TEMPO.CO, Jakarta - Menepati janjinya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi lakukan tinjauan langsung meninjau jalan rusak di Terusan Ryacudu menuju daerah Kota Baru, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, Provinsi Lampung, pada Jumat 5 Mei 2023.
Agenda yang sebelumnya dijadwalkan pada selasa itu bermaksud memastikan kebenaran banyaknya jalan rusak di Lampung yang videonya viral di dunia maya. Selain itu, kegiatan tersebut merupakan kunjungan kerja pemerintah yang kini tengah mengumpulkan data-data mengenai jalan-jalan kabupaten/kota serta jalan-jalan provinsi yang rusak parah.
Sehari sebelum kedatangan Jokowi, sejumlah titik jalan rusak di timbun dengan bebatuan koral, yang kemudian dipasang spanduk himbauan berwarna kuning bertuliskan "Hati-hati Jalan Berlubang" di sebelah kiri jalan. Tak hanya itu, baru-baru ini bus perintis besutan Perum Damri juga melewati jalan rusak sepanjang ratusan kilometer di Lampung. Bus tersebut melewati jalan rusak di lampung sejauh 105 kilometer.
Ekspresi Presiden Joko Widodo atau Jokowi melintasi jalanan rusak saat kunjungan kerja di Jalan Terusan Ryacudu, Lampung Selatan, Lampung, Jumat, 5 Mei 2023. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Diketahui jalan rusak tersebut disebabkan tiga hal, yaitu konstruksi yang tidak sesuai spesifikasi teknis, kendaraan muatan lebih dan drainase yang tidak sempurna. Pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia atau MT,I Djoko Setijowarno mengatakan kerusakan jalan di Lampung disebabkan kurangnya perhatian pemerintah, terkhusus realisasi APBD Lampung.
Ia memaparkan APBD Provinsi Lampung sebesar Rp 7,38 triliun dialokasikan untuk belanja operasional sebesar 30 persen atau setara Rp 2,14 triliun. Sedangkan belanja modal berupa belanja pemeliharaan jalan dan irigasi hanya Rp 72 miliar atau setara 1 persen.
Namun demikian anggaran belanja modal tidak seluruhnya untuk pembangunan atau pemeliharaan jaringan jalan dan irigasi. Penyebab jalan rusak lainnya juga disebabkan truk Over Dimension Over Loading (ODOL) yang hampir 100 persen melintasi Lampung dengan muatan berlebih.
Sayangnya, penerapan zero truk ODOL selalu ditolak Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Oleh sebab itu persoalan ODOL hanya dapat dibereskan oleh Presiden melalui Instruksi Presiden.
Kondisi jalan rusak di Lampung terbentang hingga 13 kilometer menurut perhitungan Google Maps. Sehingga kondisi jalan menjadi berlubang dan berdebu tebal akibat aspal sudah hancur. Seperti mengutip dari Antara, total panjang jalan yang menjadi kewenangan provinsi Lampung adalah 1.693,273 kilometer, dengan 98 ruas jalan yang dibagi dalam 16 koridor. Dari luasan tersebut ada 23,15 persen jalan yang rusak. Di mana terdapat jalan dengan rusak berat sepanjang 256,471 kilometer, rusak ringan 131,076 kilometer dan rusak sedang 468,630 kilometer
Sebelumnya kondisi sejumlah ruas jalan di Lampung yang rusak dikeluhkan warga menjadi viral di media sosial. Pasalnya, Bima Yudho Saputro yang tinggal di Australia Ia menyampaikan kekecewaannya terhadap kondisi di Lampung yang menurutnya tidak mengalami kemajuan. Lewat video berdurasi 3 menit 28 detik di akun media sosial TikTok miliknya @awbimaxreborn, Bima mulai mempersoalkan infrastruktur seperti jalan yang rusak hingga kecurangan dalam sistem pendidikan. Dampaknya, orang tua Bima pun mendapat tekanan termasuk dari Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Pilihan Editor: TikToker Kritik Lampunh, Mahfid MD Turun Tangan Gubernur Lampung Arinal DJunaidi Disorot
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.