Ketika bertemu dengan para sejawatnya di kantor IDI pada 30 Oktober 2019, Terawan, yang sudah menjabat Menteri Kesehatan, berseloroh bahwa anggota keluarga yang nakal biasanya paling disayangi. Terawan meminta para pengurus IDI mau menerimanya meski dia anak yang paling mbeling alias nakal.
Setelah tak lagi menjabat Menkes, kontroversi Terawan tak berhenti. Terawan menggagas Vaksin Nusantara. Vaksin Covid-19 berbasis sel dendritik ini awalnya tidak mendapat persetujuan uji klinik dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM.
Namun sejumlah anggota DPR berbondong-bondong membela Terawan. Sejumlah anggota DPR RI secara sukarela menjadi relawan vaksin Nusantara pada tahap uji klinik fase 2. Polemik Vaksin Nusantara berakhir dengan nota kesepahaman empat menteri/kepala lembaga pada April 2021.
Penelitian Vaksin Nusantara boleh berlanjut dengan syarat bersifat autologus yang hanya dipergunakan untuk diri pasien sendiri sehingga tidak dapat dikomersialkan. Belakangan, Vaksin Nusantara juga dikembangkan menjadi vaksin booster. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Presiden Jokowi yang meminta Vaksin Nusantara menjadi salah satu opsi untuk vaksin booster.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto salah satu yang telah disuntik booster dengan Vaksin Nusantara pada Kamis, 13 Januari 2022. Saat dikonfirmasi, juru bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Prabowo secara pribadi telah percaya dengan hasil kerja Terawan sebagai dokter militer maupun sebagai ilmuan.
"Ditambah kan Pak Prabowo juga treatment kesehatannya juga sering dengan dokter Terawan," kata Dahnil.
DEWI NURITA
Baca: Terawan Diberhentikan dari Anggota IDI Secara Permanen