TEMPO.CO, Magelang - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendampingi Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito saat mengunjungi Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Kamis, 22 Juni 2023. Ganjar mengaku berbagi banyak cerita dengan Naruhito.
"Saya melihat Kaisar hari itu sangat senang dan impresif melihat mengikuti tour berkeliling Candi Borobudur hari ini," kata Ganjar di Taman Kenari, Kamis 22 Juni 2023.
Ganjar mengatakan, selama menemani Kaisar Naruhito berkeliling Candi Borobudur, ia bertukar cerita tentang banyak hal.
"Bercerita tentang relief, pariwsata, Candi Borobudur, sebagai 2 negara yang memiliki hubungan dan kerjasama yang akrab," ucapnya.
Meski Ganjar merasakan adanya protokol kenegaraan yang sangat ketat, namun saat bertemu Kaisar Naruhito, ia menemukan keakraban yang terjalin antar dua negara.
"Ini lah yang harus di utilisasi atau manfaatkan agar jika terjalin kerjasama Indonesia dan Jepang, dapat membuahkan hasil pada diplomatik, politiknya, ekonominya," ujar Ganjar.
Terlebih menurut Ganjar Pranowo, banyak fisiologi, teknologi, narasi yang mendukung untuk terbentuknya kerjasama antara Indonesia dengan Jepang.
Naruhito tertarik kisah tentang Sungai Progo dan sejarah Candi Borobudur
Sementara itu, tour guide Kaisar Naruhito, Mura Aristina mengaku merasa bangga dan senang bisa mendampingi kunjungan kenegaraan tersebut.
"Karena Kaisar Naruhito background nya pendidikan tentang air, maka saya banyak cerita tentang hal tersebut, dan beliau sangat tertarik, tentang Sungai Progo, dan sejarah Borobudur," kata Mura.
Mura menuturkan, Kaisar Naruhito juga terlihat antusias dan menyimak setiap penjelasan yang ia berikan dengan senang.
"Saya juga banyak bercerita tentang Budha, Sidharta serta kisah-kisah di relief Candi Borobudur, kami berkeliling selama 40 menit," kata Mura.
Menurut Mura, Kaisar Naruhito juga mengikuti setiap aturan yang berlaku di Candi Borobudur seperti menggunakan upanat (alas kaki berupa sandal jepit yang terbuat dari anyaman daun pandan).
"Beliau pakai sandal upanat, kami juga jelaskan bahwa alas kaki ini tujuannya agar tidak mengikis candi," kata Mura.
Lebih lanjut, Mura menceritakan, ia juga sempat menjelaskan tentang mitos-mitos tentang Candi Borobudur yang diyakini sebagian besar masyarakat.
"Seperti mitos memegang candi bagian dalam, itu hanya sebuah cerita yang dibuat masyarakat untuk meningkatkan pendapatan saat masa penjajahan Belanda," ucap Mura.
Mendengar semua cerita Mura, Kaisar Jepang Naruhito juga terlihat antusias dan senang, sesekali ia mengangguk dan bahkan berswafoto di antara candi.
"Sewaktu naik membawa smartphone dan sempat beberapa kali selfie, beliau menikmati tournya," ujar Mura.