TEMPO.CO, Jakarta - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memprediksi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan digelar dalam dua putaran jika diikuti oleh empat pasangan calon. Dalam putaran kedua, mereka pun memprediksi Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan akan bersaing.
Saiful Mujani, pendiri SMRC, menyatakan prediksi tersebut tak lepas dari hasil survei yang mereka lakukan dalam satu tahun terakhir dan konstelasi politik saat ini. Dari survei, menurut dia, hingga saat ini tak ada satu pun tokoh yang mendapatkan dukungan lebih dari 50 persen plus satu yang merupakan syarat untuk dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 2024.
“Bahkan tidak ada yang sampai 40 persen. Padahal untuk menang itu harus 50 persen lebih,” ujar Saiful dalam keterangannya, Kamis, 2 Februari 2024.
Mengutip hasil survei terakhir yang dilakukan lembaganya pada Desember 2022, Saiful menyatakan bahwa Ganjar yang berada di puncak hanya mengantongi 32,4 persen suara.Peringkat kedua diisi oleh Anies Baswedan dengan 26,8 persen disusul oleh Prabowo Subianto dengan suara 25,6 persen.
Peta politik saat ini
Saiful menyatakan, mereka memprediksi terdapat empat pasangan calon yang akan maju pada Pilpres 2024 berdasarkan konstelasi politik saat ini. Pasangan pertama, menurut dia, akan diusung oleh PDIP yang maju sendirian.
Saiful menilai terdapat dua tokoh yang bisa diusung oleh PDIP: Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Dari kedua tokoh ini, Saiful menilai Ganjar berpotensi besar menjadi Capres karena memiliki elektabilitas yang lebih baik.
“Kalau itu yang terjadi, menurut aspirasi pemilih dalam banyak studi dan survei, PDIP punya dua nama yang sering disebutkan, yaitu Puan Maharani dan Ganar Pranowo. Yang paling kompetitif adalah Ganjar,” kata Saiful.
Kubu kedua adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diisi oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kubu ini, menurut prediksi Saiful, akan mengusung Airlangga Hartarto sebagai Capres.
Sementara kubu ketiga diisi oleh Partai Gerindra berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). KIR menurut Saiful sangat mungkin mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres.
Sementara Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat membentuk Koalisi Perubahan. Ketiga partai tersebut sudah bersepakat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres.
Selanjutnya, Ganjar dan Anies diprediksi bersaing sengit di putaran kedua
Jika benar 4 nama itu maju pada PIlpres 2024, Saiful Mujani memprediksi Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo akan melaju ke putaran kedua. Alasannya, kata dia, dalam satu setengah tahun terakhir elektabilitas Ganjar dan Anies terus konsisten menguat sementara Prabowo Subianto cenderung menurun. Satu calon lainnya, Airlangga Hartarto, masih memiliki elektabilitas jauh di bawah ketiga tokoh tersebut.
“Jadi, kalau melihat tren ini, maka Anies kemungkinan akan berhadapan dengan Ganjar di putaran kedua. Ini seperti pilpres pertama kita 2004. Calonnya lebih dari dua, sehingga terjadi dua putaran,” kata Saiful.
Dia menyebut persaingan Ganjar dengan Anies bakal berlangsung sangat ketat dalam putaran kedua. Hasil survei SMRC pada Desember 2022, menurut Saiful, Ganjar mendulang suara sebesar 43,3 persen, sementara Anies 40,5 persen jika keduanya bertarung pada putaran kedua. Oleh sebab itu, posisi Ganjar dan Anies seimbang karena selisihnya di bawah margin of error sebesar 3,1 persen.
Kendati demikian, Saiful mengatakan saat ini popularitas Anies jauh lebih besar daripada Ganjar. Jika sosialisasi sudah digelar, maka pengetahuan publik pada kedua tokoh itu relatif sama. Jika tingkat kedikenalan Anies dan Ganjar sama, maka elektabilitas keduanya berubah. Ganjar naik menjadi 52,4 persen dan Anies 39,5 persen.
“Jadi, Ganjar sudah dapat 50 persen lebih menurut prediksi kita pada survei Desember ini,” kata Saiful.
Ganjar Pranowo hingga saat ini belum dipastikan mendapatkan tiket untuk maju pada Pilpres 2024. Pasalnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa yang akan partainya usung. Dukungan kepada Ganjar justru datang dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).