TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Tim Koordinasi Nasional Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo, Deddy Sitorus, menyatakan 100 persen hakulyakin sosok yang dimaksud Presiden Joko Widodo alias Jokowi dalam pidatonya di acara puncak Musyawarah Rakyat atau Musra adalah Ganjar. Adapun Jokowi sebelumnya menyebut kriteria pemimpin selanjutnya adalah pemberani dan dekat dengan rakyat.
Deddy menjelaskan, Gubernur Jawa Tengah tersebut memenuhi semua kriteria yang disampaikan Jokowi. Menurut dia, sifat berani yang dimaksud Jokowi adalah berani mengambil sikap demi kemajuan dan kepentingan rakyat. Dia menegaskan sifat berani ini bukan sekadar berani secara fisik.
“Ganjar Pranowo terbukti berani menolak partisipasi Israel yang berisiko menurunkan popularitasnya, demi menjaga amanat konstitusi. Sementara capres yang lain sembunyi dan tidak berani bersuara demi menjaga popularitas dan ambisi pribadi mereka,” kata Deddy dalam keterangannya, Senin, 15 Mei 2023.
Deddy menilai sifat berani yang dimaksud Jokowi adalah berani keluar dari zona nyaman serta berani turun ke lapangan untuk berdialog dengan rakyat. Dia menyatakan Ganjar sudah terbiasa melakukan hal tersebut selama menjadi Gubernur Jawa Tengah.
Di sisi lain, menurut Deddy, sifat berani yang dimaksud Jokowi bukan berani berperang maupun berani bernegosiasi dengan kelompok mana pun agar bisa menang, “Tetapi berani menghadapi semua pihak, internal maupun eksternal yang mencoba menghalangi Indonesia maju dan berdikari,“ kata dia.
Menurut Deddy, Ganjar juga cocok dengan kriteria dekat dengan rakyat. Musababnya, Ganjar merupakan sosok yang dikenal kerap berkomunikasi secara fisik maupun melalui media sosial dengan rakyatnya.
“Rekam jejak kedekatan dengan rakyat, komunikasi langsung secara fisik dan lewat media sosial sangat intens. Tidak ada capres lain yang memenuhi kriteria kedekatan dan interaksi langsung dengan rakyat itu, jejak digital jelas menggambarkan hal itu,” kata Deddy.
Deddy menyatakan Ganjar lah yang paling mungkin meneruskan dan menyempurnakan semua program Jokowi yang belum tuntas. Pasalnya, baik Ganjar maupun Presiden Jokowi dibesarkan dari rumah ideologis yang sama, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Dia menyebut Ganjar dan Jokowi sama-sama anak ideologis Bung Karno. Kedua sosok itu, kata Deddy, sudah terbiasa mengimplementasikan keberpihakan terhadap wong cilik serta memahami dengan utuh Trisakti, yakni daulat politik, daulat ekonomi, dan daulat budaya.
“Jadi bisa dipastikan bahwa Ganjar Pranowo akan meneruskan dan menyempurnakan Nawacita, pembangunan infrastruktur, Ibu Kota Negara, dan cita-cita Indonesia menjadi poros maritim dunia,” kata dia.
Dalam acara puncak Musra pada Ahad, 14 Mei 2023 lalu, Jokowi mengungkapkan sejumlah karakter yang mesti dimiliki oleh calon pemimpin selanjutnya. RI 1 itu menjelaskan, rakyat Indonesia memerlukan pemimpin yang dekat dengan rakyat dan memahami isi hati mereka.
Selain itu, menurut Jokowi, calon pemimpin ke depan hendaknya sosok yang pemberani dan mau bekerja keras untuk rakyat. Dia menyebut sejumlah karakteria itu diperlukan demi memajukan bangsa dan negara.
“Kalau pemimpin itu harus paham dan tahu potensi serta kekuatan negara ini, kekuatan bangsa ini apa, harus ngerti dia. Harus tahu,” kata Jokowi dalam acara Musra di Istora Senayan, Jakarta, Ahad, 14 Mei 2023.
Dalam acara itu pula, Jokowi menerima daftar nama capres dan cawapres yang dipilih kelompok relawan dalam Musra. Jokowi pun mengingatkan bahwa konstitusi mensyaratkan yang bisa mencalonkan capres atau cawapres hanya partai atau gabungan partai.
"Sehingga itu bagian saya untuk memberikan bisikan kuat, kepada partai-partai yang sekarang ini koalisinya juga belum selesai," kata Jokowi. "Jadi kalau saya sekarang untuk apa, itu yang namanya strategi, jangan grasa-grusu, Belanda masih jauh," kata bekas Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Pilihan Editor: Jokowi Singgung Pemimpin Berani dan Dekat dengan Rakyat, Gerindra: Cocok dengan Prabowo
IMA DINI SHAFIRA | FAJAR PEBRIANTO