Ia menambahkan, organisasi orang Tionghoa di Indonesia bukan hanya PSMTI dan tidak semua orang Tionghoa bergabung di PSMTI. Oleh sebab itu, pernyataan Hary Tanoe tidak mewakili masyarakat Tionghoa Indonesia secara keseluruhan.
"Saya ingatkan agar Ketum Partai Perindo itu menarik pernyataannya karena bisa membuat kegaduhan dan kubu-kubu di antara orang Tionghoa. Orang Tionghoa punya pilihan masing-masing. Jadi jangan asal mengklaim, mengatasnamakan masyarakat Tionghoa seluruh Indonesia," pungkas Iskandar.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo bersama pengurus PSMTI bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara pada Senin lalu, 15 Mei 2023. Dia mengklaim PSMTI akan mendukung siapa pun capres yang menjadi pilihan Jokowi. Dia menyatakan, PSMTI memandang perlunya ada keberlanjutan atas kinerja presiden.
"Dan PSMTI juga menegaskan ingin sekali siapa pun nanti yang didukung oleh Pak Jokowi tentunya akan didukung juga oleh PSMTI," kata Hary Tanoe usai pertemuan itu. "Intinya PSMTI menengaskan perlunya ada keberlanjutan, kontinuitas atas apa yang sudah dicapai oleh beliau."