TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Ronny Talapessy mengatakan Ferdy Sambo mengokang dua jenis pistol yang berbeda untuk menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dan untuk menembak ke dinding.
“Beda (jenis pistol). Jadi tolong diperhatikan ya, tadi disampaikan itu senjata yang pertama itu adalah yang menembak Almarhum Yosua. Kemudian mengokang yang kedua untuk menembak ke tembok itu senjata HS,” kata Ronny Talapessy setelah mendampingi Richard diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 5 Januari 2023.
Selama pemeriksaan, Richard Eliezer mengaku mendengar Ferdy Sambo mengokang senjatanya dua kali setelah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tersungkur di ruang tengah rumah dinas Kompleks Polri Duren Tiga Nomor 46, Jakarta Selatan, pada 8 Juli lalu.
Richard mengatakan setelah ia menembak Yosua dan tersungkur, Ferdy Sambo maju ke arah Richard dan mendengarnya dua kali mengokang senjata api. Kokangan pertama ketika ia maju ke arah Yosua dan menembaknya. Kemudian kokangan kedua ketika ia menembak ke atas TV.
“Dua kali kokang. Sekali pistol yg waktu maju pertama. Yang kedua pada saat menembak ke atas TV, dikokang lagi,” kata Richard saat diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 5 Januari 2023.
Menembak dinding pakai pistol HS-9
Richard mengatakan kokangan pertama terjadi tidak lama setelah ia menembak. Adapun kokangan kedua ketika ia melihat Ferdy Sambo memegang pistol HS-9 dan menembak ke arah dinding di atas TV.
Dalam Berita Acara Konfrontasi yang ditandatangi empat terperiksa pada 18 Agustus 2022 dan dilihat Tempo, Richard Elizer mengatakan ia mencabut pistol Glock-17 dari pinggang kanannya ketika Ferdy Sambo menyuruhnya untuk menembak. Richard mengaku menembak tiga atau empat kali ke depan Yosua. Yosua langsung jatuh dengan posisi tertelungkup dengan kepala di dekat pintu toilet bawah tangga.
“Setelah tertelungkup saya melihat Ferdy Sambo sempat lakukan tembakan ke arah Yosua. Saya tidak ingat berapa kali Ferdy Sambo menembak Yosua. Posisi Bapak agak maju ke arah Yosua. Saya tidak ingat ke arah bagian mana Baoak menembak Yosua. Seingat saya menggynakan senjata Glock-19. Saya tidak ingat bagaimana Ferdy Sambo mengambil senpi Glock-19 tersebut,” kata Richard dalam pengakuan Berita Acara Pemeriksaan Konfrontasi.
Kemudian Richard melihat Ferdy Sambo menembak ke arah dinding menggunakan pistol HS milik Yosua dengan menggunakan sarung tangan karet warna hitam. Namun Richard tidak melihat pergantian pistol Glock-19 ke HS. Ia mengaku hanya melihat HS ditembakkan Sambo ke dinding.
“Saya juga melihat Ferdy Sambo memegangkan senpi HS pada tangan Yosua lalu menembakkan ke dinding. Setelah itu Ferdy Sambo mulai marah-marah kepada kami dan mengatakan kalian tidak bisa menjaga Ibu,” kata Richard.
Eksekusi Yosua berlangsung antara pukul 17.11-17.16 ketika Ferdy Sambo tiba di rumah dinas Kompleks Polri Duren Tiga. Ferdy Sambo memegang leher belakang Yosua dan mendorongnya hingga berada di depan tangga lantai satu. Yosua berhadapan dengan Ferdy Sambo dan Richard Eliezer, sementara Kuat Ma’ruf berada di belakang Ferdy Sambo dan Ricky Rizal bersiaga apabila Yosua melawan. Kuat Ma’ruf juga menyiapkan pisau yang ia bawa dari Magelang untuk berjaga-jaga apabila Yosua melawan. Adapun Putri Candrawathi berada di kamar lantai satu yang hanya berjarak tiga meter dari posisi Brigadir J.
Pada persidangan sebelumnya, Ferdy Sambo membantah menembak Yosua dan hanya menembakan peluru ke dinding. Ia mengatakan dirinya berpikir agar peristiwa penembakan ini menjadi tembak-menembak demi menyelamatkan Richard. Mantan jenderal bintang dua ini lalu melihat ada senjata api di pinggang Yosua dan mengambilnya. Ia pun menembakkan dinding dengan senjata api Brigadir J agar seolah-olah baku tembak.
"Akhirnya kemudian saya melihat ada senjata Yosua di pinggang, saya ambil dan mengarahkan tembakan ke dinding," kata Ferdy Sambo.
"Pinggang siapa?," tanya hakim Wahyu.
"Pinggang Yosua. Setelah itu saya juga ini harus (ada) bekas tembakan bekas Yosua, kemudian saya mengambil tangan Yosua, menggenggam senjata milik Yosua kemudian menembakkan ke lemari sebelah atas. Setelah itu saya bawa senjata Yosua dengan masker saya letakkan di samping Yosua," kata Ferdy Sambo.
Baca: Richard Eliezer Menyesal Bunuh Yosua: Saya Berharap Waktu Bisa Diputar Kembali