Dia menyebut sedianya sikap Jokowi dijamin oleh konstitusi selama tidak menyalahgunakan kekuasaan. Adapun fakta saat ini, kata Viva, Jokowi telah memberikan ruang yang luas dan bebas kepada siapapun yang maju nyapres.
“Atau mungkin dugaan saya saja, jangan-jangan karena kepuasan publik yang masih tinggi di atas 70% kepada pemerintahan presiden Jokowi, lalu ada tim-tim sukses yang khawatir atau deg-degan jantungnya,” kata dia.
Anies Minta Pemerintah Netral
Sebelumnya, bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan meminta pemerintah bersikap netral dan tak ikut mempengaruhi rakyat dalam mengambil keputusan di Pemilu 2024. Hal ini Anies sampaikan di tengah gencarnya presiden mempromosikan capres dan memotori terbentuknya Koalisi Besar.
Anies meminta agar negara membiarkan rakyat tanpa intervensi dan meminta tak ada tangan negara yang terlibat.
"Percayakan rakyat akan menitipkan kewenangan itu pada yang memilki rekam jejak yang benar, rekam karya yang benar, dan rekam karya yang baik. Kalau negara ikut ambil andil, maka negara sedang melecehkan rakyat Indonesia," kata Anies dalam pidatonya di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Ahad, 7 Mei 2023.
Menurut Anies, rakyat Indonesia sudah cukup matang dan mampu untuk menentukan pilihan di Pemilu 2024. Anies juga mengimbau kepada masyarakat untuk menentukan sikap dan menolak untuk dipengaruhi.
"Kepada seluruh rakyat Indonesia mari kita jaga kekuasaan itu ada pada rakyat, bukan pada yang lain. Jangan jual kekuasaan itu sampai nanti di TPS dan sampai nanti perhitungan. Ini bukan soal statistik perhitungan, ini soal hak saya menentukan bangsa ini," kata Anies.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi dalam sejumlah kesempatan kerap memberikan sinyal dukungan terhadap dua bakal calon presiden, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Keduanya dianggap sebagai sosok yang paling pas untuk melanjutkan kepemimpinannya.