TEMPO.CO, Demak - Aksi protes mewarnai peresmian Tol Semarang-Demak Seksi II oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Sabtu, 25 Februari 2023. Empat keluarga di Desa Sidogemah Kecamatan Sayung Kabupaten Demak menagih uang ganti rugi tanah mereka yang terdampak proyek tol.
Aksi protes tersebut dilakukan dengan memasang spanduk di atap rumah mereka yang berada di tepi jalan masuk gerbang tol. Spanduk itu antara lain bertuliskan, "Pak Jokowi Pak Ganjar Pranowo Bayar Hak Kami Tanah SHM."
Mereka juga berteriak menagih pembayaran tanahnya ketika Jokowi melintas menuju lokasi peresmian. "Bayar, pak. Bayar, pak," teriak mereka kepada Jokowi. Salah satu warga memanjat atap rumah sambil membentangkan spanduk.
Sebelumnya terjadi ketegangan antara warga yang memprotes dengan aparat keamanan. Hal itu terjadi ketika warga merasa spanduk yang mereka pasang tertutup oleh umbul-umbul di depan rumah mereka. Warga kemudian mencabuti umbul-umbul itu dan sempat terjadi adu argumen antara keduanya.
Hingga kini ada tiga rumah yang masih berdiri tepat di pintu masuk gerbang tol tersebut. "Awalnya dari empat bidang tanah ini ada lima rumah," kata Qumas Naziq, 22 tahun, anak salah satu pemilik tanah.
Baca Juga:
Menurutnya, meski belum dibayarkan sebagian tanah mereka telah digunakan untuk pembangunan proyek tol.
"Sebagian dibuat jalan, sedikit kena. Satunya dibuat sungai. Sebelahnya dibuat akses jalan proyek," sebut dia.
Proses pembayaran tanah tersebut terkatung-katung berawal dari adanya gugatan terhadap tanah warga tersebut. Gugatan itu lantas dimenangkan warga di persidangan. Namun gugatan kembali dilayangkan. Kedua pihak itu lantas berdamai pada November tahun lalu.
"Masalah hukum sudah selesai, proses birokrasi itu yang lama. Sejak bulan November sampai sekarang uang ganti rugi belum diberikan," ujar dia.
Setelah aksi itu, warga yang memprotes tersebut dipersilakan bertemu dengan Jokowi di lokasi peresmian Tol Semarang-Demak. Warga mengaku dijanjikan pembayaran tanah mereka akan segera diselesaikan.
Protes serupa juga dilayangkan Achmad Suparwi warga Desa Pulosari Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak. Dia juga mengaku tanahnya telah dipakai pembangunan Tol Semarang-Demak namun hingga kini belum menerima pembayaran.
Pria berisia 72 itu sempat mencoba masuk ke lokasi peresmian tol untuk bertemu Jokowi. Dia berniat mengadu lantaran tanahnya belum dibayar. Namun, usaha Suparwi itu terhenti di pintu masuk lokasi peresmian. Dia tak diizinkan masuk.
Suparwi kemudian membentangkan spanduk bertuliskan "Tolong Pak Presiden Tanah SHM No. 471 AN Achmad Suparwi yang Dipakai Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II Sampai Sekarang Belum Dibayar."
Menurutnya, sebagian tanahnya seluas 3.940 meter persegi kini telah berupa jalan tol. "Sudah diresmikan. Saya menagih belum dibayar sama sekali," ujar dia. "Mau ketemu presiden tidak boleh."
Sebelumnya Suparwi pernah datang ke Kantor Gubernur Jawa Tengah untuk mengadukan permasalahannya tersebut. Dia berangkat dari Kabupaten Demak mengendarai sepeda motor berboncengan dengan isterinya. Namun, hingga kini usahanya itubelum membuahkan hasil.