TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri mengatakan upaya pemberantasan korupsi tidaklah mudah. Karena itu, upaya ini membutuhkan peran dari semua pihak.
"Memberantas korupsi memang tidak mudah. Karena itu KPK selalu menyadari perlu andil besar, peran besar, dari seluruh segenap anak bangsa, dan seluruh kamar-kamar kekuasaan," kata Firli saat menutup Hari Antikorupsi Sedunia di Parkir Timur Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Ahad, 11 Desember 2022.
Firli mengatakan kamar kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang didominasi partai politik harus bebas dari praktik korupsi. Praktik tersebut, kata dia, telah merampas hak-hak generasi bangsa.
"Kita semua harus mengambil peran, merapatkan barisan, menyatukan komitmen Indonesia bebas dari korupsi. Karena sesungguhnya korupsi bukan hanya perbuatan tindak pidana, tapi korupsi merampas hak-hak rakyat," ucapnya.
Korupsi, menurut Firli, tidak hanya melanggar etika, tapi merusak sendi-sendi kehidupan. Upaya pemberantasan korupsi dilakukan untuk memajukan Indonesia. Oleh karena itu, ia pun meminta bantuan peran anak-anak bangsa.
"Karena itu, katakan tidak terhadap korupsi. Mari kita bersatu berantas korupsi. Keinginan kita di suatu saat korupsi tidak ada lagi di Indonesia. Korupsi merupakan salah satu kenangan masa lalu, dan kita suatu saat akan hidup dalam suatu peradaban dunia, yaitu peradaban dunia bebas dari korupsi, peradaban anti korupsi," kata dia.
KPK menggelar acara jalan santai dalam penutupan Hakordia. Acara ini diselenggarakan sejak pagi dan dibuka dengan aksi drum band dari siswa sekolah menengah kejuruan. Pada penghujung acara pun turut tampil penyanyi Andi /rif.
Acara Hakordia dimulai dari Jumat, 9 Desember 2022 hingga Ahad 11 Desember 2022. Acara dibuka oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dengan menekan peluit elektronik didampingi Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca: KPK Telisik Pembelian Berbagai Aset oleh Lukas Enembe
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.