Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Kelompok yang Terlibat Tawuran di Yogya Sepakat Berdamai

Reporter

image-gnews
Pengurus Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan suporter klub sepak bola PSIM, Brajamusti saling berjabat tangan dan menyatakan damai di Mapolda DIY, Yogyakarta, Senin 5 Juni 2023. ANTARA/Luqman Hakim
Pengurus Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan suporter klub sepak bola PSIM, Brajamusti saling berjabat tangan dan menyatakan damai di Mapolda DIY, Yogyakarta, Senin 5 Juni 2023. ANTARA/Luqman Hakim
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua kelompok yang sempat terlibat aksi tawuran di wilayah Kota Yogyakarta pada Minggu malam 4 Juni 2023 sepakat berdamai. Kesepakatan tersebut disampaikan perwakilan pengurus Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan suporter klub sepak bola PSIM, Brajamusti di Mapolda DIY, Yogyakarta, Senin 5 Juni 2023.

"Terkait masalah tadi malam itu, kami dan Brajamusti sudah sepakat untuk saling berdamai, tidak ada masalah," kata Ketua Cabang PSHT Bantul Tri Jaka Santosa, Senin 5 Juni 2023.

Minta maaf ke Sultan HB X

Tri Jaka, dalam kesempatan itu menyampaikan permohonan maaf kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X atau Sultan HB X serta warga DIY atas kericuhan yang melibatkan anggotanya. "Saya betul-betul minta maaf karena ini di luar kemampuan kami dan saya sudah berusaha membendung jangan sampai terjadi permasalahan di wilayah hukum Yogyakarta, tapi saya tidak kuasa mungkin ini adalah kehendak-Nya," kata dia.

Ia menuturkan bahwa PSHT dan Brajamusti sejatinya adalah saudara sehingga peristiwa kericuhan di antara kedua pihak semestinya tidak perlu terjadi.

Menurut dia, tidak sedikit anggota PSHT yang bergabung sebagai suporter Brajamusti.

"Sama-sama saudara karena mereka semua bernaung di PSHT dan bernaung di Brajamusti. Untuk itu, sekali lagi saya minta maaf kepada saudara-saudaraku pengurus Brajamusti dan semua warga Brajamusti. Saya minta maaf yang sebesar-besarnya," ujar dia.

Tri Jaka meminta seluruh anggota PSHT baik yang berada di Yogyakarta maupun di wilayah lain untuk tidak melakukan kegiatan yang dapat memicu kericuhan di "Kota Gudeg". "Jangan kotori Yogyakarta dengan kegiatan-kegiatan yang tidak diinginkan," ujar dia.

Sementara itu, Biro Hukum Suporter PSIM, Brajamusti Baskoro menyatakan bahwa selain berdamai, Brajamusti dan PSHT sepakat menjalin persaudaraan selamanya.

"Dalam kesempatan ini, kami mau menyampaikan bahwa kita semua sudah berdamai, kita semua sudah sepakat untuk 'seduluran saklawase' (persaudaraan selamanya)," kata dia didampingi Presiden Brajamusti Muslich Thole Burhanudin.

Ia meminta seluruh anggota Brajamusti bersikap tenang serta mampu mendinginkan suasana. "Bagaimana pun juga PSHT adalah Brajamusti. Brajamusti adalah PSHT," ucap dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, tawuran antara dua kelompok massa itu terjadi di Jalan Kenari, Kota Yogyakarta pada pukul 17.00 WIB, kemudian merembet di Jalan Taman Siswa Kota Yogyakarta mulai pukul 18.00 hingga 21.00 WIB.

352 orang ditahan

Polisi mencatat sebanyak sembilan orang luka-luka akibat kejadian itu. Polda DIY masih melakukan penyelidikan terkait kasus itu dan mengamankan sebanyak 352 orang agar mereka tidak menjadi korban maupun pelaku kericuhan.

Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Nugroho Arianto menjelaskan bahwa gesekan antara dua kelompok massa, yakni PSHT dan kelompok suporter Brajamusti dilatarbelakangi perkara yang sebelumnya terjadi di Villa Rangdo Parangdok, Parangtritis, Kabupaten Bantul pada tanggal 28 Mei 2023.

Dalam kasus di Bantul itu, kata dia, salah satu simpatisan PSHT dianiaya oleh sejumlah orang diduga oknum simpatisan Brajamusti. Ia mengatakan bahwa kasus tersebut sudah ditangani Polres Bantul dan telah ditetapkan tiga orang tersangka.

Berdasar keterangan Polda DIY, pada Minggu (4/6), rombongan kelompok PSHT Wilayah Timur bergerak dari kawasan Timur Prambanan menuju Polres Bantul bermaksud menanyakan kebenaran ihwal penetapan tiga tersangka.

Namun demikian, perjalanan arak-arakan konvoi kelompok PSHT berubah arah menuju mess atau wisma kelompok Brajamusti dan mengarah masuk Kota Yogyakarta sehingga terjadi bentrokan.

"Kejadian tadi malam itu ada saling lempar batu antara kelompok PH (PSHT) dan kelompok BI (Brajamusti) sehingga kemudian mengakibatkan masyarakat sekitar ikut dalam hal tersebut," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Nuredy Irwansyah Putra.
 

Pilihan Editor: Tawuran di Yogya, Polisi Masih Berjaga dan Jalin Koordinasi di Perbatasan dengan Jateng

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

19 jam lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

1 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

1 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

1 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

1 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

1 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

3 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

3 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

4 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.


Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

4 hari lalu

Bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal dan terguling di Jalan Siluk-Imogiri Bantul Yogyakarta pada Ahad, 21 April 2024 sore. Dok. Istimewa
Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.