TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi menyebut pihaknya telah menangkap seorang tersangka berinisial I dalam kasus ledakan petasan di Kaliangkrik, Magelang yang menewaskan 1 orang warga.
"Setelah dilakukan pengembangan dipimpin Dirreskrimum, kami temukan 10 kilogram bahan petasan dari tersangka," kata Lutfi saat meninjau lokasi.
Pada kunjungannya, Lutfi mengatakan, tragedi ledakan tersebut merupakan peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada.
"Pengembangan ini akan kita teruskan untuk menjadi pembelajaran bagi masyarakat yang lain," tegas Luthfi saat dihubungi Tempo, Selasa 28 Maret 2023.
Berawal dari bahan petasan 7 kilo
Terkait kasus tersebut dan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka I, korban Mufid memesan bahan petasan lebih dari 7 kg.
"Beberapa saksi menyampaikan bahwa yang bersangkutan pesan bahan petasan itu hampir 7,5 kilogram yang jadi sumber ledakan," tegas Luthfi.
Selain itu, Lutfi menyampaikan, untuk saat ini, garis polisi di tempat kejadian perkara (TKP) sudah dibuka.
"Berdasarkan hasil penyelidikan, ledakan yang terjadi di Kaliangkrik tergolong low explosive," kata Lutfi saat ditemui awak media.
Lebih lanjut, Lutfi menuturkan, pihaknya sengaja melakukan pemeriksaan lebih intensif, agar jangan sampai ada bahan-bahan sumber ledakan.
"Karena tim lengkap ada Gegana, Innafis, Labfor, dan ini hasil penyelidikan low explosive karena bahan dari potasium, sulfur, aluminium," tuturnya.
Korban terdampak didata
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi sudah meminta jajarannya untuk mendata keperluan korban terdampak ledakan di Kaliangkrik.
Pendataan tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti bantuan yang akan diberikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang kepada para warga yang terdampak. Berdasarkan pendataan tersebut, menurut Nanda, ada 11 rumah warga yang terdampak ledakan, dengan jenis kerusakannya berbeda-beda.
"Data ini selanjutnya akan kami laporkan ke Bupati Magelang untuk segera ditindak lanjuti," kata Nanda kepada Tempo, Selasa 28 Maret 2023.
Nanda mengatakan, bantuan penanganan kejadian ini akan dialokasikan dari anggaran bantuan sosial tidak terencana.
Menurut dia, sejauh ini, bantuan berupa logistik dan perlengkapan pembersihan puing-puing sudah disuplai oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang.
"Kalau penanganan pakai bantuan sosial tidak terencana. Pada prinsipnya kalau membutuhkan (bantuan), Pemda siap membantu," kata Nanda.
Terkait hal tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono menyatakan sudah berkoordinasi dengan Forkompimda terkait pembersihan rumah-rumah yang rusak terkena ledakan bahan petasan. "Jadi, sudah kami koordinasikan dengan Forkompimda untuk dilaksanakan pembersihan sampai waktu yang tidak ditentukan. Untuk nilai kerugian dan kerusakan masih kami lakukan pendataan," kata Edi.
Pilihan Editor: Ledakan Petasan di Magelang Satu Korban Tewas dan Lima Rumah Rusak Berat