TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Indopol Survey & Consulting menunjukkan tren kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi mengalami penurunan sebesar 6,51 persen dari 72,93 persen pada Januari 2022 menjadi 66,42 persen di Juni 2022.
Sebaran wilayah tingkat kepuasan kinerja Jokowi yang puas dan sangat puas merata di pedesaan dan perkotaan meskipun lebih banyak di wilayah pedesaan. Sementara untuk wilayah provinsi, tersebar di Jawa Tengah-DIY, Jawa Timur, Bali-NTT-NTB, Maluku-Papua dan Banten. Sementara yang menyatakan tidak puas di provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan wilayah Sumatera.
Direktur Eksekutif Indopol Survey and Consulting Ratno Sulistiyanto menilai, tren penurunan ini cukup janggal karena terjadi saat kondisi perekonomian sudah mulai pulih pasca pandemi.
"Wajar jika dipertanyakan mengapa persepsi ini muncul? Kami menilai, jelas bahwa ekonomi bukan faktor utama yang menyebabkan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi," ujar Ratno.
Menurut Ratno, menurunya tingkat kepuasan publik akan kinerja Jokowi dipicu menurunnya kepercayaan terhadap penegakan hukum dan penyelenggaraan demokrasi.
Hasil survei Indopol menunjukkan tren kepuasan publik terhadap penegakan hukum di Indonesia pada Juni 2022 turun sebesar 7,48 persen (dari 64,55 persen ke 57,07 persen) dibandingkan Januari 2022.
Tren kepuasan publik terhadap pelaksanaan demokrasi di Indonesia pada Juni 2022 juga cenderung turun sebesar 5,69 persen (dari 70,0 persen ke 64,39 persen) dibandingkan Januari 2022.
Tingkat kepuasan publik tertinggi adalah dalam hal menjaga kerukunan hidup beragama (81,87 persen), pelayanan publik (74,80 persen), infrastruktur (74,31 persen), jaring pengaman sosial (71,30 persen), pengembangan UMKM (68,86 persen), penegakan hukum dan HAM (67,32 persen), penanganan kriminalitas (67,7 persen) dan ketersediaan BBM dan listrik (65,12 persen).
Sementara raport merah diberikan dalam hal pemulihan ekonomi pasca pandemi (61,22 persen), pemberantasan korupsi (53,74 persen), pembukaan lapangan kerja (52,28 persen) dan penanganan pengangguran dan kemiskinan (49,84 persen).
Survei Indopol ini dilakukan pada 24 Juni - 1 Juli 2022 dengan jumlah sampel sebanyak 1.230 responden per provinsi dan margin of error (MoE) +/- 2,8 persen. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner. Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.