TEMPO.CO, Jakarta - Senjata api milik Direktur Utama Badan Usaha Milik Negara (BUMN), berinisial HW meletus saat berada dalam Area Counter Check In Keberangkatan di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Senin, 17 April 2023, pukul 07.45 WITA. Pistol meletus saat kepemilikan senpi itu dilaporkan ke Maskapai oleh F, seorang protokoler, tiba-tiba terjatuh saat diambil tanpa sengaja pelatuknya tertarik.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Komang Suartana mengatakan senjata api meletus saat mau dikosongkan kemudian tanpa sengaja terjatuh. “Saat mau diambil (Senpi) tanpa sengaja tertarik pelatuk senjatanya,” kata Komang kepada Tempo, Rabu 19 April 2023.
Ia menjelaskan awalnya pemilik pistol berinisial HW tiba di area keberangkatan pukul 07.35 WITA. Kemudian pejabat itu dijemput oleh seorang perwakilan protokol inisial F menuju ke area counter check in. Selanjutnya F melaporkan ke maskapai Citilink Indonesia jika adanya senpi. Hasil interogasi, lanjut Komang, F ini sempat mengokang senpi tersebut.
Saat F ingin mengambil kartu senpi, tiba-tiba pistol itu terjatuh di lantai. Ketika senpi ini diambil, jari F tanpa sengaja menarik pelatuknya, sehingga menyebabkan letusan yang berisi peluru karet. “Akhirnya seorang protokoler F ini diarahkan langsung menuju posko oleh petugas Avsec Bandara untuk diamankan serta diambil keterangannya,” tutur dia.
Pada pukul 09.00 WITA, lanjut Komang, barang bukti pistol itu diserahterimakan dari pihak Avsec Bandara kepada anggota Polisi Sektor Bandara untuk dilakukan pemeriksaan dokumen. Hasil pemeriksaan menyatakan dokumen senpi itu sesuai dengan nama pemiliknya yakni HW yang masa berlakunya sampai 28 April 2023.
Akibat kelalaian F karena melakukan kesalahan prosedur maka kenai sanksi administrasi berupa penyitaan pas bandara oleh pihak Angkasa Pura lalu diserahkan ke Otoritas Bandara Sultan Hasanuddin.
DIDIT HARIYADI