari lalu

Kepala KCD Wilayah II Bogor Depok Dinas Pendidikan Jawa Barat Asep Sudarsono saat menyambangi SMK Lingga Kencana di Kelurahan Rangkapanjaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Ahad, 12 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok, Pemprov Jabar Evaluasi Perpisahan Sekolah

Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengevaluasi kegiatan perpisahan siswa usai terjadi kecelakaan maut rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang


5 Alasan Dilakukan MPLS kepada Siswa Baru, Tentu Tanpa Perpeloncoan dan Bullying

5 hari lalu

Sejumlah peserta didik baru mengikuti upacara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA Negeri 2 Bekasi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 13 Juli 2020. Sebanyak 48 perwakilan dari 384 peserta didik baru mengikuti upacara yang merupakan rangkaian kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, kegiatan tersebut tetap dilakukan dengan protokol kesehatan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
5 Alasan Dilakukan MPLS kepada Siswa Baru, Tentu Tanpa Perpeloncoan dan Bullying

Alasan pentingnya MPLS dilakukan kepada siswa baru, tentu saja menghindari tindakan mengarah perpeloncoan atau bullying.