TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung, Johanis Tanak, dan auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), I Nyoman Wara, bakal menjalani uji kelayakan dan kepatutan calon pimpinan KPK di Komisi Hukum DPR hari ini. Salah satu dari mereka akan menggantikan Lili Pintauli Siregar yang mengundurkan diri. Johanis dan Nyoman juga dijadwalkan menyampaikan visi dan misinya.
Nama Johanis dan Nyoman telah disodorkan Presiden Joko Widodo kepada DPR melalui Menteri Sekretaris Negara, Pratikno. “Sudah disampaikan DPR surpresnya, ada surpresnya sudah disampaikan,” kata Pratikno di Gedung DPR usai menghadiri rapat kerja bersama Komisi II, Senin, 19 September 2022.
Anggota Komisi Hukum DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan telah menerima surpres dari Joko Widodo alias Jokowi ihwal pengganti Lili Pintauli. Dasco mengatakan menerima surat tersebut pada Kamis, 15 September 2022 lalu.
“Memang saya sudah dapat kabarnya bahwa supres itu sudah masuk, tapi kita belum rapim. Jadi nanti kita rapim dulu, kemungkinan pekan depan,” kata Dasco di Gedung DPR RI, Selasa, 20 September 2022.
Antara Mantan Jaksa atau Auditor BPK
Johanis Tanak saat ini menjabat sebagai Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung. Pria kelahiran Poso, Sulawesi Tengah, ini beberapa kali menduduki kursi pimpinan Kejaksaan Tinggi di sejumlah daerah.
Pada 2008-2009, Johanis menjadi Kepala Kejaksaan Negeri Karawang. Ia kemudian menjadi Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Riau pada 2014 dan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah pada 2016. Pria lulusan S3 Ilmu Hukum Universitas Airlangga ini juga mengajar di Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Agung.
Johanis pernah meraih Satya Lencana Karya Satya 10 tahun dan sejumlah penghargaan lainnya. Pada 2019, ia pernah maju sebagai kandidat calon pemimpin KPK. Namun, langkahnya terhenti karena tidak mendapatkan dukungan dari parlemen.
Tidak seperti Johanis, I Nyoman Wara memiliki latar belakang keilmuan di bidang ekonomi. Sebelum menjadi auditor utama BPK, pria kelahiran Karangasem, Bali, ini menjabat sebagai auditor BUMN pada Bank Indonesia tahun 2001-2010.
Pasca tak menjadi auditor BUMN, Nyoman didapuk sebagai Kepala Perwakilan BPK Provinsi Banten pada 2010. Sarjana ekonomi ini kemudian menjadi auditor utama BPK sejak 2016 hingga saat ini. Salah satu kasus besar yang ditangani Nyoman adalah skandal Bank Century.
Setali tiga uang dengan Johanis, I Nyoman Wara juga pernah mencalonkan diri menjadi pimpinan KPK periode 2019-2023. Namun, ia tak lolos uji kelayakan dan mendapat dukungan yang rendah dari parlemen.
IMA DINI SHAFIRA | AVIT HIDAYAT
Baca: Hari Ini, DPR Gelar Uji Kelayakan Calon Pimpinan KPK Pengganti Lili Pintauli