TEMPO.CO, Yogyakarta - Pelaku mutilasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berinisial W alias Wahliyin disebut sebagai sosok yang tak pernah bergaul dengan warga di sekitar kosannya di RT 04 Dusun Krapyak, Desa Triharjo, Sleman, Yogyakarta. Ketua RT 4, Ngatijo, menyatakan Wahliyin biasanya sibuk bekerja dari pagi hingga malam hari.
Ngatijo mengatakan Wahliyin sudah setahun tinggal di sana. Menurut dia, selama ini warga tak melihat ada kejanggalan dari perilaku pria asal Magelang, Jawa Tengah tersebut.
"Meskipun orangnya memang tak pernah lapor, tak pernah kelihatan juga kalau ada kegiatan warga karena katanya sibuk kerja pagi sampai malam," kata Ngatijo saat ditemui Tempo, Jumat, 21 Juli 2023. "Selama setahun tinggal di sini, dia juga tidak (menunjukkan gelagat) aneh-aneh."
Berdasarkan pantauan Tempo, kos sendiri bukan kos tunggal yang terpisah dengan pemukiman. Melainkan seperti satu komplek yang terdiri dari beberapa kamar. Kos pelaku yang berada di posisi paling pinggir kini telah dilingkari garis polisi.
Menurut Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY), di kosan inilah Wahliyin dan satu tersangka lainnya yang berinisial RD memutilasi mahasiswa UMY bernama Redho Tri Agustian pada Selasa 11 Juli 2023. RD, menurut polisi, berasal dari Jakarta.
Warga tak mendengar hal yang mencurigakan pada hari pembunuhan dan mutilasi
Ngatijo yang rumahnya hanya berjarak 50 meter dari kosan Wahliyin mengatakan tak mendengar sesuatu yang mencurigakan pada Selasa, 11 Juli 2023.
"Kalau disebut kejadiannya hari itu (Selasa malam) di sini tenang-tenang saja, nggak ada gegeran apa, warga dan penghuni kos lain juga nggak dengar apa-apa," kata Ngatijo.
Dia menyatakan terakhir kali melihat Wahliyin yang merupakan pegawai sebuah restoran di Sleman, Yogyakarta, pada Rabu malam, 12 Juli 2023. Setelah itu, warga kampung tersebut geger karena polisi kemudian melakukan memasang garis polisi sehari setelahnya dan melakukan penggeledahan pada Jumat, 14 Juli 2023.
"Ya dia sempat pulang Rabu malam, sepeda motornya ditinggal di pinggir jalan, setelah itu dia keluar pergi lagi dan tidak balik lagi," kata dia.
Selanjutnya, warga jadi kurang nyaman