INFO NASIONAL - Pemerintah Provinsi Riau fokus mencetak atlet profesional untuk cabang olah raga (cabor) atletik. Hal ini sesuai arahan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, bahwa pemerintah daerah sebaiknya mencari cabang-cabang olah raga yang meraih banyak medali. "Jadi, bagus fokus ke cabang olah raga yang banyak medalinya, seperti atletik," kata Syamsuar di Kota Pekanbaru.
Olah raga atletik memiliki banyak cabor di bidang jalan, lari, lompat, dan lempar. Untuk jalan, ada jalan cepat. Untuk cabor lari ada lari jarak pendek, lari jarak menengah dan jauh, lari estafet, lari gawang, dan lari maraton.
Selanjutnya cabor atletik lompat adalah lompat tinggi, lompat jauh, lompat galah, lompat jangkit. Sedangkan cabor atletik lempar yakni lempar lembing, lempar cakram, lempar martil, tolak peluru. Serta cabor atletik gabungan adalah decathlon dan heptathlon.
Untuk mendorong munculnya atlet-atlet profesional di cabor atletik, perlu perhatian dari masing-masing ketua cabor. "Mereka harus fokus juga di situ," ujar Syamsuar.
Melalui Pekan Olahraga Provinsi (POR Prov) Riau yang berlangsung 12-22 November ini, Syamsuar berharap dapat terlihat siapa saja atlet-atlet berprestasi dan dari daerah mana mereka berasal. Musababnya, Syamsur melanjutkan, pemerintah provinsi menargetkan setiap kabupaten/kota di Provinsi Riau menjadi lumbung atlet berprestasi minimal untuk satu cabor.
Baca juga:
Contoh, Kabupaten Kuantan Singingi menjadi andalan untuk cabor dayung, Kabupaten Bengkalis untuk cabor anggar, dan Kota Pekanbaru untuk cabor renang. Sementara cabor sepak takraw, menurut Syamsuar, potensinya ada di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Mengenai cabor andalan di setiap kabupaten/kota, Syamsuar menjelaskan, pemerintah provinsi tidak mematok cabor apa saja yang mesti dikuasai. "Sejatinya setiap kabupaten/kota sudah memegang cabang olah raga unggulan sesuai karakter masing-masing. Kami membantu supaya lebih fokus," ucapnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau, Boby Rahmad mengatakan, pemerintah Provinsi Riau menerapkan dua upaya untuk mencetak bibit atlet profesional. Pertama, melalui Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) yang bernaung di bawah Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau, dan kedua SMA Khusus Olahraga di bawah binaan Dinas Pendidikan Provinsi Riau.
"Di sinilah para calon atlet tingkat pelajar akan menjadi atlet profesional," kata Boby. PPLP mengelola 15 cabang olah raga, sedangkan di SMA Khusus Olahraga untuk sepuluh cabang olah raga. "Kami berharap para atlet pelajar ini mampu berprestasi di tingkat yang lebih tinggi." (*)