Keliru 2024, hilang kesempatan jadi negara maju 13 tahun lagi
Jokowi juga menyinggung soal peluang Indonesia menjadi negara maju dalam 13 tahun ke depan menurut para pakar karena adanya bonus demografi yang hanya terjadi satu kali saja. Jokowi lantas mengaitkan peluang tersebut dengan Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 nanti.
"Begitu keliru memilih pemimpin yang tepat untuk 13 tahun ke depan, hilang kesempatan menjadi negara maju," kata Jokowi.
Jokowi mendasarkan ceritanya pada pengalaman negara-negara di Amerika Latin yang sudah menjadi menjadi negara berkembang di tahun 50 sampai 70-an. Tapi sekarang, negara-negara itu masih tetap menjadi negara berkembang
"Karena tidak bisa memanfaatkan peluang yang ada saat itu," kata dia.
Bagi Jokowi, kondisi serupa bisa berulang di Indonesia. "Begitu kita tak bisa memanfaatkan waktu 13 tahun ini, dan kita tak bisa memanfaatkan, kita akan jadi negara berkembang terus, karena kesempatan itu tak muncul dua kali," kata dia.
Sebut Indonesia butuh pemimpin yang dekat dan paham hati rakyat
Atas dasar inilah, Jokowi lantas menebar pesan ke relawannya soal sosok yang harus dipilih di 2024 nanti. Salah satunya, Jokowi menyebut Indonesia butuh pemimpin yang dekat dan paham hati rakyat. Jokowi juga menyebut Indonesia butuh pemimpin yang paham potensi dan kekuatan Indonesia.
"Pemimpin yang mampu memanfaatkan peluang yang ada, bukan rutinitas, bukan hanya duduk di Istana, dan tangan tangan, bukan itu," ujar kepala negara.
FAJAR PEBRIANTO
Pilihan Editor: Ragam Permintaan Ganjar Pranowo saat Bertemu dengan Relawan di GBK