Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri Trenggono Kunjungi Kota Pelabuhan Tertua di Eropa Utara

image-gnews
Menteri Trenggono saat mengunjungi kota pelabuhan tertua di Eropa.
Menteri Trenggono saat mengunjungi kota pelabuhan tertua di Eropa.
Iklan

INFO NASIONAL- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengunjungi Kota Bergen di Norwegia yang merupakan salah satu kota pelabuhan tertua di Eropa Utara. Kunjungan ini untuk melihat langsung kegiatan perikanan sekaligus menjajaki kelanjutan kerja sama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan sejumlah institusi yang dimiliki Pemerintah Norwegia.

Trenggono membawa sejumlah eselon I dan didampingi oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia Todung Mulya Lubis dan Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia G. Budisatrio Djiwandono.

Trenggono mendatangi Institute of Marine Research (IMR) dan Directorate of Fisheries Norway (DoF), pada Jumat, 20 Mei 2022. IMR merupakan salah satu lembaga penelitian kelautan terbesar di Eropa yang berafiliasi dengan Kementerian Perdagangan, Perindustrian dan Perikanan Norwegia.

Adapun, DoF adalah institusi bagian dari Kementerian Perikanan Norwegia yang menangani akuakultur, perikanan tangkap dan pengelolaan pesisir. "Saya memanfaatkan kesempatan ini untuk observasi fasilitas penelitian perikanan terbesar milik Pemerintah Norwegia. Saya harapkan IMR untuk terus melanjutkan kerja sama perikanan budidaya dengan KKP, seperti dalam bentuk pelatihan, peningkatan kapasitas maupun kolaborasi lain yang dibutuhkan pada tahun-tahun mendatang," kata Trenggono.

Trenggono menjelaskan, upaya kerja sama dengan IMR bertujuan untuk mendukung implementasi program prioritas KKP, khususnya pengembangan perikanan budidaya dengan komoditas berorientasi ekspor (udang, lobster, kepiting dan rumput laut). Antara KKP dan IMR pernah menjalin kerja sama pada rentang waktu 2009 hingga 2012. 

Kerja sama meliputi pelatihan dan desain hatchery intensif ikan kakap, studi banding peraturan budidaya laut, hingga pertukaran informasi budidaya laut. Adapun bentuk pelatihan diantaranya IMR memberikan expertise dan penyediaan komponen teknis di BPBL Lombok, terutama perbaikan manajemen kesehatan ikan dan bio-security. 

Kemudian penyelenggaraan Short Training Industrial Production of Marine Finfish di BBL Batam, dengan menghadirkan para ahli dari kedua negara sebagai narasumber. Dalam kunjungannya di Directorate of Fisheries Norway (DoF), Trenggono mengaku mendapatkan lesson-learned dalam pengelolaan kawasan konservasi yang berintegrasi dengan perikanan (lobster, rumput laut, dan cod).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Norwegia menjadi benchmark yang bagus tentang implementasi penangkapan ikan berbasis kuota untuk menjaga ekologi. Intinya kita mengupayakan kerja sama, karena Norwegia merupakan negara yang kegiatan perikanannya sangat maju," ujar Trenggono.

Menurutnya, cara Norwegia mengelola sektor perikanan tangkap dan budidaya yang memperhatikan kepentingan ekologi dan ekonomi sangat menarik. "Untuk penangkapan berbasis kuota, mereka butuh waktu 20 tahun. Indonesia baru memulai tahun ini. Kita bisa ambil pelajaran dari mereka agar tak salah penerapannya," kata dia.

Adapun, Dubes Todung mengatakan, Norwegia memiliki industri perikanan tangkap maupun perikanan budidaya yang modern yang dapat dipelajari dan diterapkan di Indonesia. "Kita mengharapkan lebih banyak investasi dan teknologi bidang perikanan dari Norwegia datang ke Indonesia, pasca kunjungan Menteri Trenggono ini," ujarnya.

Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Doni Ismanto, menambahkan, dalam kunjungan ke Norwegia rencananya juga akan ada pertemuan antara Menteri Trenggono dengan Minister of International Development Norwegia Anne Beathe Tvinnereim dan Minister of Fisheries and Ocean Policy Norwegia Bjørnar Selnes Sknæran. "Pak Menteri memandang Pemerintah Norwegia sebagai mitra strategis dalam mendukung strategi ekonomi biru untuk menjaga laut Indonesia," kata dia. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menteri Kelautan Perikanan Resmikan Media Center KKP

1 hari lalu

Menteri Kelautan Perikanan Resmikan Media Center KKP

Media Center dilengkapi dengan sejumlah fasilitas mulai dari ruang meeting, studio, hingga akses internet.


Trenggono Optimistis Indonesia Bisa Dominasi Pasar Lobster Global

1 hari lalu

Ilustrasi Lobster
Trenggono Optimistis Indonesia Bisa Dominasi Pasar Lobster Global

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono optimistis Indonesia bisa mendominasi pasar lobster internasional pada 30 tahun mendatang.


KKP Luncurkan Project Management Office 724 untuk Awasi Pengelolaan Lobster

1 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan Project Management Office 724 untuk mendukung tata kelola lobster di Gedung Mina Bahari IV, KKP, Rabu, 15 April 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
KKP Luncurkan Project Management Office 724 untuk Awasi Pengelolaan Lobster

KKP membentuk PMO 724 untuk mendukung tata kelola lobster di tanah air.


KKP Usung 25 Tahun Transformasi Kelautan dan Perikanan di AJSB 2024

2 hari lalu

KKP Usung 25 Tahun Transformasi Kelautan dan Perikanan di AJSB 2024

Kegiatan ini menandai perjalanan seperempat abad KKP dalam mengelola sektor kelautan dan perikanan nasional.


KKP Siapkan Aturan Pengelolaan Ikan Bilih

4 hari lalu

KKP Siapkan Aturan Pengelolaan Ikan Bilih

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan aturan pengelolaan Ikan Bilih atau Mystacoleucus padangensis, karena mengalami penangkapan berlebih atau overfishing dan penurunan ukuran tangkap selama beberapa tahun terakhir.


KKP Gandeng Universitas Tidar Mendata Populasi Ikan Belida

6 hari lalu

KKP Gandeng Universitas Tidar Mendata Populasi Ikan Belida

Pendataan dijadikan bahan pertimbangan pengambilan kebijakan tentang pengelolaan ikan belida.


KKP Kick Off Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut 2024

6 hari lalu

KKP Kick Off Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut 2024

Dilaksanakan serentak dari awal Mei hingga akhir Juni. Melibatkan 1.760 nelayan dari 22 kabupaten/kota dari 20 provinsi.


Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

9 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat meresmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang dikelola Kementerian Kelautan dan Perikanan di Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar, Karawang, Rabu. (ANTARA/Ali Khumaini)
Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta


Presiden Jokowi Resmikan Modeling Kawasan Tambak BINS

9 hari lalu

Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menpan RB Azwar Anas, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meresmikan modeling kawasan tambak budidaya ikan nila salin (BINS) di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2024). Tambak udang modern seluas 80 hektare tersebut siap memproduksi 7.020 ton ikan nila salin per tahun dan akan menjadi lokomotif industrialisasi ikan nila di Indonesia.
Presiden Jokowi Resmikan Modeling Kawasan Tambak BINS

Presiden Joko Widodo (Jokowi), didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, meresmikan modeling kawasan tambak budidaya ikan nila salin (BINS), di Karawang, Rabu 8 Mei 2024.


Presiden Jokowi akan Resmikan Budidaya Ikan Nila Salin Milik KKP

10 hari lalu

Presiden Jokowi akan Resmikan Budidaya Ikan Nila Salin Milik KKP

Modeling budidaya ikan nila salin merupakan terobosan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, yang dibangun sejak 2023 di lahan seluas 80 hektare.