Selain soal GSP, Jokowi menyampaikan beberapa isu lain kepada para anggota kongres. Contohnya mengenai komitmen Indonesia terhadap isu perubahan iklim.
"Karena isu ini menjadi ketertarikan dari pihak delegasi (Kongres AS)," kata Retno.
Kepada anggota Kongres Amerika itu, Jokowi kemudian memaparkan data yang menunjukkan capaian Indonesia dalam isu perubahan iklim. Kebakaran hutan misalnya, diklaim menurun lebih dari 80 persen.
Berikutnya, Jokowi bicara soal pentingnya isu akses pasar ketika Amerika Serikat bicara soal kerja sama dengan negara berkembang seperti Indonesia.
"Presiden juga menyampaikan keinginan Indonesia agar menjadi bagian dari supply chain dunia dan supply chain dengan Amerika Serikat," kata dia.
Transisi energi juga jadi bahan bahasan
Terakhir, Jokowi menyampaikan kesiapan Indonesia untuk kerja sama transisi energi, seperti lewat mekanisme Just Energi Transfer Partnership (JETP) yang sudah disepakati di G20 Bali. Lewat mekanisme ini, sudah ada dana tersedia sebesar US$ 20 miliar.
"Sekarang tinggal bagaimana dengan uang yang tersedia itu kita mengimplementasikannya untuk mendukung transisi energi," kata Jokowi.
Sementara, kata Retno, para anggota Kongres turut memberikan komitmen mengenai pentingnya bermitra dengan Indonesia. Selain itu, para anggota Kongres juga menyampaikan kembali apresiasi atas G20 Bali dan dukungan ke Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023.
Seperti diketahui, pemerintah sampai saat ini masih terus mencari pendanaan dari luar negeri untuk membiayai proyek IKN Nusantara. Proyek tersebut ditaksir akan menelan dana sebesar Rp 466 triliun. Dari jumlah itu, 80 persen diantaranya atau sekitar Rp 372 triliun direncanakan berasal dari investasi swasta. Sisanya, akan ditanggung oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)