Kode 86 dalam Kepolisian, Apa Artinya?

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi memiliki cara khusus untuk berkomunikasi. Salah satu caranya adalah dengan mengirimkan pesan melalui kode atau istilah yang dimengerti sesama anggota lainnya. Tujuannya ialah untuk menandakan atau menamai suatu kejadian tertentu.

Misalnya kode 86 dalam kepolisian yang sering kita dengar ketika polisi sedang bertugas. Lantas apa itu sebenarnya kode 86 yang Anda sering dengar di salah satu siaran saluran televisi ini.

Dilansir dari pelayananpublik.id, kode 86 secara singkatnya diartikan dengan “dimengerti untuk dilaksanakan”. Jika ada seseorang mengatakan kalimat “86 Ndan, Taruna?”, maka itu sama dengan “mengerti Komandan, siap menerima perintah selanjutnya.”

Sebenarnya, kode 86 telah dipakai juga secara global. Namun di barat kode ini diartikan sebagai pembubaran atau pembatalan terhadap sesuatu. Adapula yang mengartikannya sebagai pelayanan lebih lanjut. Bahkan kode untuk membunuh seseorang.

Sementara dalam situs Police Codes Information Used by Law Enforcement, kode 86 dibuat agar sesama anggota tidak kebingungan. Biasanya dipakai melalui handy talkie (HT). Alat ini hanya mengambil waktu 20 detik untuk dapat membalas pesan. Maka dari itu kode polisi dipakai agar pesan yang terkirim lebih efektif.

Selama 1937–1940, kode ini mulai dikembangkan di daerah barat. Lalu kode ini diperluas lagi maknanya dan distandarisasi oleh Public-Safety Communications Officials-International pada tahun 1974.

Namun, terlepas dari pesan positifnya. Terdapat konotasi negatif dari kode 86 di masyarakat, yaitu sering disebutkan untuk kasusnya tidak dilanjutkan ke proses hukum, damai dengan memberi uang. Dengan demikian, kode ini diplesetkan lebih kepada saling mengerti atau saling membantu.

Terakhir, istilah ini juga telah menyebar ke masyarakat. Biasanya mereka menggunakan kode dengan kode 86, entah untuk berdamai dengan polisi atau memakainya kepada sesamanya dengan artian siap melaksanakan perintah.

FATHUR RACHMAN 

Baca: 86 Komandan!

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.








PSIS Semarang vs Persebaya Surabaya, Kepolisian Razia Suporter yang Tak Terkoordinasi

1 hari lalu

Suporter Persebaya yang menumpang truk diperiksa petugas di Jalan Lingkar Kudus di depan Terminal Induk Jati Kudus. (ANTARA/HO-Polisi Kudus.)
PSIS Semarang vs Persebaya Surabaya, Kepolisian Razia Suporter yang Tak Terkoordinasi

Kepolisian sisir suporter untuk laga PSIS Semarang vs Persebaya Surabaya di Liga 1 di Stadion Jatidiri Rabu, 29 Maret 2023.


Pelaku Penusukan di Ciputat yang Bunuh Sang Kakak Disebut Depresi, Pernah Dirawat di RS Jiwa

2 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Pelaku Penusukan di Ciputat yang Bunuh Sang Kakak Disebut Depresi, Pernah Dirawat di RS Jiwa

Pelaku penusukan yang membunuh kakak kandungnya disebut menderita depresi. Polisi mendapat keterangan ini dari saksi.


21 Tahun BNN, Berikut Profil Kepala BNN Petrus Reinhard Golose

4 hari lalu

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Reinhard Golose memberi keterangan terkait penangkapan oknum TNI di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 12 Juli 2022. Petrus membenarkan adanya penangkapan tiga oknum TNI atas kasus narkoba dan rencana akan merilis 2 hari kedepan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
21 Tahun BNN, Berikut Profil Kepala BNN Petrus Reinhard Golose

Kepala BNN RI Komjen Petrus Reinhard Golose menetapkant ema "Akselerasi War on Drugs Menuju Indonesia Bersinar", saat peringatan BNN ke-21 tahun.


Bentrok Polisi Brasil dan Geng Narkoba, Sedikitnya 13 Tewas

6 hari lalu

Sejumlah petugas kepolisian mengambil posisi saat operasi pemberantasan narkoba di kawasan kumuh Cidade de Deus di Rio de Janeiro, Brasil, 1 Februari 2018. Polisi terlibat baku tembak saat operasi penggerebekan gembong narkoba. REUTERS/Ricardo Moraes
Bentrok Polisi Brasil dan Geng Narkoba, Sedikitnya 13 Tewas

Leonardo Costa Araujo, yang dituduh sebagai pemimpin geng narkoba, dikaitkan dengan kematian 40 polisi Brasil sejak 2021


Uganda Sahkan Undang-undang anti-LGBTQ, Ada Hukuman Mati untuk Pelaku

8 hari lalu

Presiden Uganda  Yoweri Museveni. REUTERS/Abubaker Lubowa
Uganda Sahkan Undang-undang anti-LGBTQ, Ada Hukuman Mati untuk Pelaku

Parlemen Uganda mengesahkan undang-undang yang melarang LGBTQ, memberikan wewenang luas kepada pihak berwenang untuk menindak kaum gay,


Aturan Pengawalan Polisi untuk Konvoi Diperketat, Ini Kata Kapolri

8 hari lalu

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan saat konferensi pers terkait Penanganan pengaturan skor oleh mafia bola di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ahad, 19 Februari 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Aturan Pengawalan Polisi untuk Konvoi Diperketat, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengomentari fenomena pengawalan konvoi komunitas mobil atau komunitas motor.


Pria Sepuh Dibakar Sepulang dari Masjid di Inggris, Tim anti-Teror Turun Tangan

8 hari lalu

ILustrasi Berdoa di Masjid. shutterstock.com
Pria Sepuh Dibakar Sepulang dari Masjid di Inggris, Tim anti-Teror Turun Tangan

Seorang pria diserang dengan api saat pulang dari sebuah masjid di Edgbaston, Birmingham, pasukan anti-teror Inggris diturunkan.


DPR Sahkan Perpu Cipta Kerja jadi UU, Pengamat: Pelecehan Hukum Secara Kolosal

9 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyerahkan naskah pandangan pemerintah atas pengesahan Perppu Cipta Kerja kepada Ketua DPR RI Puan Maharani dalam Rapat Paripurna ke-19 masa persidangan IV tahun 2022-2023 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023. Paripurna DPR RI mengesahkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja (Perppu Ciptaker) menjadi undang-undang (UU). TEMPO/M Taufan Rengganis
DPR Sahkan Perpu Cipta Kerja jadi UU, Pengamat: Pelecehan Hukum Secara Kolosal

Pengesahan Perpu Cipta Kerja menjadi Undang Undang dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.


Sebab Kian Banyak Anak Melawan Hukum Menurut Sosiolog

10 hari lalu

Ilustrasi begal motor. TEMPO/Iqbal Lubis
Sebab Kian Banyak Anak Melawan Hukum Menurut Sosiolog

Sosiolog melihat maraknya kasus anak melawan hukum, bahkan sebagai pelaku pembunuhan, dipengaruhi banyak faktor. Beriut di antaranya.


Polisi Gerebek Indekos di Tambora yang Tampung 39 PSK, 5 Orang Anak di Bawah Umur

11 hari lalu

Ilustrasi Pekerja Seks Komersial (PSK). yle.fi
Polisi Gerebek Indekos di Tambora yang Tampung 39 PSK, 5 Orang Anak di Bawah Umur

Polsek Tambora menggerebek sebuah indekos yang menampung 39 PSK. Dari 39 pekerja seks komersial itu, 5 di antaranya anak di bawah umur.