TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan adanya pergeseran penerapan kebijakan satu arah atau dan one way ganjil genap di tol Cikampek hingga tol Kalikangkung.
Dia mengatakan, saat ini polisi telah mengubah titik one way ganjil genap dari semula di KM 47 menjadi KM 70. Menurut dia, pergesaran ini dilakukan karena lalu lintas dari arah Jawa Barat ke Jakarta dan Merak juga terjadi peningkatan cukup besar volume kendaraannya.
"Karena memang dari Jawa Barat yang ke Jakarta atau ke Merak ini juga jumlahnya cukup besar jadi kondisi ini yang secara situasi lapangan kita terus lakukan penyesuaian," kata dia di Jakarta, Jumat, 29 April 2022.
Selain itu, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, kata dia, juga telah memperpanjang penerapan kebijakan one way ganjil genap ini dari kemarin dijadwalkan mulai Kamis pukul 17.00 WIB hingga Jumat 00.00 dini hari tadi, menjadi hingga waktu yang tidak ditentukan karena volum kendaraan terus meningkat.
"Dalam pelaksananya karena tadi malam semakin malam menjelang pagi kepadatan terus meningkat sehingga mau tidak mau kebijakan one way ini kita tarik sampai pagi. Saat ini coba kita ubah titik one way nya," ujar Listyo Sigit.
Menurut Kapolri, terus meningkatnya jumlah arus pemudik pada tahun ini karena memang pemerintah telah memutuskan untuk memperlonggar kebijakan pembatasan pergerakan orang. Sebab, Covid-19 sudah terus berhasil dikendalikan, dengan positivity rate dikisaran 0,58 persen.
"Dan angka hariannya diantara 300-600 per hari sehingga tentunya ini yang kemudian diambil kebijakan oleh pemerintah untuk mudik kali ini diberi kesempatan dan kelonggaran," katanya.
Di sisi lain, Sigit melanjutkan, berdasarkan survei Kementerian Perhubungan juga tergambar adanya lonjakan kecenderungan masyarakat yang menginginkan mudik pada tahun ini. Hasil survei itu menurut dia menunjukkan 85 juta orang ingin mudik di seluruh Indonesia.
"Di mana Pak Menteri Perhubungan sudah sampaikan dari hasil survei kurang lebih 83 juta atau 85 juta orang akan mudik di seluruh wilayah Indonesia di mana 23 juta pemudik gunakan kendaraan pribadi dan 17 juta gunakan sepeda motor," ucap Sigit.