TEMPO Interaktif, Bengkulu:Pemerintah Kota Bengkulu berencana membangun patung Fatmawati, istri proklamator Soekarno, di Simpang Lima Kota Bengkulu. Patung yang bernama Monumen Merah Putih ini akan menggantikan patung kuda sudah berdiri sebelumnya di sana.
Menurut Wali Kota Bengkulu Ahmad Kanedi, patung Fatmawati ini terkait dengan status Kota Bengkulu yang kini menjadi salah satu dari tiga puluh kota di Indonesia yang merupakan anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia. "Sebagai anggota jaringan kota pusaka indonesia, kami merasa perlu untuk menciptakan kota dengan nuansa sejarah," Kata Kanedi kepada Tempo, Senin (2/3).
Monumen ini akan berbentuk patung Fatmawati Soekarno sedang menjahit bendera merah putih didampingi bung Karno. "Ini akan menunjukkan bahwa orang bengkulu memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan Indonesia," ujarnya.
Monumen ini rencananya akan mulai dibangun dalam beberapa bulan ke depan, dengan mendatangkan seniman dari Fakulas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung, Nyoman Nuarta. "Biaya keseluruhan tidak akan lebih dari Rp 300 juta," ujarnya. Dia berharap jika monumen ini sudah berdiri, nama Kota Bengkulu akan lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Kota Bengkulu, Ahmad Zarkasi, menyarankan kepada Pemerintah Kota Bengkulu agar mempertimbangkan lebih matang lagi rencana pembangunan monumen tersebut. "Jangan kelak kesannya ganti pemimpin cuma berarti ganti patung saja. Sementara, tugas melayani masyarakat terabaikan," kata Zarkasi. Patung Kuda sendiri sebenarnya baru resmi berdiri pada tahun 2007, di masa pemerintahan walikota sebelumnya, Chalik Effendi.
Masih banyak hal lain, kata Zarkasi, yang seharusnya menjadi prioritas Pemerintah Kota Bengkulu, antara lain pendidikan, kesehatan, dan ekonomi kertakyatan. Bila uangnya digunakan untuk tiga sektor tersebut, menurutnya, tentu efeknya akan bisa dirasakan langsung oleh rakyat
HARRI PRATAMA ADITYA