TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pasien Covid-19 Omicron XBB di Surabaya dinyatakan sembuh. Varian baru tersebut dinyatakan lebih mudah menular meskipun angka kematiannya rendah.
Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina mengatakan sejauh ini di wilayahnya baru terdeteksi satu kasus varian baru tersebut. Nanik tak menjelaskan apakah pasien tersebut dirawat di rumah sakit atau menjalani perawatan mandiri.
"Pasien itu dinyatakan sembuh pada Oktober 2022 beserta kontak eratnya," kata Nanik, Jumat, 28 Oktober 2022.
Menurut Nanik, Dinkes Surabaya terus mengambil langkah serius dalam upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap penyebaran varian baru tersebut. Dia menyatakan mereka tersue melakukan upaya 3T atau Testing, Tracing, Treatment (pengetesan, pelacakan dan perawatan).
"Kemudian melakukan penyelidikan epidemiologi kepada seluruh kriteria kasus beserta kontak eratnya. Serta, melakukan analisa terhadap peningkatan kasus, pemetaan persebaran kasus, dan kejadian transmisi lokal (pelacakan kluster)," ujar dia.
"Selain itu, pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) untuk penegakan kasus varian Omicron dan XBB," kata dia.
Sekolah daring jika posittivity rate di atas 5 persen
Di sisi lain, Nanik mengatakan bahwa pihaknya juga melakukan penerapan penghentian sementara untuk rombongan belajar (rombel) yang terpapar selama 5-7 hari jika angka Positivity Rate (PR) lebih dari 5 persen. Mereka merekomendasikan rombel tersebut melakukan pembelajaran secara daring.
"Kami juga mengoptimalkan giat vaksinasi untuk seluruh sasaran yang belum tervaksin berbasis wilayah melalui kegiatan percepatan vaksinasi booster dan pelaksanaan vaksinasi di beberapa sentra vaksin dan vaksin corner mal bagi masyarakat umum," kata dia.
Kasus Covid-19 kembali melonjak
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro, kemarin meminta masyarakat tetap waspada. Dia menyatakan bahwa saat ini Indonesia kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19 akibat munculnya subvarian Omicron XBB.
Satgas Penanganan Covid-19 mencatat pada Kamis, 27 Oktober 2022 terdapat 3.029 kasus baru. Selain itu, terdapat pula 5.105 orang yang dinyatakan berstatus suspek. Total kasus aktif pun mencapai 21.533
"BOR (keterisian tempat tidur rumah sakit) Nasional juga terjadi kenaikan seminggu terakhir 19,88 persen," kata Reisa dalam konferensi pers di Istana Negara.
Mengutip laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, Reisa memaparkan gejala yang dialami pasien XBB antara lain demam, merasa kedinginan, batuk, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, diare, dan sesak napas.
"Namun pada empat pasien XBB (di Indonesia) yang dialami oleh mereka batuk dan demam saja. Sehingga gejala yang ditemukan umumnya ringan," kata Reisa.
Pemerintah pun mengimbau masyarakat terus menetapkan protokol kesehatan yang ketat karena Omicron XBB disebut memiliki tingkat penularan yang lebih cepat dibandingkan subvarian lainnya. Masyarakat diminta untuk tetap menggunakan masker saat beraktifitas, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.