INFO NASIONAL - Wakil Ketua MPR Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid, MA, yang juga Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat Ikatan Dai Indonesia, menjadi keynote speaker pada seminar dakwah digital yang diselenggarakan Yayasan Bina Pengembangan Umat Indonesia. HNW--sapaannya-- mengatakan, para dai dan juru dakwah harus menyikapi dakwah digital ini bukan dengan keheranan dan kebingungan, tapi sebagai peluang dan tantangan untuk memastima kelanjutan sukses dakwah Rasulullah SAW yang bijak, membumi, bermanfaat, solutif dan futuristik.
Juga satu ajakan kepada para juru dakwah untuk memaksimalkan usahanya sekaligus kemampuan menjawab tantangan zaman (dakwah), agar mendapat fadhilah dakwah dan hidayah Allah dalam berbagai bentuk dan tingkatannya bisa tersampaikan. “Seminar ini menyegarkan dan mengingatkan kita semua bahwa kalau kita bicara tentang dakwah di era digital, di era milenial, sesungguhnya kita sedang membicarakan tentang bagaimana kita melanjutkan sukses dakwahnya Rasulullah," kata dia, dalam seminar Satu Langkah Dakwah di Era Milenial, yang digelar Yayasan Bina Pengembangan Umat (BPU) Indonesia di Hotel Aston, Jakarta Selatan, Rabu, 25 Januari 2023.
Sebab, dia melanjutkan, Rasulullah yang memberi keteladanan sukses dengan dakwahnya yang rahmatan lil alamin. "Maka, sudah sewajarnya dakwah di era digital ini pun bisa disukseskan hadirkan terus rahmatan lil alaminnya Islam," ujarnya.
Seminar ini dihadiri oleh Dr. Ali Akhmadi (penasihat Yayasan BPU Indonesia), Igo Ilham (Ketua Yayasan BPU Indonesia), dan para narasumber di antaranya H. Subki Al-Bughury, S.Sos, M.Ag, Silih A. Wasesa, Dr. Adiseno.
Menurut HNW, dakwah atau penyebaran ideologi berada di suatu ruang kompetisi terbuka. Pada era digital ini, ada pihak-pihak yang menggunakan cara-cara digital (facebook, whatsapp, twitter, Instagram, podcast, dan lainnya yang terkait dengan internet) untuk menyebarkan nilai-nilai yang destruktif.
“Maka sudah sangat sewajarnya, termasuk juga dakwah yang sangat beragam, para dai atau juru dakwah menyerukan dan melanjutkan risalah Rasulullah, mengisi dunia maya dan era milenial ini untuk sebarkan dan dakwahkan nilai-nilai dakwah yang konstruktif dan solutif, dengan cara yang tidak kalah inovatifnya dengan mereka yang mendakwahkan nilai-nilai destruktif,” ujar HNW.
Untuk itu, HNW melanjutkan, dakwah dengan cara digital di era milenial ini harus dipahami sebagai bagian dari pelaksanaan berakidah yang benar tentang Islam. “Ini bukan pilihan, tetapi bagian dari pelaksanaan iman kita, iman kita terhadap Al Quran, dan iman kita terhadap kebenaran Rasulullah, yang keduanya menghadirkan generasi terbaik, yang membawa risalah misi rahmatan lil alamin, dan negeri yang baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafuur," kata dia.
HNW berharap dengan dakwah digital para dai bisa memaksimalkan potensi milenial. Sebab, banyak juru dakwah yang mempunyai follower mencapai puluhan juta.
“Dakwah digital menjadi alternatif yang bisa menyampaikan hidayah Allah kepada generasi milenial, generasi masa depan, karena mereka yang mayoritas mengisi kehidupan di masa datang termasuk kehidupan dakwah, sosial, ekonomi, politik dan lainnya,” ujarnya. (*)