TEMPO.CO, Jakarta - Sejak kontroversi penutupan akses terhadap beberapa situs, seperti PayPal, Steam, Yahoo, DOTA, dan Epic Games, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Menkominfo tampaknya sering menjadi bulan-bulanan warganet.
Ketika penutupan beberapa situs tersebut, warganet mengeluhkan tindakan Kominfo dengan membiarkan beberapa akses terhadap situs judi online dengan dalih telah melakukan pendaftaran. Alhasil, tagar #BlokirKominfo ramai digunakan di media sosial.
Kemudian baru-baru ini kemarahan publik tersulut setelah muncul dugaan kebocoran data 105 juta penduduk Indonesia. Alih-alih memberi respons yang tegas, Kominfo justru kerap kali memberi pernyataan kontroversial. Berikut deretan pernyataan kontroversi Menkominfo:
1. Minta Masyarakat Jaga NIK Masing-Masing
Sebelum dugaan kebocoran data 105 juta penduduk mencuat di muka publik, masyarakat sempat dihebohkan dengan kabar kebocoran data sebanyak 1,3 miliar dari proses registrasi kartu telekomunikasi pada ponsel atau Subscriber Identity Module Card (SIM Cards)
Kabar ini juga disampaikan oleh peretas Bjorka yang juga menginformasikan perihal kebocoran data 105 juta penduduk. Sebanyak 1,3 miliar data tadi diprediksi berisikan Nomor Induk Kependudukan atau NIK, nomor telepon, operator yang digunakan, dan tanggal penggunaan.
Sebagai instansi yang bergerak pada urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika, Johnny G. Plate selaku Menteri Komunikasi dan Informatika alias Menkominfo justru mengimbau masyarakat untuk menjaga sendiri NIK masing-masing.
"Harus ada tanggung jawabnya. Jaga NIK kita sendiri," ucap Johnny saat ditemui oleh Tempo di The Westin Resort, Nusa Dua, Bali, pada Sabtu, 3 September 2022.
2. Mengaku Tidak Kecolongan Soal Situs Judi Online
Berkaitan dengan pemblokiran situs PayPal hingga Steam, warganet melaporkan bahwa beberapa situs judi online justru masih dapat diakses. Beberapa situs judi online diduga dapat terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik atau PSE sehingga tidak diblokir oleh Kominfo.
Tetapi, menanggapi dugaan tersebut, Johnny G. Plate bahwa pihaknya tidak akan membuka kesempatan bagi situs-situs judi online atau yang serupa lainnya.
"Tidak ada yang kecolongan. Tidak ada judi online yang dibuka ruangnya di Indonesia karena judi online menabrak undang-undang," ujar Johnny di Gedung Komisi Pemilihan Umum pada Senin, 1 Agustus 2022.
3. Imbau Masyarakat Sering Ganti Kata Sandi
Menkominfo Johnny G. Plate juga sempat merespons isu kebocoran data dengan mengimbau masyarakat untuk sering mengganti kata sandi atau password di platform masing-masing.
"One time password itu harus selalu kita ganti sehingga kita bisa menjaga agar data kita tidak diterobos," ujarnya saat ditemui oleh Tempo di The Westin Resort, Nusa Dua, Bali pada Sabtu, 3 September 2022.
Bahkan, Johnny menilai bahwa kasus kebocoran data kerap berasal dari kelalaian masyarakat. Ia juga menyebut bahwa kebocoran data akan terus menjadi permasalahan besar apabila masyarakat tidak menjaga data masing-masing.
ACHMAD HANIF IMADUDDIN
Baca juga: Menkominfo Minta Password Sering Diganti Agar Data Tak Bocor, Pakar: Tak Ada Gunanya