8. Putin Salahkan Barat
Setali tiga uang dengan Jokowi, eks intel KGB Rusia ini menyebut ada masalah pada pasar pangan dunia saat ini karena tidak seimbang. Situasi ini dia nilai akibat dari kebijakan makro ekonomi yang tidak bertanggung jawab di beberapa negara.
"Akibat akumulasi utang tanpa jaminan dan penerbitan yang tak terkendali," kata dia. Situasi ini kemudian diperburuk dengan adanya pandemi Covid-19.
Tapi bukannya mengakui kebijakan ekonomi mereka salah, Putin menuding negara-negara barat semakin mengacaukan produksi pertanian global. Sebab, negara barat telah memberlakukan pembatasan atas pasokan pupuk Rusia dan Belarusia.
Lalu, menghambat ekspor biji-bijian Rusia ke pasar global hingga mempersulit asuransi kapal pengangkut biji-bijian tersebut. Semua aksi negara barat tersebut diduga imbas dari aksi militer yang digelar Rusia di Ukraina sejak 24 Februari.
Putin lantas menegaskan kalau Rusia saat ini masih jadi produsen dan ekspor pangan utama di dunia. Rusia, kata dia, memasok produk pertanian ke 161 negara. Tahun lalu, Rusia mengekspor lebih dari 43 juta ton biji-bijian, termasuk di dalamnya 33 juta ton gandum.
9. Putin Ingin Pulihkan Rantai Pasok
Tahun ini, Rusia berharap panen bisa berjalan baik sehingga ekspor bisa naik ke angka 50 juta ton. Tak hanya itu, Putin menjelaskan bahwa Rusia saat ini menguasai 11 persen dari pangsa pasar pupuk mineral di dunia.
Dalam beberapa varietas, pangsanya melebihi 20 persen. Tahun lalu, Rusia pun telah mengekspor 37 juta ton produk ini. Maka dengan kondisi yang ada, Putin menyampaikan kepada Jokowi bahwa Rusia tetap beritikad baik untuk memenuhi semua kewajiban yang telah ada kontraknya soal pasokan pangan, pupuk, dan yang lainnya. "Dalam konteks ini, kami menganggap penting untuk memulihkan rantai pasokan yang terganggu oleh sanksi," kata Putin.
10. Ekspor Gandum Ukraina
Tak hanya untuk pupuk Rusia, Putin juga menjamin kelancaran ekspor pangan seperti gandum asal Ukraina yang dikirim melalui jalur laut. Pengiriman dikabarkan terhambat blokade Rusia di pelabuhan Laut Hitam di wilayah Odesa, Ukraina.
"Saya sangat menghargai Presiden Putin yang tadi menyampaikan bahwa memberikan jaminan keamanan pasokan pangan dan pupuk dari Ukraina maupun Rusia. Ini sebuah berita yang baik” ujar Jokowi yang menerima informasi dari Putin.
11. Perspektif Rusia atas Perang Ukraina
Terakhir, dan yang paling utama adalah, Putin memberi penjelasan secara rinci kepada Jokowi soal perang yang terjadi di Ukraina. Sebelum bertemu, Putin menyebut dirinya sudah melakukan pembicaraan telepon dengan Jokowi.
Putin menyebut Jokowi menyampaikan perhatian yang dalam terhadap isu penyelesaian masalah di Ukraina, khususnya Dondass. "Saya akan memberi tahu secara rinci tentang semua yang terjadi di sana, dan perspektif kami mengenai masalah ini," kata Putin.
12. Jokowi Bawa Pesan Zelensky
Sementara itu, Jokowi menyampaikan kepada Putin bahwa isu perdamaian dan kemanusiaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia. Dalam konteks inilah, Jokowi melakukan kunjungan ke Kyiv dan Moskow.
Jokowi menyadari situasi saat ini masih sangat sulit. Namun, kepala negara menegaskan bahwa penyelesaian damai penting untuk terus dikedepankan dan juga ruang-ruang dialog terus dibuka.
“Saya telah sampaikan pesan Presiden Zelensky untuk Presiden Putin, dan saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara dua pemimpin tersebut,” ucap Jokowi.
13. Indonesia Hanya Ingin Perang Selesai
Di akhir pernyataannya, Jokowi kembali menegaskan kepada Putin bahwa Indonesia tidak memiliki kepentingan apapun kecuali ingin melihat perang dapat segera selesai. Serta rantai pasok pangan, pupuk dan energi dapat segera diperbaiki.
“Saya ajak seluruh pemimpin dunia untuk bersama kembali menghidupkan semangat multilateralisme, semangat damai dan semangat kerja sama. Karena hanya dengan spirit ini perdamaian dapat dicapai,” kata Jokowi.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.