Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Ini 77 Tahun Lalu, Sukarni Cs Culik Soekarno-Hatta

image-gnews
Pengunjung mengamati diorama Sayuti Melik yang didampingi BM Diah saat pengetikan naskah proklamasi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022. Museum yang sebelumnya merupakan kediaman perwira Jepang Laksamana Tadashi Maeda dan menjadi tempat perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan RI itu kini dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran sejarah bagi masyarakat tentang detik-detik Kemerdekaan Indonesia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Pengunjung mengamati diorama Sayuti Melik yang didampingi BM Diah saat pengetikan naskah proklamasi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022. Museum yang sebelumnya merupakan kediaman perwira Jepang Laksamana Tadashi Maeda dan menjadi tempat perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan RI itu kini dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran sejarah bagi masyarakat tentang detik-detik Kemerdekaan Indonesia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kalau tak ada Sukarni Cs, Soekarno-Hatta tak akan memproklamasikan Indonesia pada 17 Agustus 2022. Mengutip laman setneg.go.id, pada 15 Agustus 1945, bertepatan dengan Jepang yang menyerah kepada Sekutu, berlangsung perdebatan serius antara pemuda Sukarni dengan Soekarno- Hatta mengenai Proklamasi.

Pada 12 Agustus 1945, pemimpin militer tertinggi Jepang untuk kawasan Asia Tenggara, Marsekal Terauchi bertemu Soekarno, Mohammad Hatta , dan Radjiman Wedyodiningrat di Dalat, Saigon, Vietnam. Dalam pertemuan itu, Terauchi mengatakan pengeboman yang dilakukan Sekutu terhadap Hiroshima dan Nagasaki serta rentetan kekalahan Jepang di Perang Asia Timur Raya menyebabkan “saudara tua” berada di ujung tanduk. Jepang tak lama lagi akan takluk oleh Sekutu.

Oleh sebab itu, Terauchi menyarankan Indonesia agar segera bersiap menyusun kemerdekaannya. “Kapan pun bangsa Indonesia siap, kemerdekaan boleh dinyatakan,” kata Terauchi. Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia dinyatakan setidaknya pada 24 Agustus, seperti diungkap A.J. Sumarmo dalam Pendudukan Jepang dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Pemuda Mendesak 

Perdebatan itu terjadi sekira pukul 22.00 di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta, rumah Soekarno. Golongan pemuda bersikukuh meminta Bung Karno dan Bung Hatta menyegerakan pelaksanaan pembacaan proklamasi.

“Sekarang Bung, sekarang! Malam ini juga kita kobarkan revolusi!” kata Chaerul Saleh dengan meyakinkan Bung Karno bahwa ribuan pasukan bersenjata sudah siap mengepung kota untuk mengusir tentara Jepang, sebagaimana digambarkan Lasmidjah Hardi dan Ahmad Soebardjo. Sukarni turut menimpali dengan berapi-api, “Kita harus segera merebut kekuasaan!” “Kami sudah siap mempertaruhkan jiwa kami!” seru pemuda yang lain.

Wikana mengancam, jika Bung Karno tak memproklamasikan kemerdekaan Indonesia malam itu juga, akan berakibat pertumpahan darah dan pembunuhan besar-besaran esok harinya. Ancaman Wikana menyulut amarah Bung Karno, dia berdiri dan mendatangi pemuda itu sembari berkata. “Ini batang leherku, seretlah saya ke pojok itu dan potonglah leherku malam ini juga! Kamu tidak usah menunggu esok hari!” kata Soekarno.

Bung Hatta kemudian memperingatkan Wikana, bahwa Jepang adalah masa silam. Menurut Bung Hatta, yang menjadi tantangan saat itu adalah Belanda yang akan berusaha untuk kembali menjajah Indonesia. Bahkan, kata Bung Hatta, jika Wikana tak setuju dengan perkataannya dan telah siap dan sanggup untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, mengapa tak dirinya saja yang memproklamasikan kemerdekaan itu. “Mengapa meminta Soekarno untuk melakukan hal itu?” kata Bung Hatta.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dubes Rusia Kenang Pertemuan Soekarno dan Kosmonot Yuri Gagarin

3 hari lalu

Patung Yuri Gagarin. Foto/Facebook/aniesbaswedan
Dubes Rusia Kenang Pertemuan Soekarno dan Kosmonot Yuri Gagarin

Dubes Rusia mengenang pertemuan Soekarno dan Yuri Gagarin.


Bersiap RUPSLB, Garuda Indonesia akan Alihkan Tiga Hanggar dan Fasilitas Pendukungnya Senilai Rp 418,2 Miliar

9 hari lalu

Ilustrasi Garuda Indonesia. TEMPO/Tony Hartawa
Bersiap RUPSLB, Garuda Indonesia akan Alihkan Tiga Hanggar dan Fasilitas Pendukungnya Senilai Rp 418,2 Miliar

Anak usaha Garuda Indonesia, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI), akan menggelar RUPSLB pada Senin, 28 Oktober 2024.


Bea Cukai Tangkap WN Malaysia Selundupkan 9 Kg Narkotika

23 hari lalu

Jumpa Pers pengungkapan penggagalan narkotika oleh  seorang Malaysia TLH, 38 tahun, tersangka  ditangkap petugas Bea Cukai Soekarno-Hatta  karena menyelundupkan  narkotika dalam kemasan  278  bungkus kopi sachet ukuran 35 gram  merek Old Town. Rabu, 9 Oktober  2024. FOTO:AYU CIPTA  I TEMPO
Bea Cukai Tangkap WN Malaysia Selundupkan 9 Kg Narkotika

Bea Cukai menangkap seorang warga negara Malaysi yang menyelundupkan lebih dari 9 kilogram narkotika jenis MDMA dan Ketamine.


Sumber Kekayaaan Romy Soekarno, Anggota DPR Baru yang Geser Arteria Dahlan dan Sri Rahayu

32 hari lalu

Romy Soekarno. Dok.TEMPO/Aditia Noviansyah
Sumber Kekayaaan Romy Soekarno, Anggota DPR Baru yang Geser Arteria Dahlan dan Sri Rahayu

Mengintip harta anggota DPR RI periode 2024-2029, Romy Soekarno, yang kerap kali pamer kemewahan, mulai dari naik helikopter hingga jet pribadi.


Terkini: Presiden Jokowi Dianggap Berbohong soal IKN, Satgas Sita Kosmetik Ilegal Senilai Rp 11,4 Miliar

33 hari lalu

Presiden Jokowi (tengah) menyampaikan pidato didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Agung (ketiga kiri) Menko Polhukam Hadi Tjahjanto (keempat kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (keempat kiri), Mensesneg Pratikno (ketiga kanan), Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni (kedua kanan), Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kedua kiri), Kurator Pembangunan IKN Ridwan Kamil (kiri), Perancang Istana Garuda IKN Nyoman Nuarta (kanan) saat peresmian Taman Kusuma Bangsa di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin, 12 Agustus 2024. Taman Kusuma Bangsa dirancang sebagai tempat renungan suci dan penghormatan kepada para pahlawan bangsa. ANTARA/Fauzan
Terkini: Presiden Jokowi Dianggap Berbohong soal IKN, Satgas Sita Kosmetik Ilegal Senilai Rp 11,4 Miliar

Pernyataan Presiden Jokowi proyek IKN telah disetujui seluruh rakyat Indonesia melalui perwakilan di DPR, disebut Greenpeace Indonesia tidak benar.


Sri Rahayu dan Arteria Dahlan Mundur, Cucu Sukarno Dapat Tiket ke Senayan

34 hari lalu

Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Arteria Dahlan saat menemui massa pendemo yang terdiri dari mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024. Mereka memastikan PDIP akan bersama para mahasiswa memperjuangkan agar RUU Pilkada tidak jadi disahkan menjadi UU. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Sri Rahayu dan Arteria Dahlan Mundur, Cucu Sukarno Dapat Tiket ke Senayan

Dua caleg terpilih PDIP Sri Rahayu dan Arteria Dahlan resmi mengundurkan diri. Langkah keduanya memberi jalan cucu Sukarno, Romi Sukarno, ke Senayan.


Cegah TPPO dan TPPM, Bandara Soekarno-Hatta Tambah Autogate dari 78 yang Ada

43 hari lalu

Penumpang terlihat memindai paspornya dan menghadap ke autogate atau pintu otomatis imigrasi di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada 3 Januari 2024. (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt)
Cegah TPPO dan TPPM, Bandara Soekarno-Hatta Tambah Autogate dari 78 yang Ada

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Soekarno-Hatta akan menambah 20 fasilitas autogate lagi.


Mencoreng Nama Baik Sukarno, Begini Sejarah dan Isi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967

52 hari lalu

Soekarno Presiden pertama Indonesia di Jakarta, saat para fotografer meminta waktu untuk memfotonya Presiden Sukarno tersenyum, dengan mengenakan seragam dan topi, sepatu juga kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya. Sejarah mencatat sedikitnya Tujuh Kali Soekarno luput, Lolos, Dan terhindar dari kematian akibat ancaman fisik secara langsung, hal yang paling menggemparkan adalah ketika Soekarno melakukan sholat Idhul Adha bersama, tiba tiba seseorang mengeluarkan pistol untuk menembaknya dari jarak dekat, beruntung hal ini gagal. (Getty Images/Jack Garofalo)
Mencoreng Nama Baik Sukarno, Begini Sejarah dan Isi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967

TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Sukarno, mencoreng nama Bung Karno.


Terkini: Sosok Ignasius Jonan yang Menyambut Kedatangan Paus Fransiskus, Paus Pilih Naik ITA Airways Ketimbang Jet Pribadi

3 September 2024

Paus Fransiskus bertemu anak-anak di Kedutaan Besar Vatikan, Jakarta, Selasa, 3 September 2024. Dua anak di antaranya memberikan lukisan bergambar pohon, bendera berbagai negara, dan tangan berjabatan serta bertuliskan
Terkini: Sosok Ignasius Jonan yang Menyambut Kedatangan Paus Fransiskus, Paus Pilih Naik ITA Airways Ketimbang Jet Pribadi

Sosok mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan erat kaitannya dengan lawatan Paus Fransiskus ke Jakarta pada 3-6 September 2024.


Paus Fransiskus ke Indonesia, Imigrasi Soekarno-Hatta Siapkan Jalur VIP

3 September 2024

Dekorasi bergambar Paus Fransiskus terpasang di Gereja Katedral Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2024. Gereja Katedral Jakarta menyiapkan dekorasi khusus untuk menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024 dan mengunjungi Katedral pada 4 September 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Paus Fransiskus ke Indonesia, Imigrasi Soekarno-Hatta Siapkan Jalur VIP

Imigrasi menyiapkan perlintasan very important person (VIP) untuk Paus Fransiskus di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.