Jokowi meminta dukungan negara barat di G7 untuk membantu reintegrasi ekspor komoditas pangan dan pupuk Rusia dalam rantai pasok global. Jokowi pun terang-terangan meminta G7 untuk tidak mengenai sanksi terhadap dua komoditas Rusia tersebut.
Jokowi juga meminta kebijakan untuk tidak mengenai sanksi tersebut disampaikan secara proaktif kepada publik dunia. Sehingga, tidak terjadi keraguan berkepanjangan di publik internasional.
"Komunikasi intensif ini juga perlu dipertebal dengan komunikasi ke pihak-pihak terkait seperti bank, asuransi, perkapalan dan lainnya,” kata eks Gubernur DKI Jakarta ini.
Kedua, Jokowi juga meminta negara G7 untuk melakukan reintegrasi ekspor gandum Ukraina. Ekspor saat ini terhambat karena perang berkepanjangan di negara tersebut. Sehingga, Jokowi meminta negara G7 bisa membantu agar ekspor gandum Ukraina ini dapat segera berjalan.
Satu Suara dengan Zelensky
Dari Elmau, Jokowi bertolak ke Kyiv, Ukraina, melalui Polandia untuk bertemu Zelensky. Keduanya satu sikap soal blokade atas ekspor gandum Ukraina, oleh Rusia yang sedang menggelar operasi militer khusus, harus dicabut.
Dalam pernyataan usai pertemuan, Zelensky mengatakan dirinya dan Jokowi membahas beberapa agenda global. "Kita harus melakukan setiap hal yang memungkinkan untuk mengangkat blokade Rusia di Laut Hitam untuk meneruskan adanya ekspor gandum," kata Zelensky dalam video yang dibagikan Istana, Kamis, 30 Juni 2022.
Setali tiga uang, Jokowi juga menyampaikan pentingnya Ukraina bagi rantai pasok pangan dunia. Menurut dia, semua usaha harus dilakukan agar Ukraina bisa kembali melakukan ekspor bahan pangan. Jokowi menggunakan kata pangan, tidak spesifik ke gandum saja saat bertemu Zelensky.
"Penting bagi semua pihak untuk memberikan jaminan keamanan bagi kelancaran ekspor pangan Ukraina, termasuk melalui pelabuhan laut. Saya mendukung upaya PBB dalam hal ini," kata Jokowi.
Baca: Jokowi dan Zelensky Satu Suara: Blokade Ekspor Gandum Ukraina Harus Dicabut