Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fikih SDGs: Legitimasi dan Formulasi Fikih dalam SDGs

image-gnews
Fikih SDGs: Legitimasi dan Formulasi Fikih dalam pencapaian SDGs
Fikih SDGs: Legitimasi dan Formulasi Fikih dalam pencapaian SDGs
Iklan

JAKARTA - Agama-agama mendapat tantangan untuk tetap relevan dengan kehidupan umatnya. Zaman berubah, persoalan di masayarakat kian bertambah dan bermacam-macam ragamnya. Agama sebagai pegangan mesti mampu memberikan solusi atas masalah tersebut berdasarkan prinsip-prinsip ketuhanan yang diyakini oleh masing-masing kepercayaan.

Para pemimpin dunia telah merumuskan dan menyepakati Sustainable Develompment Goals atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs/TPB) untuk mengatasi persoalan saat ini dan di masa mendatang. Pembangunan yang dimaksud adalah menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup, serta menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola untuk meningkatkan kualitas hidup lintas generasi.

Pemerintah telah merumuskan indikator SDGs yang terdiri atas 17 tujuan yang harus dicapai pada 2030. Berikut 17 tujuan tersebut:

  1. Tanpa kemiskinan
  2. Tanpa kelaparan
  3. Kehidupan sehat dan sejahtera
  4. Pendidikan berkuiltas
  5. Kesetaraan gender
  6. Air bersih dan sanitasi layak
  7. Energi bersih dan terjangkau
  8. Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi
  9. Industri, inovasi, dan infrastruktur
  10. Berkurangnya kesenjangan
  11. Kota dan permukiman yang berkelanjutan
  12. Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
  13. Penanganan perubahan iklim
  14. Ekosistem lautan
  15. Ekosistem daratan
  16. Perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang Tangguh
  17. Kemitraan untuk mencapai tujuan

"Prinsip yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah universal, integratif, dan inklusif untuk memastikan tidak ada satu pun yang tertinggal," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa. Sebab itu, penting melibatkan organisasi keagamaan untuk memberikan kontribusi pemikiran pembangunan spiritual sebagai inti bagi pembangunan berkelanjutan.

Organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama bersama Kementerian PPN/Bappenas menyusun fikih SDGs yang memuat berbagai kajian keislaman sesuai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, terutama konsep fikih klasik dan kontemporer dalam melihat berbagai tujuan SDGs. "Perlu determinasi dari berbagai pihak untuk mendorong partisipasi seluruh elemen masyarakat, tak terkecuali dari perspektif agama," kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH. Yahya Cholil Tsaquf. 

Dia menjelaskan, Islam memandang manusia sebagai khalifah yang harus memastikan anugerah Allah bisa terakses merata sekaligus penjaga keseimbangan semesta alam. Khalifah, menurut Yahya Cholil Tsaquf, adalah nilai inti dari prinsip keberlanjutan dalam membangun peradaban di muka bumi. 

Ketika menghadapi problematika, Yahya Cholil Tsaquf mengingatkan, bahwa Islam mensyariatkan ijtihad atau upaya keras untuk mencapai tujuan, yakni mengerahkan segenap kemampuan intelektual untuk menghasilkan pengetahuan hukum/penilaian syariat terhadap perbuatan manusia, apakah wajib, sinnah, mubah, haram, atau makruh. Tujuannya, demi kemaslahatan seluruh makhluk. "Islam dengan visi rahmatan lil 'alamin memiliki pandangan dan nilai-nilai yang dapat menjadi pedoman untuk berpartisipasi mewujudkan SDGs," ujarnya.

Penulis buku populer tentang Islam dan Sustanable Development Goals, Odeh Rashed Al-Jayyousi mengatakan, Islam memiliki nilai-nilai filosofis yang dapat menjadi kerangka kerja bagi SDGs. Nilai-nilai tersebut adalah al-adl/al-mizan (keadilan/keseimbangan), al-ihsan (kebaikan/keunggulan), al-arham (modal sosial), dan menghilangkan atau membatasi fasad (kerusakan)

Pakar hukum Islam yang juga pendiri International Institute of Advanced Islamic Studies, Malaysia, Professor Dato' Dr. Mohammad Hashim Kamali mengatakan, perspektif Islam tentang pembangunan berkelanjutan muncul dari visi tentang moralitas ekonomi dan masyarakat. Perspektif ini memerlukan pemahaman atas sejumlah konsep keilaman, seperti prinsip kepentingan umum (maslahah), tujuan kehadiran syariat (maqashid as-syari'ah), keseimbangan yang ditentukan oleh Tuhan untuk alam semesta (mizan), dan moderasi (wasatiyyah).

Prinsip-prinsip lain yang berhubungan dengan pemahaman tentang perspektif Islam adalah keesaan ilahi (tauhid), kekhalifahan umat manusia di bumi (khalifah), dan keadilan (al-'adl). Dalam perspektif Islam, pembangunan disebut berkelanjutan apabila memperhatikan keseimbangan (mizan), moderasi (wasatiyyah), dan keadilan sosial (al-'adl).

Kenapa fikih SDGs itu penting?

Tentu keseharian umat muslim tak terlepas dari bahasa fikih atau hukum Islam. Fikih SDGs berperan memberikan legitimasi keagamaan (hujjah syar'iyyah) terhadap setiap tujuan SDGs. 

Dengan legitimasi tersebut, maka otoritas keagamaan dapat berkontribusi dalam pencapaian SDGs, memberikan pandangan hukum Islam terkait kebijakan atau tindakan dalam mencapai SDGs, dan menjadi formulasi konkret pandangan keislaman untuk pencapaian SDGs. Fikih juga diperlukan sebagai alat komunikasi agar urgensi isu pembangunan berkelanjutan dapat lebih dipahami. 

Contoh Fikih SDGs dalam Tujuan Satu dan Sepuluh: Tanpa Kemiskinan dan Berkurangnya Kesenjangan

Islam memberikan perhatian pada kemiskinan karena masalah ini sudah ada sejak dulu kala. Itu sebabnya, Islam menghendaki pemeluknya agar bekerja keras keluar dari kemiskinan. Sebab, kemiskinan dapat menjerumuskan seseorang pada kekufuran dan berpotensi mendorong perbuatan kejahatan. 

Dalam hubungan sosial, Islam mendorong agar kelompok miskin dan kelompok kaya berjalan harmonis dan saling peduli. Islam telah menyiapkan beberapa pirantinya, seperti zakat, infak, dan sedekah.

Islam menekankan kewajiban individual untuk giat bekerja dalam meningkatkan kondisi ekonomi, mandiri, terhindar dari kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan. Rujukan dalil tentang ini terdapat dalam Al-Quran, sunnah, dan riwayat sahabat Nabi Muhammad SAW.

Dalam menanggulangi kemiskinan, Islam juga mewajibkan negara untuk hadir dengan instrumen zakat. Zakat bisa menjadi salah satu sumber ekonomi pemerintah yang dapat digunakan untuk mensejahterakan rakyat. Sejarah mencatat, khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq memerangi orang-orang yang enggan membayar zakat. 

Contoh Fikih SDGs dalam Tujuan Tiga: Kehidupan Sehat dan Sejahtera

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu permasalahan gizi yang mengemuka adalah stunting. Jika tak tertangani dengan baik akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia yang mengakibatkan kerugian ekonomi. Dalam pendekatan fikih, Al-Quran, hadis, dan produk ijtihad ulama telah memuat intervensi spesifik untuk mencegah stunting.

Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif sangat penting untuk mendukung pertumbuhan bayi dan balita. Sebuah penelitian menunjukkan, bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif berpotensi 61 kali lipat mengalami stunting dibandingkan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. 

Ada pula ayat yang menunjukkan bahwa Allah SWT telah menyediakan beragam sumber makanan yang dapat dikonsumsi untuk mendukung kesehatan, terutama pemenuhan gizi untuk ibu dan janin selama kehamilan serta anak-anak selama masa tumbuh kembang mereka.

Contoh Fikih SDGs dalam Tujuan Sepuluh: Berkurangnya Kesenjangan

Problematika kesenjangan masih terasa bagi penyandang disabilitas. Akses kelompok berkebutuuhan khusus masih terbatas dalam berbagai hal, seperti pendidikan, pekerjaan, parisipasi publik, dan sebagainya. 

Di sektor pendidikan, pendidikan inklusif menjadi salah satu indikator terwujudnya pendidikan berkualitas dalam SDGs. Inklusif berarti terbuka tanpa membedakan status sosial, jenis kelamin, asal usul, hingga status disabilitas. 

Sehubungan dengan fikih SDGs, literatur Islam mengakui keberadaan kelompok penyandang disabilitas, bahkan memberikan pandangan yang positif-simpatik kepada mereka. Melalui QS. 'Abasa ayat 1-10, Allah mengingatkan Nabi Muhammad SAW untuk memberikan perlakuan yang sama kepada penyandang disabilitas seperti kelompok masyarakat lain. 

Contoh Fikih SDGs dalam Tujuan Lima: Kesetaraan Gender

Kasus kekerasaan seksual, pelecehan, human trafficking, diskriminasi, perkawinan paksa, dan kekerasan dalam rumah tangga masih menjadi persoalan dalam upaya mendorong kesetaraan gender. Seperti fenomena gunung es, hanya sedikit kasus yang tampak di permukaan.

Dalam sejarah peradaban manusia, ada masa di mana perempuan dianggap sebagai makhluk yang hina. Islam hadir pada masa jahiliyah dan perempuan secara perlahan mendapatkan rekognisi baik di ranah domestik maupun publik. 

QS Al-Hujarat ayat 13 menyebutkan dengan tegas bahwa Allah tidak membedakan-bedakan umatnya, melainkan hanya dari ketakwaannya. Dan banyak cerita bagaimana Nabi Muhammad SAW memperlakukan perempuan dengan hormat dan memberikan kedudukan setara dalam berbagai hal.

Contoh Fikih SDGs dalam Tujuan Tujuh: Energi Bersih dan Terjangkau

Deklarasi Islam untuk Perubahan Iklim Global-Islamic Declaration on Global Climate Change (IDGCC) pada 2015 menyerukan kepada perusahaan besar, lembaga keuangan, dan dunia usaha agar berkomitmen pada penggunaan energi terbarukan dan emprioritaskan strategi nol emisi karbon.Tak hanya mengupayakan transisi ke energi berkelanjutan sesegera mungkin, penting juga bagaimana menggunakan energi tersebut.

Islam melarang tindakan israf dan tabdzir, yakni menggunakan sesuatu secara berlebihan sehingga terbuang sia-sia. Ada pula hadis yang berisi perintah Rasulullah agar mematikan lampu saat hendak tidur. Hal ini bisa menjadi inspirasi bagi umat muslim dalam menggunakan energi secara efisien.

Masih banyak lagi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau target SDGs yang sejalan dengan prinsip keagamaan dan terangkum dalam Fikih SDGs. Fikih SDGs merupakan wujud kolaborasi pemerintah dengan organisasi keagamaan/lembaga non-pemerintah dalam menerjemahkan SDGs melalui perspektif agama agar lebih mudah dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam waktu dekat, pemerintah kembali mengukuhkan kolaborasi dengan lembaga non-pemerintah dalam mendukung pencapaian SDGs melalui SDGs Annual Conference yang berlangsung di Hotel Hilton Jakarta pada 30 November-2 Desember 2022. Dengan tema “Mendorong Aksi Nyata Ekonomi Hijau untuk Mencapai SDGs”, konferensi tahunan itu turut melibatkan orang muda untuk bersiap dan terus berinovasi di era green job, memastikan kontribusi ekonomi sirkular sehari-hari dalam pencapaian SDGs, hingga menyiapkan orang muda untuk transisi ekonomi yang inklusif menuju ekonomi hijau. 

Anda dapat berpartisipasi dalam SDGs Annual Conference dengan mendaftar di sini. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pakar Minta Makan Siang Gratis Disediakan Rutin, Senin sampai Jumat

22 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkunjung ke sekolah Beijing No. 2 Middle School, di Dongcheng District, Beijing, Cina, Selasa, 2 April 2024. Presiden terpilih 2024-2029 itu meninjau penerapan program makan siang gratis untuk siswa di Negeri Tirai Bambu. Foto: Humas Prabowo
Pakar Minta Makan Siang Gratis Disediakan Rutin, Senin sampai Jumat

Pakar mendorong pemerintah menyalurkan makan siang gratis sebanyak lima kali per minggu kepada anak-anak secara rutin


Tanggapi Bappenas, Pakar: Makan Siang Gratis untuk Dukung Prestasi Belajar

23 jam lalu

Dua siswa membawa tempat berisi makan saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis 29 Februari 2024. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp15 ribu per porsi pada simulasi program makan siang gratis itu. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Tanggapi Bappenas, Pakar: Makan Siang Gratis untuk Dukung Prestasi Belajar

Pakar menilai program makan siang gratis bisa memberikan dampak positif jika memang ditujukan untuk mendukung kecerdasan akademik, pertumbuhan mental


Bappenas Perkirakan Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali dalam Sepekan

1 hari lalu

Dua siswa membawa tempat berisi makan saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis 29 Februari 2024. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp15 ribu per porsi pada simulasi program makan siang gratis itu. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Bappenas Perkirakan Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali dalam Sepekan

Mulai berjalan 2025, Bappenas perkirakan program makan siang gratis akan disalurkan sebanyak 3-5 kali dalam seminggu


Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

1 hari lalu

Sejumlah siswa SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten, menunjukkan makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis pada 29 Februari 2024. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp 15 ribu per porsi dalam simulasi program makan siang gratis tersebut. Antara/Sulthony Hasanuddin
Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

Menurut Bappenas indikator keberhasilan program makan siang gratis adalah peningkatan prestasi belajar


Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

2 hari lalu

Siswa SDN Beji 1 usai mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah yang beralamat di Jalan Komodo Raya, Pancoran Mas, Depok, Senin, 4 Maret 2024. Sekolah ini berharap program makan siang gratis tak diambil dari dana BOS reguler. TEMPO/Ricky Juliansyah
Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.


Bappenas Pastikan Pelajar PAUD dan SD Dapat Makan Siang Gratis Tahun Depan, Jumlahnya Capai 38 Juta Siswa

2 hari lalu

Sejumlah siswa SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten, menunjukkan makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis pada 29 Februari 2024. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp 15 ribu per porsi dalam simulasi program makan siang gratis tersebut. Antara/Sulthony Hasanuddin
Bappenas Pastikan Pelajar PAUD dan SD Dapat Makan Siang Gratis Tahun Depan, Jumlahnya Capai 38 Juta Siswa

Bappenas mengatakan fokus pemerintah menjalankan program makan siang gratis ialah menurunkan tingkat kekurangan gizi pada anak.


Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

2 hari lalu

Sejumlah siswa SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten, menunjukkan makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis pada 29 Februari 2024. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp 15 ribu per porsi dalam simulasi program makan siang gratis tersebut. Antara/Sulthony Hasanuddin
Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

Deputi Bappenas memastikan program makan siang gratis akan mulai berjalan mulai tahun 2025 dengan bujet Rp 20 ribuan per anak.


Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

3 hari lalu

Sejumlah kendaraan pemudik antre melintasi Gerbang Tol Bakauheni Selatan, Lampung Selatan, Lampung, Minggu, 1 Mei 2022. PT Hutama Karya mengungkapkan adanya peningkatan kendaraan di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sebesar 204,79 persen dibandingkan dengan total lalu lintas pada periode normal. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.


Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

4 hari lalu

Suasana pembangunan istana presiden Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin, 12 Februari 2024. Sekretaris Otorita IKN Achmad Jaka Santos mengatakan bahwa saat ini progres pembangunan istana presiden di IKN telah mencapai 54 persen dan diproyeksi siap digunakan untuk menggelar Upacara Kemerdekaan RI ke-79 pada 17 Agustus 2024 mendatang. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyatakan bahwa pembangunan IKN sudah mencapai 80,82 persen per 25 April 2024.


Menlu Retno Sampaikan Tiga Solusi untuk Atasi Kelambatan SDGs di Asia Pasifik

17 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang Komisi ke-80 Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (UNESCAP) di Bangkok, Thailand pada Senin, 22 April 2024. Dok. Kementerian Luar Negeri
Menlu Retno Sampaikan Tiga Solusi untuk Atasi Kelambatan SDGs di Asia Pasifik

Menlu Retno menyampaikan tiga langkah yang diperlukan Asia-Pasifik dalam mendorong inovasi digital.