TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto unggul dalam survei di kalangan generasi Z, generasi milenial, serta baby boomers. Elektabilitas Prabowo di kalangan mereka mengungguli dua capres lainnya yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dalam survei yang digelar Indikator Politik Indonesia itu.
“40,5 persen generasi Z itu memilih Pak Prabowo, termasuk generasi milenial,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparan survei teranyarnya pada Ahad, 23 Juli 2023.
Berdasarkan simulasi pilihan tiga nama capres menurut kelompok generasi, Prabowo unggul sebesar 40,5 persen di kalangan generasi Z, dan 37,1 persen di kalangan generasi milenial, serta 41,3 persen di kalangan baby boomers.
Kemudian di kalangan generasi X dan interwar generation, Prabowo sama-sama meraih dukungan sebesar 30,2 persen.
Burhanuddin mengatakan, isu pelanggaran HAM bisa dimakluminya tak menjadi variabel dalam dukungan generasi Z terhadap Prabowo sebab mereka lahir pascaorde baru.
"Kalau generasi Z dalam tanda kutip saya bisa memaklumi jangan-jangan mereka tidak memasukkan variabel HAM terkait dengan masa lalu karena belum lahir pada masa itu. Tetapi what when wrong dengan generasi milenial? Apakah HAM tidak begitu krusial bagi generasi milenial," kata dia.
Seperti diketahui, Prabowo Subianto pada masa Orde Baru pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus atau Kopassus. Prabowo kerap disebut-sebut memerintahkan Kopassus untuk menghilangkan sejumlah aktivis pada 1998. Isu ihwal dugaan pelanggaran HAM berat pada kerusuhan Mei 1998 juga sering mencuat saat Menteri Pertahanan itu maju Pilpres pada 2014 dan 2019 lalu.
Soal isu pelanggaran HAM tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam, Raihan Ariatama mengatakan sudah pudar dari pembahasan umum.
Juga menurut pengamatannya, menjelang tahun pemilu 2014-2019 isu pelanggaran HAM yang dialamatkan ke Prabowo sudah tak menjadi perbincangan.
"Saya kira sudah jarang mendiskusikan hal itu sekarang termasuk di media-media sosial, jarang sekali kita mendapatkan algoritma media sosial yang mengatakan bahwa Pak Prabowo melanggar HAM. Jadi menurut saya memang diskursusnya berkurang saat ini," kata dia.
Raihan menilai, berkurangnya diskusi pelanggaran HAM tersebut turut pula mempengaruhi perhatian publik secara keseluruhan.
Raihan menyampaikan bahwa anak muda dapat mengangkat isu pelanggaran HAM tersebut sebagai diskursus penting. Namun di sisi lain ia juga mempertanyakan apakah isu tersebut menjadi perhatian anak muda hari ini.
Musababnya, dalam paparan survei Indikator Politik itu, perihal mendesak yang harus dituntaskan pemimpin nasional lima tahun ke depan menunjukkan mayoritas menjawab soal pembangunan ekonomi.
Di survei paling atas adalah soal mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok sebanyak 27,7 persen; menciptakan lapangan kerja atau mengurangi penganggruran 21,2 persen; dan mengurangi kemiskinan 11,8 persen.
Pilihan Editor: Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo Beda Tipis, Anies Baswedan Tertinggal
TIKA AYU| ANTARA