Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

HNW Tegaskan Peristiwa Lepasnya Sipadan-Ligitan Jangan Terulang

image-gnews
Iklan

INFO NASIONAL--Ratusan orang dari berbagai organisasi keagamaan, persaudaraan etnis, dan organisasi kepemudaan, sejak pukul 19.00 Waktu Indonesia Tengah sudah berduyun-duyun ke salah satu gedung serbaguna di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Mereka bersemangat datang ke gedung yang berada di lantai 2 itu untuk mengikuti Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang lebih popular disebut dengan Sosialisasi Empat Pilar MPR.

Acara tersebut sangat istimewa bagi masyarakat Tarakan. Walikota Tarakan Khairul dan Wakil Walikota Tarakan Effendi Djuprianto pun hadir dalam sosialisasi itu. Sosialisasi tersebut menghadirkan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dan anggota MPR Fraksi PKS Ahmad Syaikhu. Meski Hidayat Nur Wahid (HNW) hadir secara virtula, tapi sosialisasi yang digelar tetap semarak.

Dalam pemaparan, HNW mengatakan Sosialisasi Empat Pilar MPR perlu terus dilakukan dengan berbagai macam cara dan metode. “Meski secara online, kita harus tetap menggelorakan cinta tanah air dan bangsa”, ujar alumni Pondok Pesantren Gontor itu. Dirinya merasa senang bisa bertatap muka dengan masyarakat Tarakan meski dari Jakarta.

Dikatakan, saat mengenang Kalimantan Utara, ia teringat pada masa lalu bangsa Indonesia memiliki dua pulau yang bernama Sipadan dan Ligitan. Pulau tersebut keberadaannya tidak jauh dari Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Pulau tersebut rupanya juga diklaim oleh Malaysia sehingga terjadi sengketa. Pria asal Klaten, Jawa Tengah, tersebut sedih saat pengadilan internasional memenangkan Malaysia atas Sipadan dan Ligitan.

“Di tahun 2003, akhirnya kita kehilangan Sipadan dan Ligitan”, ujarnya. Hilangnya Sipadan dan Ligitan menurutnya harus menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia. “Ada pelajaran yang menyentuh agar kita untuk terus mencintai Indonesia”, ujarnya.

HNW menegaskan, hal demikian amat penting agar wilayah Indonesia tetap utuh. “Kita tidak bisa membiarkan sejengkal tanah pun lepas dari Indonesia," katanya.

Peristiwa lepasnya Sipadan dan Ligitan diakui bisa terjadi kembali. Menjaga keutuhan wilayah NKRI merupakan salah satu tantangan bangsa ini. Potensi lepasnya pulau-pulau yang ada karena diklaim oleh bangsa lain bisa terulang, buktinya mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengklaim Kepulauan Riau milik Malaysia.

Lebih lanjut dikatakan, bangsa ini harus mempertahankan Kepulauan Riau tetap milik Indonesia. Diungkapkan, dari sejarah yang ada, sultan-sultan Riau banyak memberi kontribusi bagi berdirinya NKRI. Sumbangan dan bantuan uang yang tidak sedikit telah diberikan kepada republik ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk membela keutuhan wilayah NKRI disebut banyak dilakukan dengan berbagai macam cara.

“Dengan sosialisasi ini kita segarkan nilai-nilai kebangsaan," tuturnya. Untuk itulah acara seperti ini sangat penting untuk dilakukan.

“Bila tidak ada sosialisasi, kita akan semakin asing dengan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," katanya, menambahkan.

Dalam kesempatan tersebut HNW mendengar pemaparan dari Walikota Tarakan mengenai keragaman etnis, suku, dan bahasa masing-masing.

Menanggapi hal ini, HNW membenarkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragam. Saat hendak menyusun dasar negara, Panitia 9 yang dibentuk pun juga terdiri dari perwakilan yang memiliki latar yang beragam suku, agama, ormas, dan aliran kebangsaan. Meski demikian keberagaman itu tidak membuat konflik atau deadlock dalam mengambil keputusan. “Keberagaman yang ada justru membuat para pendiri bangsa bisa bersatu”, tuturnya.

Nilai-nilai yang ditauladankan oleh pendiri bangsa, yang lebih mengedepankan persatuan, perlu disegarkan kembali apalagi dalam menghadapi tahun-tahun politik. Kerawanan di tahun politik bisa dicegah dengan cara mengingatkan kembali tujuan dan hakekat apa negara ini dilahirkan.(*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Airin Dukung Pemekaran Daerah Kabupaten di Banten

8 menit lalu

Airin Dukung Pemekaran Daerah Kabupaten di Banten

Bakal calon Gubernur Banten, Airin Rachmi Diany, mendukung rencana pemekaran daerah di sejumlah kabupaten di Provinsi Banten.


BRI dan Telkomsel Berkolaborasi, Hadirkan Ekosistem Finansial dan Digital

27 menit lalu

BRI dan Telkomsel Berkolaborasi, Hadirkan Ekosistem Finansial dan Digital

Kolaborasi diharapkan dapat semakin meningkatkan kesejahteraan karyawan kedua perusahaan, pelanggan, dan nasabah


Bidang Keagamaan Jadi Program Prioritas Airin

32 menit lalu

Bidang Keagamaan Jadi Program Prioritas Airin

Mantan Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, memaparkan visi misi menjadi bakal calon Gubernur Banten, di Kantor DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Banten, Senin, 20 Mei 2024.


PT Pegadaian Bersama Relawan Bakti BUMN Bantu Korban Bencana di Sumbar

1 jam lalu

PT Pegadaian Bersama Relawan Bakti BUMN Bantu Korban Bencana di Sumbar

PT Pegadaian melalui program Relawan Bakti BUMN Batch V menyalurkan bantuan kepada korban bencana banjir lahar dingin di Sumatera Barat.


Basarah Sebut Demokrasi Jadi Tantangan Kebangkitan Indonesia

1 jam lalu

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah
Basarah Sebut Demokrasi Jadi Tantangan Kebangkitan Indonesia

Pemimpin mendatang harus dapat menjawab berbagai masalah bangsa yang akhir-akhir ini banyak mendapatkan sorotan masyarakat.


Nikson Nababan Serap Aspirasi Para Penggiat Seni di Kabupaten Langkat

2 jam lalu

Nikson Nababan Serap Aspirasi Para Penggiat Seni di Kabupaten Langkat

Bakal calon Gubernur Sumatera Utara, Nikson Nababan, bertemu dengan para penggiat seni, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, pada Ahad, 19 Mei 2024. Kedatangan Nikson Nababan disambut oleh seni Reog Ponorogo yang langsung ia naiki.


Pertamina Renjana Cita Srikandi, Mendorong Pemberdayaan Perempuan Indonesia

2 jam lalu

Pertamina Renjana Cita Srikandi, Mendorong Pemberdayaan Perempuan Indonesia

Festival akbar ini merupakan wujud komitmen Pertamina dalam mendukung dan memajukan peran perempuan di berbagai bidang.


Air Berlimpah di Buru Selatan

3 jam lalu

Air Berlimpah di Buru Selatan

Tata kelola air dikelola secara berkelanjutan melalui program pengelolaan dan pengembangan sistem penyediaan air minum. 85 persen warga mengakses air layak minum.


Tawaran Investasi Berkelanjutan di Kota Gorontalo

3 jam lalu

Tawaran Investasi Berkelanjutan di Kota Gorontalo

Pemerintah memafaatkan Forum Air Dunia mengakses sumber pendanaan internasional dan hibah untuk proyek pengelolaan air.


Pengelolaan Pertamina di Blok Rokan dan Mahakam Simbol Kebangkitan Energi Nasional

3 jam lalu

Pengelolaan Pertamina di Blok Rokan dan Mahakam Simbol Kebangkitan Energi Nasional

Sejak alih kelola Blok Mahakam dan Blok Rokan, Pertamina mampu meningkatkan produksi migas.