INFO NASIONAL - Sebanyak 63.000 KPM di Kota Solo menerima BLT BBM yang disalurkan oleh PT Pos Indonesia. Penyaluran dimulai dari kelurahan Kauman dan Kelurahan Kampung Baru. Sejumlah warga berbondong-bondong mendatangi Kantor Pos Cabang Utama Solo untuk mengambil bantuan.
Berkas yang perlu dibawa KPM ke lokasi penyaluran BLT BBM yaitu surat undangan yang diberikan petugas, Kartu Keluarga dan juga KTP. Berkas-berkas ini nantinya digunakan untuk verifikasi, bahwa betul yang bersangkutan adalah yang berhak menerima bantuan.
“Hari pertama ini dilakukan di kantor pos, yang berhalangan akan diantar ke kelurahan masing-masing. Yang tidak bisa mengambil di kelurahan karena sakit akan diantar ke rumah oleh petugas,” Kata Teguh, Wakil Walikota Kota Solo.
Muntrasih, salah satu penerima BLT BBM yang berasal dari Kelurahan Kauman, mengaku senang menerima bantuan ini. Uang tunai yang diterimanya sebesar Rp 500.000, dengan rincian Rp 300.000 untuk BLT BBM dan Rp 200.000 untuk uang sembako.
Muntrasih mengatakan bantuan ini tak hanya digunakan untuk dirinya, melainkan untuk membantu membiayai kebutuhan cucunya. “Saya tinggal dengan anak dan cucu, anak saya ngojek makanya cucu saya masih butuh saya biayai,” ucapnya.
Muhammad Syarkawi, Eksekutif General Manager Kantor Pos Solo, mengatakan ada 63.000 penerima bantuan dari pemerintah. Dari jumlah itu 39.613 KPM merupakan warga asli Solo, dengan rincian:
Kecamatan Banjarsari : 12.292 KPM
Kecamatan Jebres : 10.935 KPM
Kecamatan Laweyan : 5.605 KPM
Kecamatan Pasar Kliwon : 7.039 KPM
Kecamatan Serengan : 3.742 KPM
Penyaluran tak hanya disalurkan di Kantor Pos maupun komunitas. Petugas Pos Wilayah Solo, juga melakukan metode door to door atau mengantar langsung ke rumah KPM di kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon dan kelurahan Dawung, Kecamatan Serengan, pada Rabu, 21 September 2022. Para penerima ini mayoritas lansia, dan tengah sakit hingga tidak bisa bepergian kemana pun.
Satu persatu rumah KPM didatangi petugas Pos. Tetapi sangat disayangkan, banyak penerima yang tinggal tidak sama dengan alamat KTP. Petugas dikejutkan dengan mendapati alamat KPM dengan rumah yang kosong di RT 5, Kelurahan Sangkah. Hal ini membuat petugas Pos harus mencari alamat yang bersangkutan hingga bertemu KPM tersebut.
"Dalam kasus penerima tidak bisa ditemui, maka uang tersebut akan dikembalikan ke kas negara. Dan memang syarat harus bertemu langsung dengan penerima, yang dibuktikan dengan KTP asli." Kata Omai Gunawan, Asisten Manajer Antaran Kantor Pos Solo
Menurut Omai jumlah penerima yang diantar ke rumah masih mungkin berubah, karena ada penambahan yang terjadi pada data penerima BLT kali ini. "Saat ini kurang lebih ada empat ratus orang penerima, yang uang BLTnya diantar ke rumah karena berbagai alasan." Tambah Omai
KPM yang menerima bantuan melalui proses antaran ini mengaku senang dan bersyukur. Terlebih ada beberapa penerima yang tidak bisa bangun dari tempat tidur. "Terima kasih sekali, ibu saya kan sakit dan tidak bisa ke kantor Pos. Ini malah uangnya diantar, jadi meringankan kami,” tutur Sri Mulyani, warga Kelurahan Sangkrah. (*)