TEMPO.CO, Jakarta - Badan Eksekutif Indonesia se-Indonesia (BEM SI) memastikan tetap akan berunjuk rasa pada Senin, 11 April 2022 di sekitaran Istana Kepresidenan, Jakarta. Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal mengatakan, mahasiswa dari sekitar 50-an kampus akan ikut bergabung dalam demo 11 April ini.
"Elemen-elemen mahasiswa dari berbagai daerah yang akan tergabung dalam aksi kali ini. Untuk estimasinya sekitar 50-an kampus," ujar Luthfi lewat pesan singkat, Ahad, 10 April 2022.
BEM SI sudah mengirimkan surat pemberitahuan ke Polda Metro Jaya soal rencana demo 11 April ini.
Dalam surat pemberitahuan tersebut, BEM SI menyebut akan ada 1.000 orang yang bakal turun pada aksi unjuk rasa besok.
Luthfi menjamin mahasiswa akan mengikuti aturan soal waktu untuk menggelar demonstrasi. Ia berharap polisi tidak membubarkan paksa massa sebelum batas waktu yang diatur undang-undang.
Dalam unjuk rasa ini, mahasiswa memiliki enam tuntutan. Pertama, mendesak dan menuntut Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersikap tegas menolak dan memberikan pernyataan sikap terhadap penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode.
Kedua, mendesak dan menuntut Presiden Jokowi menunda dan mengkaji ulang Undang-undang Ibu Kota Negara (UU IKN), termasuk pasal-pasal bermasalah dan dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial, ekologi, politik, ekonomi, dan kebencanaan.
Ketiga, mahasiswa menuntut Jokowi menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di pasaran. Keempat, mendesak dan menuntut Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait. Kelima, mendesak Jokowi menyelesaika konflik agraria di Indonesia.
Kemudian tuntutan terakhir, mahasiswa mendesak Jokowi - Ma'ruf Amin berkomitmen penuh menuntaskan janji-janji kampaye pada sisa masa jabatan.