TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan kasus korupsi di Kementerian Pertanian sudah diselidiki sejak awal tahun 2023. Kasus ini diketahui menyeret nama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
“Penyelidikan di kementerian ini sudah lama kami lakukan, setidaknya kalau melihat pada proses penyelidikan itu sudah dimulai di awal tahun 2023, artinya hampir 6 bulan ya,” kata juru bicara KPK Ali Fikri di kantornya, Jakarta, Kamis, 15 Juni 2023.
Ali mengatakan penyelidikan itu bermula dari laporan masyarakat. KPK, kata dia, kemudian melakukan klarifikasi dan penelaahan lainnya, kepada pihak pelapor dan pihak lainnya. Klarifikasi itu, kata dia, dilakukan sebagai upaya pengumpulan bahan keterangan untuk menemukan unsur pidana dalam kasus tersebut.
“Ada analisis yang dilakukan tim pengaduan masyarakat, sehingga kemudian ditindaklanjuti dan dilimpahkan dalam proses penindakan melalui penyelidikan,” ujar dia.
KPK sudah periksa puluhan orang
Ali mengatakan ada puluhan orang yang sudah dimintai keterangan terkait kasus ini. Namun, dia tidak membeberkan siapa saja pihak yang dipanggil. Menurut Ali, dari hasil klarifikasi itulah KPK kemudian mengantongi bahan keterangan yang akan menjadi barang bukti, apabila nantinya kasus ini naik ke tahap penyidikan.
Ali mengatakan kebutuhan permintaan keterangan itulah yang menjadi alasan KPK memanggil Syahrul pada Jumat, 16 Juni 2023. Dia mengatakan Syahrul akan dimintai keterangan terkait dugaan perkara korupsi yang sedang diselidik KPK di Kementerian Pertanian. Menurut dia, apabila KPK sudah menemukan peristiwa pidana, maka akan dilanjutkan dengan proses penyidikan, yaitu dengan menetapkan tersangka.
“Kalau ditemukan peristiwa pidana akan kami lakukan penindakan,” kata dia.
KPK disebut telah putuskan untuk tersangkakan 3 orang
Sebelumnya, KPK dikabarkan sedang mengusut kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan). Kasus ini menyeret nama Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, beserta kedua anak buahnya yang merupakan pejabat di Kementan. Kedua orang tersebut adalah Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Alat Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta.
KPK juga mengusulkan agar Syahrul dan kedua anak buahnya ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana korupsi suap dan gratifikasi. Rencana penetapan tersangka ini diungkapkan dalam ekspose yang dihadiri oleh seluruh pimpinan KPK, pada Selasa, 13 Juni 2023 kemarin. Kasus ini disebut masih dalam tahap penyelidikan.
Syahrul Yasin Limpo tak mau menanggapi kabar penyelidikan KPK tersebut. Politikus Partai NasDem itu mengaku tidak mengerti dengan kasus yang sedang diselidiki KPK itu.
"Saya tidak mengerti itu," kata Syahrul di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Rabu, 14 Juni 2023. Syahrul Yasin Limpo pun tak mau menjawab lebih jauh terkait hal tersebut dan memilih berlalu menuju kendaraan dinas yang terparkir.
ROSEENO AJI | ANDIKA DWI