TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPD Golkar Provinsi Kepulauan Riau Akhmad Ma'ruf meminta Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia tak cawe-cawe urusan internal partai beringin. Hal itu merespons pernyataan Bahlil yang menyinggung soal elektabilitas Golkar.
Bahlil menyebut elektabilitas Golkar saat ini sebesar 6 persen. Padahal dalam Pemilu 2019 elektabilitas partai itu mencapai 13 persen.
Ma'ruf mengatakan, Bahlil adalah orang di luar partai. Ia merujuk pernyataan Bahlil pada 23 Oktober 2019 yang menyatakan bahwa sang menteri bukanlah bagian dari Golkar sejak 10 tahun lalu.
"Kok tiba-tiba sekarang ngaku kader Golkar. Belum pernah berkontribusi ke Golkar kok tiba-tiba kini sok peduli. Sebaiknya Anda ngukur baju dulu lah. Pas kira-kira untuk untuk Anda. Emang Anda siapa?" kata Ma'ruf dalam keterangan yang diterima Tempo pada Ahad, 23 Juli 2023.
Menurut Ma'ruf, Bahlil saat ini tersandung isu murahan tentang Munaslub. Isu tersebut dimainkan sekelompok orang untuk kepentingan pribadi. Ma'ruf kemudian berkomentar Bahlil harusnya lebih fokus sebagai menteri untuk menarik investasi.
"Jangan serakah lah, Bahlil tidak usah cawe-cawe. Ini partai politik Golkar. Ini bukan Kadin atau HIPMI yang sesuka-sukanya dia ngatur," kata Ma'ruf.
Soal survei elektabilitas partai yang diungkap Bahlil, Ma'ruf menyebut hal itu bukanlah satu-satunya alat ukur kesuksesan partai. Ia menyebut kesuksesan partai bisa dilihat dari hasil Pemilu 2024.
Menurut Ma'ruf, Golkar kini tengah bergerak terjun ke masyarakat.
"Kini semua jejaring golkar sedang gerak ke bawah merebut hati masyarakat. Semua elite Golkar mestinya fokus pemenangan. Tolak ukur Golkar berhasil atau tidak itu pada Pemilu 2024 bukan hasil survei atau apalagi opini," kata dia.
Apalagi, ujar Ma'ruf, survei bisa dipesan untuk menaikkan atau menurunkan rating,
Akhmad Ma'ruf juga menegaskan bahwa para kader Golkar siap untuk menghadapi tokoh tokoh yang dirasa menganggu konsentrasi kerja para kader partainya.
"Kami lawan tokoh-tokoh yang coba mengganggu konsentrasi kami bekerja. Sebaiknya kalau memang peduli dengan Golkar untuk menang, jangan mengganggu kami yang lagi fokus bekerja meraih hati masyarakat," kata politikus asal Madura tersebut.
AKHMAD RIYADH