INFO NASIONAL – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) telah menandatangani komitmen bersama dengan Progamma Uitzending Manajer (PUM) Netherlands Senior Experts dalam hal pengembangan ekonomi berbasis klaster.
"Di Belanda kami sudah menandatangani komitmen bersama dengan PUM dan setelah ini akan ada tindak lanjutan yang akan kami lakukan bersama-sama untuk pengembangan ekonomi koperasi dan UMKM di Indonesia," kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo.
Dalam kunjungannya ke Belanda, Supomo mengatakan, LPDB-KUMKM sebagai lembaga pembiayaan kepada koperasi tidak hanya fokus dalam hal pembiayaan, tetapi juga pendampingan dalam hal bisnis proses, mempertemukan offtaker dengan produsen, hingga penciptaan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan.
Seperti yang dilakukan LPDB-KUMKM yang memberikan pembiayaan kepada Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq dan juga pendampingan melalui Alif Learning Center (ALEC) bersama dengan PUM Netherlands Senior Experts.
"LPDB-KUMKM tidak hanya memberikan pembiayaan kepada Kopontren Al-Ittifaq tetapi kami juga buatkan inkubator karena banyak mitra perlu edukasi bersama-sama dengan PUM, dan menciptakan ekosistem pembiayaan yang diharapkan oleh pemerintah untuk menciptakan ekosistem pembiayaan," ujar Supomo saat kunjungan ke KBRI Den Haag, Belanda, belum lama ini.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Belanda, Mayerfas menuturkan, PUM Netherlands Senior Experts merupakan program bantuan dari pemerintah Belanda yang memiliki sumber daya manusia dengan keahlian dan kemampuan yang tinggi untuk melakukan transfer knowledge di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Menurut Mayerfas, hal yang sangat tepat bila LPDB-KUMKM berkolaborasi dengan PUM untuk pengembangan koperasi dan UMKM di Indonesia dan ini sejalan dengan program KBRI Belanda untuk mengajak para pelajar dari Indonesia untuk belajar atau kursus di Belanda.
"Kalau PUM dan LPDB-KUMKM dapat bekerja sama maka akan memberikan dampak nyata untuk berkolaborasi dan bergerak bersama daripada bergerak sendiri, bikin mekanisme sendiri," ujar dia.
Mayerfas menuturkan, KBRI Belanda diberi tugas oleh Presiden Joko Widodo untuk sebanyak-banyaknya membawa putra-putri Indonesia untuk menempuh pendidikan di negeri kincir angin Belanda. "Saya diminta oleh Presiden untuk bawa orang sebanyak-banyaknya ke Belanda untuk belajar, dan belajar bukan hanya ilmunya saja tetapi juga etika, gimana kerja keras, disiplin, menghormati achivement, itu yang bagus," kata Mayerfas.
Dengan itu pihaknya mendukung upaya yang dilakukan oleh LPDB-KUMKM untuk berkolaborasi dengan PUM Netherlands Senior Experts untuk pengembangan ekonomi berbasis klaster.(*)