INFO NASIONAL - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendukung langkah pemerintah, TNI dan Polri menambah pasukan untuk melakukan tindakan tegas terukur terhadap gerakan separatis Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Diketahui, KKB kerap menggunakan kekerasan dan senjata mematikan melalui aksi perusakan hingga pembunuhan. Para korban berjatuhan bukan hanya dari warga setempat dan pendatang, namun juga aparat TNI dan Polri.
"Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono telah meningkatkan status Siaga Tempur di Kabupaten Nduga, pasca penyerangan Kelompok Separatis Teroris (KST) terhadap prajurit TNI yang terlibat dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air, yang menyebabkan lima prajurit TNI gugur. Masyarakat Papua tak perlu khawatir terhadap status Siaga Tempur tersebut, karena TNI menjalankannya secara tegas, terukur dan terkendali, agar tidak ada korban lagi yang berjatuhan baik prajurit maupun rakyat," tutur Bamsoet di Jakarta, Sabtu, 29 April 2023.
Ia juga mendukung keputusan pemerintah yang telah mengategorikan KKB Papua termasuk seluruh organisasi dan orang-orang yang tergabung di dalamnya, serta yang mendukung gerakan tersebut sebagai teroris. "Sikap Pemerintah tersebut telah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme," ucapnya.
Ia mengingatkan, menjelang pertengahan tahun 2023 saja, berbagai aksi kekerasan terus terjadi di Papua. Misalnya, pada awal Februari 2023 lalu, terjadi kerusuhan di Wamena yang dilatari dugaan penculikan anak. Menyebabkan 12 orang meninggal dunia, serta 18 personel dari TNI-Polri dan 32 orang warga sipil terluka. Tak hanya itu, Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Marthen, sejak 7 Februari 2023 hingga kini masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Selain pengerahan pasukan dan tindakan tegas, Bamsoet melanjutkan, penting juga bagi pemerintah untuk terus membangun dialog dengan pemerintah daerah serta para tokoh adat, tokoh suku, tokoh agama, dan tokoh pemuda Papua untuk mencari solusi komprehensif tentang masa depan tanah Papua yang aman dan damai. Upaya dialog terhadap masyarakat di kawasan tersebut akan memperkuat pendekatan kesejahteraan yang dilakukan Presiden Joko Widodo.
"Menjelang 78 tahun usia kemerdekaan Indonesia, wajah Papua yang aman dan damai harus segera diwujudkan. Bukan lagi semata menjadi jargon ataupun angan-angan. Masyarakat Papua harus merasakan berkah terhadap berbagai kekayaan sumber daya alam yang mereka miliki. Sehingga mereka bisa tinggal dengan damai dan penuh kesejahteraan di tanahnya sendiri, tak lagi harus berhadapan dengan KKB ataupun berbagai bentuk kekerasan lainnya," kata dia. (*)