Dia juga menyatakan sebagian warga yang bertempat tinggal sekitar 5-8 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Namun, ada juga warga yang masih menempati rumahnya masing-masing.
"Ada warga yang sempat mengungsi namun sudah kembali ke rumah, dan ada yang masih standby di lokasi pengungsian," kata Kustini.
Warga yang sempat mengungsi namun sudah kembali ke rumah seperti dari Padukuhan Tunggul Arum, Desa Wonokerto Kecamatan Turi, Sleman. Sedangkan warga Desa Purwobinangun Kecamatan Pakem masih berada di SD Sanjaya Tritis dan Lapangan Purwobinangun sebagai lokasi titik kumpul pengungsian.
Warga dari wilayah Turgo Desa Purwobinangun, Pakem Sleman sendiri saat Merapi meluncurkan awan panas mulai pukul.12.12 WIB sudah inisiatif turun untuk mengungsi karena lokasi pemukimannya hanya berjarak 5 kilometer dari puncak.
Kustini menambahkan kelompok warga di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman juga masih bertahan dan memantau perkembangan.
Aktivitas awan panas guguran Gunung Merapi menyebabkan hujan abu di sebagian besar Kota dan Kabupaten Magelang serta Kabupaten Boyolali. Di Magelang, tercatat 41 desa mengalami hujan abu sementara di Boyolali hujan abu menerpa 4 desa.